Unbox.id – Histogram kamera adalah histogram yang menghitung dan menampilkan jumlah piksel antara nada hitam dan putih di ruang pemotretan. Singkatnya, histogram adalah grafik yang menampilkan informasi tentang ruang terang dan gelap. Keberadaan histogram ini sangat penting, karena fotografer dapat mengatur exposure yang diperlukan saat memotret, agar gambar yang dihasilkan tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap. Akibat salah membaca histogram akan mempengaruhi hasil foto yaitu overexposure (memotret dengan cahaya berlebihan) dan underexposure (mengambil foto dengan cahaya redup).
Fungsi Histogram pada Kamera DSLR
DSLR (dan non-SLR) yang ada saat ini memiliki layar LCD yang terang dan tajam, namun layar tersebut tidak selalu digunakan untuk menentukan kualitas exposure sebuah foto. Terkadang gambar di layar LCD tampak terang, namun kenyataannya kurang terang.
Ini bisa terjadi karena pengaturan monitor LCD kamera. Nah, disinilah peran histogram, karena bisa dijadikan acuan untuk melihat exposure saat pemotretan.
Sayangnya, meskipun fungsi Histogram sangat berguna, banyak fotografer (terutama pemula) yang tidak mengerti kegunaannya dan cara membacanya. Tentunya ini menjadi cukup penting untuk diketahui agar bisa mendapatkan hasil jepretan gambarnya yang lebih bagus.
Membaca Data Foto yang Sebenarnya

Histogram DSLR. (Sumber: Reddit)
Kualitas gambar pratinjau pada kamera digital terkadang tidak sama dengan gambar aslinya. Pada layar LCD kamera, tidak mudah menemukan area gelap atau terang.
Histogram muncul di layar histogram sehingga memudahkan karena Anda dapat membaca data asli dari gambar. Untuk dapat membaca histogram, Anda perlu memahami exposure dalam fotografi.
Histogram menunjukkan detail data gambar, jadi Anda harus memperhatikan kontras gambar. Selain itu, ini juga akan membantu Anda memahami seberapa baik sensor kamera menangkap cahaya. Kamera dengan fitur live mode dapat menampilkan histogram sebelum mengambil gambar.
Membantu Menentukan Eksposur yang Tepat
Saat membaca histogram, warna gelap dimulai dari 0 dan berada di sebelah kiri histogram. Sedangkan warna terang atau putih akan berskala hingga 255 dan berada di sisi kanan layar.
Hasil pemotretan yang baik biasanya menunjukkan histogram berpola yang menyerupai gunung dengan lembah di kiri dan kanannya, kemudian berakhir dekat atau ke kanan pada titik gelap dan terang.
Perhatikan bahwa monitor ini tidak dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan eksposur yang tepat. Anda harus memperhatikan histogram yang menampilkan sejumlah besar piksel dengan nilai 255 atau mendekati 255. Ini akan membuat gambar overexposed atau overexposed, sehingga kehilangan detail.
Lain halnya jika histogram menunjukkan nol, gambar yang dihasilkan menjadi terlalu gelap atau kurang terang. Namun demikian, nilai 0 tidak selalu berarti kurang terang, karena semuanya bergantung pada subjek yang difoto. Jika subjeknya gelap, 0 akan memberikan eksposur yang benar.
Baca juga: Cara Memilih Tripod Yang Sesuai Untuk Kamera
Membantu Saat Memotret di Mode RAW
Saat memotret dengan DSLR, banyak kamera langsung menampilkan histogram di layar LCD agar Anda bisa membacanya dengan mudah. Ini berguna untuk menemukan eksposur yang tepat.
Masalahnya adalah beberapa kamera hanya menampilkan histogram hitam putih. Hal ini akan sedikit menyulitkan Anda untuk menentukan mana warna yang terlalu gelap atau terlalu terang.
Kamera memiliki tampilan histogram RGB (merah, hijau, dan biru) yang akan memudahkan pekerjaan Anda. Penting untuk dicatat bahwa format gambar dipilih, antara JPEG atau RAW.
Disarankan untuk memotret dalam format RAW karena memuat data gambar yang lebih lengkap. Dengan format RAW, Anda dapat memotret gambar 12-bit atau 14-bit, berlawanan dengan format JPEG 8-bit. Selain itu, format RAW juga lebih mudah digunakan saat mengedit foto.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
