Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

LinkedIn Bakal Tambahkan Fitur Game di Platform

LinkedIn Game_1a
LinkedIn Game. (Sumber: Business Tech)

Unbox.id – LinkedIn, platform media sosial profesional yang biasa digunakan untuk mencari pekerjaan, menambahkan fitur baru ke platformnya. Rencana LinkedIn adalah menambahkan fitur permainan berbasis kuis ke platform media sosial (social media) miliknya. Hal itu terungkap melalui unggahan peneliti aplikasi Nima Owj di akun X miliknya, serta penyertaan beberapa screenshot dari beberapa game di LinkedIn. Kehadiran beberapa game di LinkedIn juga dikonfirmasi pihak perusahaan kepada TechCrunh.

Adanya Skor Karyawan

LinkedIn Game_2b

LinkedIn Game. (Sumber: Eurogamer)

Menurut laporan TechCrunh, skor karyawan atau pengguna akan memengaruhi peringkat perusahaan tempat mereka bekerja dalam game tersebut. Platform media sosial pencari kerja ini dikabarkan aktif di beberapa game, seperti “Queens”, “Inference”, dan “Pass”.

Meskipun telah dipastikan bahwa mereka sedang mengerjakan permainan integrasi LinkedIn, perusahaan belum mengungkapkan kapan fitur LinkedIn baru ini akan tersedia secara global.

Selain itu, tidak jelas apakah permainan puzzle ini akan sepenuhnya tersedia untuk pengguna gratis atau hanya pelanggan LinkedIn berbayar.

Analisis Ungkap Karyawan Apple Banyak Pindah ke Google

Analisis profil LinkedIn menunjukkan tren turnover di perusahaan teknologi. Berdasarkan analisis LinkedIn, terungkap bahwa Google menjadi tujuan mantan karyawan Apple yang mengundurkan diri. Mengutip Tech Times, analisis ini dilakukan oleh Switch on Business.

Dimana, penelitian ini didasarkan pada profil LinkedIn yang terhubung dengan beberapa perusahaan teknologi raksasa.

Karyawan Apple Pernah Kerja di Intel, Microsoft, dan Amazon

Pencarian komprehensif terhadap Google, Amazon, Apple, Meta, Microsoft, IBM, Tesla, Oracle, Netflix, Nvidia, Salesforce, Adobe, Intel, dan Uber dilakukan dengan fokus untuk mengidentifikasi karyawan perusahaan ini dan hubungan profesional mereka.

Rupanya, orang-orang baru bergabung dengan Apple sebagai karyawan, beberapa di antaranya juga pernah bekerja di Intel, Microsoft, dan Amazon. Selain itu, akuisisi Intel atas bisnis modem ponsel pintarnya pada tahun 2019 memainkan peran penting dalam lanskap perekrutan Apple.

Sementara itu, di antara karyawan Apple yang mengundurkan diri, sebagian besar memilih bergabung dengan Google sebagai tujuan utama mereka. Opsi ini mengalahkan opsi lain seperti Amazon dan Meta.

Menurut 9to5Mac, daftar tujuan kerja teratas bagi mantan karyawan Apple mencakup Google, Meta, Amazon, Microsoft, Tesla, Nvidia, Salesforce, Adobe, Intel, dan Oracle.

Apple Rekrut Sedikit Karyawan yang Dulunya Kerja di Perusahaan Teknologi

Apple Company_3c

Asus Company. (Sumber: Computerworld)

Dalam hal perekrutan karyawan Apple, hasil menarik dari survei ini menunjukkan bahwa Apple mempekerjakan sebagian kecil tenaga kerjanya dari raksasa teknologi lainnya, hanya sekitar 5,7%.

Hal ini berbeda dengan pesaing utama mereka seperti Meta (26,5%), Google (25,1%) dan Tenaga Penjualan (20,7%). Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, LinkedIn juga akan beradaptasi dengan perubahan besar, terutama pada AI atau kecerdasan buatan.

Awal bulan ini, situs jejaring sosial profesional ini juga meluncurkan fitur AI yang membantu pengguna meningkatkan interaksi dan pembuatan konten. Namun fitur ini hanya tersedia untuk pengguna Premium.

Namun, langkah ini merupakan langkah maju bagi perusahaan yang menawarkan alat AI yang dapat membantu pengguna terhubung dengan profesional lainnya.

Baca juga: Apple IPad Pro Dan IPad Air Baru Segera Meluncur

Apple Setop Iklan di Twitter

Selain itu, Apple sebelumnya menghentikan semua iklan di platform sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Keputusan ini diambil setelah pernyataan anti-Semit dilontarkan oleh Elon Musk, seperti dikutip Axios melalui MacRumors.

Asal tahu saja, Elon Musk terkenal karena pernyataannya yang menimbulkan kontroversi bernada anti-Semit. Selain itu, X dikatakan juga menampilkan iklan Apple bersama konten bernuansa pro-Hitler.

Untuk itu, Apple diketahui telah menghentikan iklan yang beredar di platform tersebut. Sebagai informasi, setelah Elon Musk mengakuisisi X, beberapa pengiklan meninggalkan platform tersebut, namun Apple tetap menjadi salah satu mitra periklanan terbesar Twitter.

Itulah mengapa pada Maret 2022, Elon mengucapkan terima kasih kepada Apple atas dukungannya. Bahkan, ia tak segan-segan menyebut perusahaan tersebut sebagai salah satu pengiklan terbesar di Twitter.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Apps & Games

Jakarta, Unbox.id – Platform jaringan profesional global LinkedIn, yang memiliki hampir 1 miliar pengguna, pada hari Selasa memperkenalkan platform perekrut baru. Di mana terdapat...

Social Media

Jakarta, Unbox.id – Jika Anda pernah diganggu oleh seseorang di social media hingga membuat Anda risih, atau seseorang yang Anda benci mengirimkan Anda pesan kebencian,...

Social Media

Jakarta, Unbox.id – Jika Anda pernah diganggu oleh seseorang di social media hingga membuat Anda risih, atau seseorang yang Anda benci mengirimkan Anda pesan kebencian,...

Apps & Games

LinkedIn, jaringan profesional terbesar di internet, hari ini mengumumkan ketersediaan LinkedIn Lite di lebih dari 60 negara di dunia, termasuk negara-negara di Asia Tenggara...