Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Malware BlackLotus Yang Ancam Keamanan Windows 11

Malware BlackLotus_1
Malware BlackLotus dikabarkan tengah mengancam perangkat Windows 11 milik penggunanya di seluruh dunia. (Sumber: CSO Online)

Unbox.id – Keamanan Windows 11 terganggu oleh malware BlackLotus. Malware ini adalah bootloader canggih yang mampu melewati mekanisme perlindungan Boot Aman. Secure Boot adalah sistem boot yang merupakan persyaratan wajib untuk menginstal Windows 11. Dengan melewati mekanisme ini, BlackLotus dapat mengeksekusi kode berbahaya bahkan sebelum sistem operasi Windows 11 dimuat setelah komputer Windows melakukan booting. Microsoft menyatakan bahwa orang yang tidak berwenang dengan akses fisik ke komputer Windows atau dengan hak administratif dapat mengeksploitasi kerentanan ini.

Merilis Security Patch

Mengutip TechRadar, Microsoft mengatakan kepada ArsTechnica bahwa proses tersebut akan selesai paling lambat pada kuartal pertama tahun 2024. Pasalnya, solusi yang dikembangkan perusahaan harus diimplementasikan dalam tiga fase dengan interval beberapa bulan.

Fase pertama dimulai pada Januari tahun ini dengan rilis tambalan keamanan untuk memperbaiki kerentanan CVE-2022-21894. Kerentanan ini dapat memungkinkan penyerang menjalankan kode arbitrer dalam proses Boot Aman.
Selain itu, Microsoft baru-baru ini mulai merilis tambalan baru untuk memperbaiki kerentanan fase dua CVE-2023-24932. Masalah ini memungkinkan malware menjalankan kode dari jarak jauh di komputer yang ditargetkan.

Patch keamanan juga ditujukan untuk komputer yang menjalankan Windows 10 dan Windows 11, termasuk perangkat yang tidak menginstal patch keamanan. Karena itu, tambalan membutuhkan waktu beberapa bulan untuk berfungsi karena berhenti berfungsi pada media seperti drive USB dan DVD yang digunakan untuk mem-boot Windows.

Tahap Ketiga Baru Dimulai Awal Tahun Depan

Malware BlackLotus _2

Malware BlackLotus mampu memberikan kerugian tersendiri bagi penggunanya. (Sumber: SecurityBrief)

Saat tambalan keamanan aktif, pengguna tidak dapat mem-boot perangkat dari drive USB atau DVD lama yang tidak memiliki tambalan keamanan. Oleh karena itu, Microsoft memutuskan untuk membatasi penyelesaian menjadi beberapa tahap. Pembaruan dan ketersediaan perbaikan keamanan akan berlanjut hingga Juni.

Sedangkan fase ketiga akan tersedia pada awal 2024. Proses terakhir ini memungkinkan debugging penuh. Ingatlah bahwa kerentanan yang dieksploitasi oleh BlackLotus sangat serius. Oleh karena itu, keamanan komputer dan sistem Anda sangatlah penting.

Meskipun Microsoft telah menyiapkan Boot Aman untuk melindungi dari serangan semacam itu, penjahat masih mencoba masuk ke sistem keamanan terkuat sekalipun.

Baca juga: Cara Mengatasi Windows Tidak Terhubung Ke Printer

Pengguna Perlu Memerhatikan Sistem Keamanan

Saat pengguna mengetahui risiko keamanan ini, mereka harus mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi keamanan komputer mereka.

Salah satu caranya adalah memperbarui komputer Anda dan sistem keamanannya sesegera mungkin. Selain itu, selalu perbarui perangkat lunak antivirus pengguna dan pindai komputer secara teratur untuk mencari malware yang tersimpan di perangkat.

Terakhir, pengguna juga harus berhati-hati saat mengunjungi dan mengunduh file dari situs web yang tidak tepercaya, karena malware sering kali tersembunyi di dalam file. Biasanya, malware ini juga terlihat seperti aplikasi yang ketika diunduh dan dipasang, menginfeksi perangkat dan bahkan mungkin mencuri data penting pengguna.

Microsoft Sudah Rilis Update Terakhir Untuk Windows 10

Sebelumnya, Microsoft secara resmi menghentikan pembaruan Windows 10. Pengumuman ini dipublikasikan di posting blognya.

Dalam unduhannya, perusahaan menyebut Windows 10 versi 22H2 sebagai versi terbaru dan terakhir dari sistem operasi tersebut. Apa pun itu, semua versi Windows 10 akan terus menerima pembaruan keamanan bulanan hingga akhir dukungan pada 14 Oktober 2025.

Menurut CNET, pengguna dapat terus menggunakan sistem operasi ini bahkan setelah dukungan berakhir. Namun, komputer lebih rentan terhadap berbagai risiko keamanan karena berhenti menerima pembaruan keamanan.
Selain itu, Windows 10 tidak diperbolehkan untuk menambahkan fitur lainnya saat ini. Minimnya berbagai fitur di versi Windows ini kemungkinan mempengaruhi pengalaman pengguna dalam berbagai aktivitas.

Oleh karena itu, Microsoft menyarankan para penggunanya untuk segera beralih ke Windows 11. Sistem operasi terbaru ini memiliki beberapa elemen desain dan menambahkan beberapa fitur baru yang dapat membantu produktivitas.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Saya menemukan malware Android baru bernama Brokewell. Malware ini dapat membahayakan keamanan dan privasi pengguna. Peneliti keamanan di Threat Fabric telah menemukan...

Software

Unbox.id – Microsoft sepertinya sudah mulai memasang iklan di sistem operasi (OS) miliknya, khususnya Windows 11. Hal ini diketahui dari bocoran build Windows 11...

Software

Unbox.id – Serangan siber telah menjadi hal lumrah di dunia digital ini. Sekitar 4000 serangan baru telah diterima setiap harinya. Untuk melindungi file dan...

Tech Industry

Unbox.id – Pengembang game Activision dilaporkan sedang menyelidiki peretasan yang mencuri data login pengguna. Menurut TechCrunch, seperti dikutip Engadget, penulis memasang virus komputer untuk...