Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

TikTok Larang Akun Politikus hingga Partai Politik untuk Beriklan

Aplikasi TikTok_1a
Aplikasi TikTok. (Sumber: CNET)

Unbox.id – TikTok memiliki aturan khusus untuk Akun Pemerintah, Politisi, dan Partai Politik (GPPPA), di mana beberapa fitur akan dibatasi untuk akun tersebut. Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia Faris Mufid menjelaskan beberapa hal yang dibatasi pada akun GPPPA antara lain batasan fitur promosi atau periklanan yang tidak diperbolehkan, promosi diri diperbolehkan, tidak boleh memberikan atau menerima hadiah, memberi atau menerima sumbangan, dan dilarang memimpin kampanye politik. “TikTok melarang iklan politik, termasuk iklan berbayar dan pembuat konten dibayar untuk membuat konten politik. Ini termasuk penggunaan fitur iklan di platform,” tulis Faris dari Pusat Akuntabilitas dan Transparansi Tiktok kepada Singapura.

Menyingkirkan Misinformasi

Aplikasi TikTok_2b

Aplikasi TikTok. (Sumber: Metricool)

Tujuannya adalah menghilangkan misinformasi yang merugikan sepanjang pemilu 2024 dan memastikan pengguna TikTok dapat menikmati pengalaman positif. Namun TikTok tidak melarang akun GPPPA yang ingin menjalankan promosi dengan tujuan pengumuman publik atau edukasi publik.

“Misalnya ketika terjadi pandemi di Indonesia, pemerintah dapat melakukan iklan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan, seperti program vaksinasi Covid-19,” tambahnya. Sebagai syaratnya, Faris menegaskan, akun GPPPA terkait harus bekerja sama atau berkoordinasi dengan perwakilan TikTok.

Sementara itu, Head of Outreach and Partnerships, Trust and Safety TikTok Indonesia Anbar Jayadi mengungkapkan, pihaknya akan merilis fitur Vote Center di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa fungsi menampung semua pemilu yang lalu juga ada di negara lain, seperti Thailand dan Filipina.

“Di Indonesia, TPS diharapkan bisa diresmikan pada tahun 2024 bekerja sama dengan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu),” tutup Anbar.

Strategi TikTok Lawan Hoaks dan Misinformasi pada Pemilu 2024 di Indonesia

Sebelumnya, CEO TikTok Shou Zi Chew membeberkan tanggapan perusahaan terhadap pemilu 2024 di Indonesia, serta pemilu di beberapa negara lainnya. Shou mengaku sepanjang perjalanannya, TikTok telah melalui beberapa pemilu di berbagai negara. Dunia usaha juga banyak belajar dan bekerja sama.

Dia mengungkapkan bahwa di TikTok, mereka menciptakan platform pemilu untuk mengidentifikasi dan menghapus ujaran kebencian dan misinformasi berbahaya, sekaligus melindungi kebebasan berpendapat pengguna. Menurut Shou, misi TikTok adalah menginspirasi orang untuk menjadi kreatif.

Ia mengatakan, perusahaan juga tidak ingin mengambil keuntungan dari pemilu tersebut. “Kami tidak menerima iklan politik di platform. Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan dan integritas menjadi kata kunci di platform kami,” tutupnya.

Sementara itu, Teresa Tan, kepala kebijakan publik TikTok untuk Asia Tenggara, mengungkapkan bahwa mereka memiliki beberapa strategi untuk menghadapi potensi penyebaran hoaks dan misinformasi yang condong pada pemilu 2024.

“Saya ingin memastikan bahwa kita lakukan upaya integritas pada platform ini dengan sangat serius,” kata Teresa pada konferensi pers Forum Dampak Asia Tenggara TikTok 2023.

Baca juga: TikTok Uji Coba Video Durasi 15 Menit

Hadirkan Cek Fakta

Aplikasi TikTok_3c

Aplikasi TikTok. (Sumber: ZDNet)

Ia mengatakan mereka memiliki kebijakan untuk tidak membiarkan misinformasi di TikTok yang dapat membahayakan masyarakat luas.

Teresa mengatakan, bagi penggunanya, TikTok telah bermitra dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di berbagai negara untuk membuat hub terkait pemilu di mana pengguna dapat mengakses informasi akses dari lembaga resmi.

“Jika Anda melihat konten yang mungkin terkait dengan pemilu, Anda akan dapat menavigasi ke tab ke Pusat pemungutan suara, yang akan berisi informasi faktual tentang pemilu tersebut,” kata Teresa. Selain itu, perusahaan juga melibatkan mitra pengecekan fakta di seluruh dunia untuk membantu TikTok menjalankan seluruh proses verifikasi informasi pemilu.

Di Indonesia, TikTok bekerja sama dengan organisasi seperti Asosiasi Anti Pencemaran Nama Baik Indonesia (MAFINDO), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (PERLUDEM) dan Agence-France Presse (AFP) Indonesia.

Inisiatif ini juga memperkuat komitmen TikTok dalam memerangi penyebaran misinformasi di platform untuk menyediakan ruang digital yang aman dan positif bagi seluruh pengguna.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Presiden AS Joe Biden dilaporkan telah menyetujui peraturan baru yang dapat mengancam kehadiran TikTok di negaranya. Sebab, dengan aturan baru ini, AS...

Apps & Games

Unbox.id – TikTok telah merilis Notes, aplikasi berbagi foto sosial yang dibuat untuk bersaing dengan Instagram Meta. Dikutip dari Android Authority, TikTok Notes memiliki...

Tech Industry

Unbox.id – YouTube terus meningkatkan program monetisasi kontennya melalui video pendek. Dikutip Engadget, perusahaan mengumumkan bahwa lebih dari seperempat pembuat konten yang tergabung dalam...

Tech Industry

Unbox.id – Masa depan TikTok terlihat semakin tidak pasti seiring meningkatnya dukungan terhadap undang-undang baru yang akan memaksa perusahaan tersebut meninggalkan perusahaan induknya, ByteDance,...