Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Chatbot AI Google Bard Mulai Belajar Pahami YouTube

Google Bard_2b
Google Bard. (Sumber: Gizmochina)

Unbox.id – Chatbot kecerdasan buatan (AI) Google, Bard, mulai belajar memahami video YouTube. Google mengungkapkan pembaruan baru untuk uji daya ini, dalam catatan terbarunya tentang uji Bard pada 21 November 2023. Dalam pengumuman pembaruannya, Google mengatakan pihaknya “mengambil langkah pertama dalam kemampuan Bard untuk memahami video YouTube.” Misalnya, jika pengguna menelusuri video YouTube tentang cara membuat roti minyak zaitun, mereka dapat menanyakan berapa banyak telur yang dibutuhkan dalam resep video pertama.

Bard Merespon Prompt Yang Berisi Salinan URL

Google Assistant With Bard_1a

Google Assistant With Bard. (Sumber: CNET)

“Kami mendengar Anda menginginkan keterlibatan lebih dalam dengan video YouTube,” kata Google. “Jadi kami memperluas ekstensi YouTube untuk memahami beberapa konten video sehingga Anda dan Bard dapat melakukan percakapan yang kaya tentangnya,” kata mereka.

Para penggunanyapun mencobanya dengan menanyakan kepada Bard tentang video dari channel YouTube Gordon Ramsay yang bertajuk “Gordon Ramsay Mengubah Rendang Menjadi Telur Dadar di Indonesia | Dirindukan”.

Di sini, Bard akan dapat segera merespons dengan salinan URL video, bersama dengan perintah khusus. Dalam pengalaman ini, saya memintanya untuk memberi tahu saya resep dan videonya. Oleh karena itu Bard akan memberikan resep Omelet Rendang Bumbu ala Indonesia.

Selain itu, pengguna juga dapat meminta video pendek YouTube sebagai podcast atau konten lainnya. Namun sepertinya kehebatan AI chatbot Google ini masih dalam tahap uji coba sehingga masih banyak keterbatasan.

Masih Ditemukan Sejumlah Keterbatasan

Saat mencoba meminta Bard mengoleksi video Indonesia seperti Raditya Dika atau Podcast Deddy Corbuzier, Bard “tidak bisa mengakses konten YouTube”.

Selain itu, Bard juga menyebutkan beberapa alasan mengapa dia tidak bisa mengakses video tersebut. Menurutnya, beberapa faktor tersebut antara lain “konten yang bukan tautan YouTube yang valid, konten yang mungkin berbahaya, atau konten yang tidak memiliki file teks yang dapat saya baca”.

Keterbatasan lainnya adalah kemampuan Bard AI untuk memahami video YouTube juga tampaknya hanya dapat dilakukan melalui perintah atau petunjuk bahasa Inggris.

Dari pengalaman, kaidah bahasa Indonesia tidak bisa dipenuhi, padahal URL video YouTube berisi konten bahasa Inggris dan subtitle bahasa Indonesia, sedangkan pada pengalaman ini menggunakan video dari channel MrBeast. Menurut Engadget, Bard pertama kali memperoleh hak menghapus data dari YouTube pada September lalu.

Saat itu, Google mempromosikannya dengan mengintegrasikannya dengan produk lainnya seperti Dokumen, Maps, Lens, Penerbangan, dan Hotel. Namun, saat itu, dia belum bisa mengklarifikasi hukum atau menjawab pertanyaan seputar isi video tersebut.

Untuk dapat mengobrol dengan Bard tentang video YouTube, pengguna dapat mengaktifkan ekstensi YouTube di chatbot AI situs web tersebut.B

Baca juga: Google Perluas Akses Bard AI Untuk Remaja

Ada Penipu Sebarkan Malware

Google Assistant With Bard_2b

Google Assistant With Bard. (Sumber: Gizchina)

Sebelumnya, Google mengumumkan akan mengambil tindakan hukum, setelah menemukan penipuan atas nama chatbot cerdasnya Bard.

Dalam postingan di blog Kata Kunci, Google mengatakan kasusnya didasarkan pada penipu, yang menerbitkan iklan dan postingan atas nama Google Bard, namun dengan tujuan menyesatkan pengguna agar mengunduh malware. Perlu diketahui bahwa Google Bard dapat diakses langsung dari bard.google.com, tanpa perlu mendownload atau menginstal apapun.

Google mengatakan para penipu membuat halaman media sosial dan menawarkan iklan yang mendorong orang untuk mengunduh chatbot Bard AI, yang gratis dan tidak memerlukan pengunduhan.

“Sebaliknya, iklan tersebut mendorong orang untuk mengunduh malware yang menyusupi akun iklan mereka. Sejak April, kami telah meminta sekitar 300 penghapusan yang terkait dengan kelompok kriminal ini,” tulis Google.

Menurut Google, pihaknya sedang mencari undang-undang untuk mencegah penipu membuat domain jenis ini dan mengizinkannya menutupnya dengan pendaftar domain di Amerika Serikat.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Software

Jakarta, Unbox.id — Hingga saat ini., OpenAI terus memberikan pengguna lebih banyak bantuan dan layanan dari ChatGPT untuk berbagai kebutuhan. Pengguna dapat merasakan pengalaman...

Software

Unbox.id – Samsung Indonesia resmi memperkenalkan bahasa Indonesia untuk Galaxy AI. Penambahan bahasa baru ini akan memudahkan dalam mengoptimalkan fitur-fitur yang terdapat pada Galaxy...

Tech Industry

Unbox.id – Samsung mengadakan program bernama Samsung Solve for Tomorrow 2024. Melalui program ini, Samsung memperkenalkan kompetisi dan pembelajaran sains, teknologi, teknik dan matematika...

Tech Industry

Unbox.id – Meningkatnya penipuan menggunakan teknologi deepfake mengkhawatirkan sektor bisnis di Indonesia. Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) mengingatkan masyarakat akan pentingnya edukasi mengenai teknologi...