Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Google Meet Punya Fitur Baru, Angkat Tangan Untuk Mulai Bicara

Raise Hand Google Meet_1a
Raise Hand Google Meet. (Sumber: Google)

Unbox.id – Google memperkenalkan fitur baru untuk platform rapat online miliknya, Google Meet, yang memudahkan peserta rapat untuk bertanya atau meminta waktu berbicara, tanpa perlu menekan tombol apa pun. Fitur Google Meet ini akan memungkinkan pengguna untuk cukup mengangkat tangan, tanpa mengklik tombol angkat yang umum terjadi pada platform pertemuan online. “Mulai hari ini, Anda juga dapat mengangkat tangan fisik dan Meet akan mengenalinya menggunakan deteksi gerakan,” tulis Google Workspace awal pekan lalu di blog resminya.

Gestur Tangan Untuk Bicara

Raise Hand Google Meet_2b

Raise Hand Google Meet. (Sumber: Google)

Google mengatakan bahwa untuk memastikan Google Meet mendeteksi gerakan tangan, pengguna harus memastikan bahwa kamera mereka berada di tangan yang melihat kamera, jauh dari wajah dan tubuh mereka. Sedangkan jika pengguna adalah pembicara aktif, deteksi gerakan tidak akan terpicu.

Namun, jika pengguna sudah tidak bisa berbicara dengan baik, fitur pendeteksi gerakan akan berfungsi kembali.

Dalam GIF yang dibagikan Google, pengguna cukup mengangkat tangan dan Meet akan otomatis mendeteksi bahwa mereka mengangkat tangan dalam waktu singkat. Ini akan dinonaktifkan secara default, tetapi dapat diaktifkan dengan memilih opsi lain, dan bereaksi serta menyempurnakan gerakan.

Google Workspace akan diluncurkan secara bertahap untuk pelanggan bisnis, perusahaan, dan pendidikan. Namun tidak jelas apakah atau kapan fitur ini akan tersedia untuk orang-orang yang memiliki akun Google pribadi.

Fitur AI Generatif di Google Meet

Raise Hand Google Meet_3c

Raise Hand Google Meet. (Sumber: Google)

Sebelumnya, Google Workspace mengatakan bahwa perusahaannya juga menghadirkan fitur intelijen terbuka ke platform rapat online miliknya, Google Meet.

Darryl McKinnon, Director, Asia Pacific, Google Workspace di kantor Google Singapura, mengatakan di Google Meet misalnya, pengguna akan bisa menggunakan fitur Studio Look untuk meningkatkan kualitas presentasi pengguna. “Dengan AI kita mengatasi blur pada kamera, mungkin karena bukan hal baru atau mungkin karena jelek, dengan AI generatif kita memberikan layar apa adanya,” ujarnya.

Selain itu, Google Meet juga memiliki fitur Lighting Studio untuk meningkatkan pencahayaan layar pengguna menggunakan AI generatif. Fitur lain yang ditampilkan adalah daftar kata yang diterjemahkan secara otomatis, dimana AI Google Meet dapat mengenali bahasa yang digunakan pengguna dan dapat menerjemahkannya secara otomatis.

“Karena bisa kita adakan, kita adakan dalam rapat, sehingga saudara akan mendapat terjemahan lengkap dari rapat tersebut, baik bahasa aslinya maupun terjemahannya,” kata McKinnon. Untuk mempermudah presentasi, teknologi cerdas Google Meet juga dapat menyediakan teleprompter secara real time, termasuk saran input audio yang sesuai.

AI Untuk Merangkum Catatan Dalam Pertemuan

ID lain dapat membantu pertemuan dan Google Meet adalah daftar, kecerdasan, dan kecerdasan yang dapat merangkum penilaian ini.

“Jadi, jika Anda harus menghabiskan waktu, kami akan dapat mengakses ringkasan organisasi, dan dapat diikuti secara teratur, bahwa organisasi akan berlanjut,” kata McTynyknnonon. Dukungan teknologi Duet AI dan Google Meetings juga memungkinkan pengguna membuat gambar latar belakang cerdas mereka sendiri, sehingga dapat terorganisir dalam obrolan atau rapat yang sedang berlangsung.

Fitur Duet AI Google Meet tersedia melalui Google Workspace Enterprise. Saat ini, McKinnon juga mengungkapkan bahwa kini pengguna Google Workspace telah mencapai tiga miliar, dimana 10 juta penggunanya merupakan pelanggan berbayar.

Baca juga: Chatbot AI Google Bard Mulai Belajar Pahami YouTube

AI Generatif Bisa Pangkas Tugas Harian

McKinnon sebelumnya berpendapat bahwa AI generatif dapat membantu bisnis meningkatkan produktivitas dan mengurangi pekerjaan sehari-hari.

“Kami percaya bahwa AI generatif berpotensi mengurangi jumlah pekerjaan yang dilakukan manusia sepanjang waktu,” ujarnya. Menurut McKinnon, tugas sehari-hari seperti membuat jadwal, mengatur data, menulis dokumen dari awal, dapat mengurangi hingga 60 hingga 70 persen waktu pekerja setiap harinya.

“Kami tidak ingin mengganti orang, yang sebenarnya kami lakukan adalah membantu mereka menggantikan pekerjaan sehari-hari, sehingga mereka bisa lebih fokus pada pekerjaan kreatif atau pekerjaan penting,” ujarnya saat acara Google Cloud Gen AI SEA Media Summit.

“Membuat jadwal butuh banyak waktu ya? Menetapkan tujuan, mencatat, menulis ulang catatan, memikirkan mulai dari mana, menulis ucapan terima kasih semua butuh waktu,” tutupnya.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Ada kabar buruk bagi mereka yang menggunakan layanan VPN yang disertakan dengan Google One. Dalam email yang dibagikan kepada beberapa pengguna, Google...

Apps & Games

Unbox.id – Google Workspace mengumumkan sejumlah pembaruan fitur pada acara Google Cloud Next 2024. Seperti tema besar acara tahunan ini, kecerdasan buatan (AI) menjadi...

Tech Industry

Unbox.id – CEO perusahaan induk Google, Alphabet, Sundar Pichai pun mengucapkan selamat Idul Fitri melalui media sosial. Bos Google memposting tweet online tentang kebahagiaan...

Tech Industry

Unbox.id – Google Maps telah memantapkan dirinya sebagai aplikasi navigasi yang paling banyak digunakan di perangkat Android, menawarkan serangkaian fitur komprehensif yang memenuhi kebutuhan...