Unbox.id – Beberapa operator seluler di Indonesia seperti XL Axiata, Smartfren dan Indosat Ooredoo Hutchinson mulai aktif menawarkan eSIM kepada pelanggannya. Sebagai alternatif dari kartu SIM fisik, eSIM dipandang sebagai teknologi berikutnya yang dapat memudahkan kehidupan pengguna ponsel di dalam negeri. Selain itu, pertanyaan besarnya adalah bagaimana nasib penyedia kartu SIM fisik saat ini? Baru-baru ini, Agus Rohmat, SVP-Head of Operations PT Smartfren Telecom membeberkan informasi mengenai perkembangan eSIM di Indonesia saat ini. Ia mengatakan, “eSIM akan menjadi tren di masa depan, baik dari sisi konsumen maupun operator, akan banyak manfaat ketika mulai memanfaatkan eSIM secara maksimal.”
Apakah Penjual Kartu Perdana Jadi Terganggu?
Diketahui, saat ini belum banyak ponsel Android dan iOS yang menggunakan atau mendukung teknologi eSIM di perangkatnya. Oleh karena itu, penjual asli paket pemula tidak akan terganggu secara besar-besaran.
“Handphone Android dan iOS masih banyak yang menggunakan SIM fisik sehingga masih ada pembeli. Tidak hanya itu, sebagian besar pengguna masih terbiasa dengan layanan yang ditawarkan sehingga masih banyak yang percaya dengan merchant-merchant tersebut,” kata Agus. berbicara.
Agus juga menambahkan bahwa eSIM ini membutuhkan waktu lama untuk berkembang di Indonesia. Salah satunya adalah peralatan yang dijual. Saat ini, hanya ponsel andalan yang menawarkan fungsionalitas eSIM. Sementara untuk smartphone kelas menengah murah dan beberapa merek ternama masih menawarkan slot kartu SIM fisik.
“Kami masih menunggu ekosistemnya siap dan masih ada operator seluler lain yang belum mengadopsi eSIM. Jika ya, pertumbuhannya akan sangat cepat,” kata Agus.
Adopsi eSIM di Indonesia Belum Masif
Meski ketiga operator gencar berpromosi, nyatanya masih belum banyak pengguna yang menggunakan eSIM di ponsel Android atau iPhone. Untuk apa? Agus Rohmat, Executive SVP PT Smartfren Telecom, mengatakan: “Salah satu alasan mengapa eSIM tidak banyak digunakan oleh pengguna smartphone di Indonesia adalah karena keterbatasan ekosistem ponsel atau mobile phone”.
Ia mengatakan: “Saat ini di Indonesia masih sangat sedikit ponsel berkemampuan eSIM, itupun terbatas pada seri flagship. Sedangkan model low-to-mid-range semuanya menggunakan SIM card juga fisik”.
Diketahui, di Indonesia sendiri, saat ini hanya smartphone flagship dari Samsung dan Apple yang menawarkan opsi eSIM di perangkatnya. “Pengguna Smartfren eSIM masih sedikit, kurang dari 100.000. Ini karena banyak ponsel yang belum mendukungnya,” katanya.
Meski masih kecil, Agus optimistis jumlah pengguna eSIM akan meningkat karena semakin banyak ponsel dengan teknologi ini yang dijual di pasaran.
Baca juga: Smartfren Bagikan Bonus Kuota Jelang Sambut Ramadhan
Banyak Ponsel Yang Belum Support eSIM
Agus Rohmat, Executive SVP PT Smartfren Telecom, mengatakan: “Salah satu alasan mengapa eSIM tidak banyak digunakan oleh pengguna smartphone di Indonesia adalah karena keterbatasan handset atau sistem ekologi ponsel”.
Ia mengatakan: “Saat ini di Indonesia masih sangat sedikit ponsel berkemampuan eSIM, itupun terbatas pada seri flagship. Sedangkan model low-to-mid-range semuanya menggunakan SIM card juga fisik”.
Diketahui, di Indonesia sendiri, saat ini hanya smartphone flagship dari Samsung dan Apple yang menawarkan opsi eSIM di perangkatnya. “Pengguna Smartfren eSIM masih sedikit, kurang dari 100.000. Ini karena banyak ponsel yang belum mendukungnya,” katanya.
Meski masih kecil, Agus optimistis jumlah pengguna eSIM akan meningkat karena semakin banyak ponsel dengan teknologi ini yang dijual di pasaran.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.