Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Google Hadirkan Fitur Pencarian Berbasis AI ke 120 Negara

Google AI_1a
Google AI. (Sumber: CNET)

Unbox.id – Setelah diterapkan di Amerika Serikat, India, dan Jepang, Google Penelusuran, yang juga dikenal sebagai Google Penelusuran dengan AI (tingkat kecerdasan), kini berkembang pesat di seluruh dunia. Mulai Kamis (9/11/2023), pengalaman interaktif bertenaga AI yang dikenal sebagai SGE (Generative Search Experience) akan tersedia di 120 negara.

SGE Yang Juga Dukung Empat Bahasa Baru

Selain itu, SGE juga akan mendukung empat bahasa baru yaitu Spanyol, Portugis, Korea, dan Indonesia, menurut laporan dari Tech Crunch. Perhatikan bahwa SGE sudah mendukung bahasa Inggris, Hindi dan Jepang. Terkait pembaruan teknologi ini, dilaporkan bahwa Google telah mulai menguji cara baru untuk mengajukan pertanyaan langsung di halaman hasil pencarian.

Kini, saat mencari suatu topik, pengguna juga dapat melihat kueri sebelumnya di hasil pencarian. Termasuk iklan pencarian dan ketentuan khusus di semua halaman.

Selain itu, Google juga telah melakukan sedikit perbaikan pada SGE terkait pelacakan kueri dan fitur terjemahan serta anotasi. Pada fitur terjemahan, ketika pengguna meminta Tanya untuk menerjemahkan kalimat multi kata dengan banyak arti, pengguna dapat mengklik kata tersebut dan memilih arti yang sesuai.

Opsi ini juga dapat muncul ketika pengguna perlu menentukan jenis kelamin untuk kata kunci tertentu. Fitur ini akan tersedia bagi pengguna AS untuk terjemahan bahasa Inggris ke bahasa Spanyol dalam beberapa minggu mendatang.

Sedangkan untuk fitur penjelasan yang baru ditambahkan, pengguna dapat meminta penjelasan kata-kata yang tidak diketahui dan jawaban pada topik kursus tertentu melalui dukungan AI. Kini, selain sains, ekonomi, dan sejarah, pengguna juga dapat meminta informasi di berbagai bidang seperti informasi privasi dan kesehatan.

SGE Luncurkan ke Banyak Negara

Google AI_2b

Google AI. (Sumber: Jezweb)

Sekadar informasi, SGE diluncurkan pada awal tahun 2023. Seperti Bing Chat, SGE memungkinkan pengguna web berinteraksi dengan AI menggunakan bahasa alami. Dengan SGE, pengguna dapat bertanya dan mendapatkan jawaban, tidak hanya sekedar daftar link, tetapi juga kalimat dan referensi lengkap.

Pengalaman ini terus diperbarui dengan fitur-fitur baru yang hadir. Dengan editor berita AI berbayar yang didukung AI, definisi istilah yang mungkin tidak diketahui dalam topik tertentu, pembaruan pengkodeannya, dan kemampuan untuk membuat foto dan menulis artikel.

Baru-baru ini, SGE juga terbuka untuk anak muda Amerika berusia 13 hingga 17 tahun. Negara dan wilayah yang memiliki akses terhadap SGE saat ini mencakup 120 negara. Untuk negara-negara Asia Tenggara, calon pesertanya adalah:

  • Indonesia
  • Brunei
  • Kamboja
  • Laos
  • Malaysia
  • Myanmar
  • Papua Nugini
  • Filipina
  • Singapura
  • Taiwan
  • Thailand
  • Timor Leste

Baca juga: Google Bisa Bantu Siswa Kerjakan Matematika

Waspada Iklan Google Palsu

Namun, baru-baru ini kampanye iklan baru digunakan oleh situs web yang dirusak untuk mempromosikan perangkat lunak PyCharm palsu melalui iklan pencarian yang kuat di Google.

Tanpa sepengetahuan pemilik situs, iklan otomatis yang muncul di Google ini dirancang untuk mempromosikan program pengembangan Python populer untuk menyesatkan pencari. Korban yang mengeklik iklan tersebut akan diarahkan ke situs web yang disusupi dengan tautan palsu untuk mengunduh aplikasi.

Namun, aplikasi tersebut hanya akan memasang lebih banyak malware di perangkat orang tersebut. Tampaknya beberapa situs yang terlibat adalah situs yang menawarkan layanan perencanaan pernikahan anonim.

Situs tersebut ditemukan telah disusupi dengan tautan palsu ke perangkat lunak PyCharm. Dikutip dari The Hacker News, para korban diarahkan ke situs palsu ini melalui iklan pencarian yang kuat, iklan Google disesuaikan berdasarkan riwayat penelusuran dan konten situs.

Dilaporkan juga bahwa situs web jahat tersebut ditayangkan sebagai iklan di situs lain yang menggunakan layanan Periklanan Penelusuran Dinamis Google. Situasi ini membuat pemilik situs yang disusupi secara implisit bertanggung jawab atas malware tersebut, serta korbannya.

Biasanya, penyerang membuat kampanye berbahaya ini dengan menargetkan pengunjung situs, termasuk pelanggannya. Jenis serangan ini diperkirakan akan menimbulkan ancaman global yang menyebabkan sejumlah besar server DNS di berbagai negara.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Google

Jakarta, Unbox.id — Pixel ringkas akhirnya hadir, setelah dalam waktu yang cukup lama, penggemar menantikan rumor mengenai perangkat yang lebih ringkas tersebut. Google menghadirkan...

Tech Industry

Unbox.id – CEO OpenAI akhirnya angkat bicara menanggapi laporan Reuters beberapa hari lalu. Dalam laporannya, Reuters menyebutkan bahwa OpenAI akan mengumumkan kehadiran layanan baru...

Tech Industry

Unbox.id – Rencana Apple menghadirkan AI chatbot ChatGPT ke iPhone melalui pembaruan iOS 18 tampaknya menjadi kenyataan dengan bantuan OpenAI. Ya, Apple dan OpenAI...

Tech News

Jakarta, Unbox.id — Setelah kemunculan AI Copilot beberapa waktu lalu, Microsoft mulai mengintegrasikan tombol khusus di perangkat Surface terbarunya. Ia adalah perangkat laptop khusus...