Unbox.id – Perusahaan teknologi global saat ini fokus pada dua hal: digitalisasi melalui Revolusi Industri 4.0 dan gerakan penggunaan energi terbarukan untuk mengatasi perubahan iklim. Di tengah pergerakan ini, ribuan pusat data bekerja sepanjang waktu untuk mendukung digitalisasi di hampir setiap bidang kehidupan. Ketika orang berbicara tentang cloud, yang dimaksud adalah gedung pusat data yang menampung banyak komputer dan menyimpan pekerjaan, penelitian, permainan, dan kisah hidup kita. Menurut situs resmi Microsoft, meskipun energi yang digunakan oleh pusat data hanya menyumbang sekitar 1% dari total konsumsi listrik di seluruh dunia, namun dampaknya terhadap penggunaan sumber energi terbarukan adalah Penciptaan dan keberlanjutan sangatlah penting.
BloombergNEF
Menurut analisis Badan Energi Internasional yang dipimpin oleh George Kamiya dan Laszlo Varro, konsumsi energi perusahaan-perusahaan teknologi besar relatif rendah dibandingkan dengan jejak ekonomi, keuangan, dan bahkan sosial mereka.
“Namun karena jejak keuangan mereka yang besar, dikombinasikan dengan pengaruh budaya dan ilmu pengetahuan yang sangat besar, perusahaan-perusahaan ini mempunyai peran yang sangat besar dalam memecahkan tantangan iklim,” tulisnya.
Salah satu cara bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk berpartisipasi dalam pasar energi terbarukan adalah dengan menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PPA). Dengan PPA, perusahaan berkomitmen membeli energi terbarukan untuk jangka waktu tertentu.
Kyle Harrison, kepala penelitian keberlanjutan di BloombergNEF, mengatakan pendapatan stabil yang dijamin untuk proyek baru ini merupakan aset dalam memperluas pasar energi terbarukan.
“Permintaan dunia usaha khususnya merupakan pendorong penting pengembangan energi ramah lingkungan di seluruh dunia,” ujarnya. Perusahaan besar seperti Microsoft yang sudah mulai menggunakan energi terbarukan perlu menandatangani lebih banyak perjanjian untuk mencapai tujuan mereka. Alasannya karena permintaan meningkat sangat pesat.
Target 100 Persen Energi Terbarukan
Microsoft menjadi pembeli energi terbarukan terbesar kedua melalui PJBL pada tahun 2021, menunjukkan komitmennya membantu meningkatkan pendanaan untuk mengoperasikan pembangkit listrik baru. Secara keseluruhan, Microsoft menandatangani PPA yang akan membantu menghadirkan lebih dari 10 gigawatt kapasitas energi baru terbarukan secara online.
Microsoft juga memperkirakan pusat datanya di Irlandia akan menggunakan 100% energi terbarukan dari proyek PPA pada tahun 2025. Secara terpisah, General Manager Energi Microsoft Brian Janous mengatakan, selain memperluas pusat data untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Microsoft juga menunjukkan komitmennya dalam mengurangi konsumsi karbon dan membantu memecahkan masalah perubahan iklim.
Komitmen tersebut ditunjukkan dengan pembelian energi terbarukan untuk mendukung inovasi dan kolaborasi, serta mendukung kebijakan yang menciptakan keberlanjutan. “Penting bagi kita untuk angkat bicara untuk membantu mempengaruhi perkembangan kebijakan yang mendukung dekarbonisasi cepat,” katanya.
Harrison dari BloombergNEF juga mengatakan penting bagi perusahaan seperti Microsoft untuk secara agresif menerapkan kebijakan yang mendukung energi ramah lingkungan. Seperti yang dijelaskan, Microsoft akan menggunakan 100% energi terbarukan pada tahun 2025. Artinya, perusahaan memiliki PPA untuk menyediakan energi ramah lingkungan ke seluruh pusat data, gedung, dan kampusnya.
Pada saat yang sama, pada tahun 2050, Microsoft berkomitmen untuk menghilangkan semua karbon yang dihasilkan perusahaan, baik secara langsung maupun melalui konsumsi listrik.
Baca juga: Microsoft Luncurkan Tampilan Web Baru Untuk Toko Aplikasi Windowsnya
Data Center Bukan Hanya Konsumen Energi
Kemudian, dengan menggunakan pendekatan inovatif, Microsoft mendemonstrasikan bagaimana pusat data dapat menghemat energi, mengurangi emisi, dan bahkan menyediakan energi kembali ke jaringan listrik.
Di Finlandia, limbah panas dari dua pusat data baru akan berkontribusi pada sistem pemanas distrik yang digunakan oleh lebih dari 250.000 orang di musim dingin.
Sementara di Swedia, pusat data Microsoft menggunakan air hujan dan udara luar untuk mendinginkan server, serta menggunakan panas yang dihasilkan untuk menjaga area kerja karyawan tetap hangat.
Di Irlandia, pusat data Microsoft menggunakan baterai untuk menjaga daya tetap konstan. Berkat kemitraan Microsoft dan Enel X, baterai ini dapat menyediakan listrik melalui interaksi instan dengan jaringan listrik. Baterai cadangan ini dapat digunakan untuk membantu menjaga aliran energi yang konstan ke pelanggan listrik.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.