Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Induk Google PHK Sebagian Kecil Karyawan

Kantor Google_1a
Kantor Google. (Sumber: CNET)

Unbox.id – Alphabet, perusahaan induk Google, telah memberhentikan beberapa karyawan dari tim perekrutan globalnya. Menurut laporan Reuters, langkah ini diambil sebagai respons terhadap perlambatan perekrutan karyawan di perusahaan teknologi tersebut. Penting untuk dicatat bahwa tindakan ini bukan bagian dari PHK besar-besaran. Sebaliknya, Alphabet berencana mempertahankan sebagian besar timnya untuk mengisi posisi-posisi penting. Keputusan tersebut juga akan memberikan kesempatan kepada karyawan yang terkena dampak untuk mencari posisi di dalam perusahaan atau bahkan di tempat lain. Alphabet, yang berkantor pusat di California, memangkas sekitar 12.000 pekerjaan pada bulan Januari dan menghasilkan pengurangan jumlah karyawan sebesar 6 persen.

Langkah Baru Dari Google

Kantor Google_2b

Kantor Google. (Sumber: BGR)

Namun, langkah terbaru ini menjadikan Alphabet sebagai perusahaan “Teknologi Besar” pertama yang melakukan pengurangan tenaga kerja pada kuartal ini.

Sebelumnya, perusahaan teknologi besar lainnya seperti Meta, Microsoft, dan Amazon juga gencar melakukan PHK pada awal tahun 2023, antara lain karena lemahnya kondisi ekonomi yang berdampak pada rekrutmen karyawan, modal yang sebelumnya meningkat akibat dampak pandemi.

Di Amerika, tren PHK meningkat secara signifikan. Menurut data dari perusahaan ketenagakerjaan Challenger, Gray & Christmas, jumlah PHK pada bulan Agustus meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan bulan Juli dan hampir empat kali lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters juga memperkirakan klaim pengangguran baru akan meningkat sekitar 8% pada pekan tanggal 9 September 2023. Hal ini terjadi setelah jumlah klaim turun 13.000 menjadi 216.000 pada minggu lalu.

Situasi ini mencerminkan perubahan dinamika ketenagakerjaan di tengah tantangan perekonomian global.

Google Indonesia Pakai AI untuk Tekan Kemacetan

Google Indonesia mengusulkan penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) pada lampu lalu lintas, teknologi ini disebut mampu mengurangi kemacetan lalu lintas dan mengurangi sebaran emisi di jalan raya.

Putri Alam, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, mengatakan pihaknya telah bermitra dengan Otoritas Transportasi atau Dishub DKI Jakarta untuk menghadirkan proyek Lampu Hijau ke Jakarta pada akhir tahun 2022.

“Saya melihat bagaimana pemerintah dapat memanfaatkan AI untuk menyelesaikan tantangan yang ada di Indonesia,” kata Putri saat sidang pleno Indonesia Sustainable Development Forum. Kami punya proyek dengan Dinas Perhubungan Jakarta, yang merupakan proyek percontohan Proyek Lampu Hijau.” (ISF).

Bertajuk Teknologi dan sumber daya manusia membantu membuka jalan bagi pembangunan berkelanjutan di Park Hyatt Jakarta. Putri menjelaskan, proyek tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pengoperasian lampu lalu lintas untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, konsumsi bahan bakar, dan emisi kendaraan.

“Tujuannya untuk mengurangi emisi dan mengurangi kemacetan lalu lintas,” jelas Putri. Mayoritas persimpangan ini telah mengurangi emisi sebesar 18% dan kemacetan lalu lintas sebesar 13%.
Ia menambahkan: “Kami berharap hal ini dapat menginspirasi Kementerian Perhubungan dalam proyek kami dan mencoba memperluasnya ke lebih banyak persimpangan. Ini bisa menjadi kerjasama dan konsultasi.” umum”.

Baca juga: Pembaruan Google Maps Tampilkan Desain Antarmuka Mirip Apple Maps

Machine Learning dan Infrastruktur Cloud

Google AI_3c

Google AI. (Sumber: Jezweb)

Mengutip pernyataan Google Indonesia sebelumnya, Wakil Presiden Riset dan Teknik Google Yossi Matias mengatakan timnya tidak perlu mengembangkan alat atau pengetahuan baru karena menggunakan pembelajaran mesin dan infrastruktur cloud tier yang ada.

“Misalnya, teknologi AI memungkinkan Google menganalisis data tanpa menambahkan sensor atau bahkan memodifikasi infrastruktur,” kata Yossi, sebelum mengirimkan rekomendasi ke departemen kota, yang kemudian akan menerapkan cara untuk mengoptimalkan parameternya.”

Menurut Google, penerapan proyek ini di India telah membantu kota-kota mengoptimalkan waktu lampu lalu lintas dengan lebih baik, sehingga mengurangi waktu tunggu persimpangan, kemacetan lalu lintas, dan emisi karbon.

Pada tahun 2022, khususnya di Bangalore, hasil pertama sudah terlihat: kemacetan lalu lintas berkurang sebesar 20%.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Huawei

Unbox.id – Huawei semakin aktif berkolaborasi dengan pengembang untuk menciptakan berbagai aplikasi asli untuk sistem operasi selulernya HarmonyOS. Undangan ini disampaikan oleh Rotating Chairman...

Tech Industry

Unbox.id – Google memperkenalkan beberapa solusi baru pada acara Google Next 2024. Salah satu solusi yang dihadirkan pada acara tersebut adalah Gemini Code Assist...

Tech Industry

Unbox.id – Google Doodle hari ini merayakan Hari Bumi 2024 dengan serangkaian gambar yang menampilkan kata “Google” dari gambar satelit. Hari Bumi 2024 atau...

Tech Industry

Unbox.id – Google Pixel Fold memang tidak sepopuler merek ponsel layar lipat lainnya seperti Samsung, Oppo, atau Huawei. Meski begitu, Google Pixel Fold tetap...