Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Google Izinkan User Untuk Hapus Data Sensitif di Aplikasi Android

Google Security_1gs
Google memungkinkan para penggunanya hapus data sensitif di dalam platformnya. (Sumber: CNET)

Unbox.id – Google telah mengumumkan akan segera mengizinkan pengguna untuk menghapus data mereka yang disimpan di layanan aplikasi dari PlayStore. Data yang dapat dihapus termasuk data yang disimpan di aplikasi dan di web. Saat pengguna meminta untuk menghapus akun sepenuhnya, pengembang juga harus menghapus data pengguna. Google bermaksud mengambil langkah ini untuk membantu pengguna lebih memahami kontrol yang mereka miliki atas data mereka. Selain itu, Google ingin membangun kepercayaan pada keamanan aplikasinya dan seluruh platform PlayStore. Kebijakan terbaru ini juga memberi pengguna lebih banyak fleksibilitas dalam hal keamanan data mereka.

Ungkap Langsung Dari Google

Laporan Engadget, Jumat, 7 April 2023, Google mengatakan pengguna dapat menghapus data tertentu, seperti konten yang diunduh, tanpa harus menghapus akun mereka sepenuhnya. Permintaan web juga memastikan bahwa pengguna tidak perlu menginstal ulang aplikasi Android hanya untuk menghapus informasi, termasuk datanya, yang sudah tersimpan di akun.

Kebijakan ini akan berlaku secara bertahap. Menurut Google, pengembang memiliki waktu hingga 7 Desember untuk menjawab pertanyaan tentang penghapusan data pada formulir keamanan aplikasi. PlayStore sendiri akan mulai mencantumkan perubahan ini paling cepat tahun 2024, sementara pengembang dapat mengajukan perpanjangan hingga 31 Mei tahun depan.

Baca juga: 4 Cara Untuk Membuat Google Form Lewat Smartphone 

Kekhawatiran Keamanan Data Pengguna

Google Security_2gs

Para penggunanya mengkhawatirkan tentang sistem keamanan di Google. (Sumber: The Keyword)

Perubahan itu terjadi beberapa bulan setelah Apple memperkenalkan aturan serupa untuk perangkat lunak App Store-nya. Dalam hal ini, Google dan Apple diketahui mengkhawatirkan pelanggaran privasi dan dampaknya terhadap pengguna.

Kedua perusahaan tidak ingin pengguna mengalami pelanggaran data karena sulit untuk menghapus akun atau data sensitif mereka saat mereka tidak lagi menggunakan layanan aplikasi. Pembaruan ini juga menanggapi upaya dan permintaan dari badan pengatur untuk kontrol yang lebih besar atas penggunaan layanan.

Misalnya, Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) baru-baru ini mengusulkan perubahan peraturan untuk memudahkan pengguna membatalkan langganan dan keanggotaan.

Celah Keamanan Google Chrome Ancam Para Pengguna

Awal tahun ini, tim keamanan siber Imperva menemukan kelemahan keamanan di browser berbasis Chrome dan Chromium. Celah ancaman ini disebut-sebut akan mengancam banyak pengguna kedua aplikasi tersebut, jumlahnya diprediksi mencapai 2,5 miliar.

Seperti dikutip Tech Radar, celah keamanan ini diyakini sangat rentan, memungkinkan penyerang mencuri file sensitif pengguna, termasuk konten dompet kripto mereka, termasuk informasi login.

Berikut ini dijelaskan sebagai lubang keamanan yang terkait dengan cara browser menangani symlink.

Sebagai informasi, symlink atau symlink adalah file yang role-nya mengarah ke file atau direktori lain. Kerentanan ini telah diidentifikasi sebagai CVE-2022-3656, khususnya, validasi data yang tidak memadai pada kerentanan sistem file. Google sendiri memperbaiki masalah saat merilis Chrome 108, jadi pengguna harus segera memperbarui.

Baca juga: Google Blokir Beberapa Aplikasi Jahat Dari Play Store

Google Blokir Unduhan Mencurigakan

Di sisi lain, Google telah mengembangkan fitur baru untuk meningkatkan keamanan browser webnya. Sejak lama, Google Chrome memprioritaskan koneksi aman saat pengguna menjelajahi web.

Kemampuan Google Chrome untuk merender seluruh laman secara default melalui protokol HTTP pertama kali tersedia di versi 90. Chrome beralih ke protokol HTTP saat situs yang dimaksud tidak mendukung protokol keamanan.

Belakangan, Google meningkatkan sistemnya dengan menambahkan opsi “Hanya HTTPS” di Chrome 94. Yang terakhir, umumnya tersedia di sebagian besar browser web, dirancang untuk meningkatkan keamanan saat mengakses Internet dengan membatasi halaman web yang ditampilkan di browser ke protokol HTTPS.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Google telah mengungkapkan beberapa strategi yang diterapkan perusahaan untuk memerangi penyebaran aplikasi berbahaya di platform Android pada tahun 2023. Hal ini diungkapkan...

Tech Industry

Unbox.id – Sekelompok pekerja di Alphabet Inc (perusahaan induk Google) mengajukan keluhan ke Dewan Buruh AS. Mereka mengklaim bahwa perusahaan teknologi tersebut secara ilegal...

Tech Industry

Unbox.id – Baru-baru ini Google telah memberikan update terbaru pada toko aplikasi Play Store. Pembaruan ini memungkinkan pengguna mengunduh dua aplikasi secara bersamaan. Meski...

Tech Industry

Unbox.id – Google memperkenalkan beberapa solusi baru pada acara Google Next 2024. Salah satu solusi yang dihadirkan pada acara tersebut adalah Gemini Code Assist...