Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Microsoft Hentikan Fitur Deteksi Emosi dan Batasi Pengenalan Wajah

Microsoft Hentikan Fitur Deteksi Emosi dan Batasi Pengenalan Wajah (sumber: theguardian.com)
Microsoft Hentikan Fitur Deteksi Emosi dan Batasi Pengenalan Wajah (sumber: theguardian.com)

Jakarta, Unbox.id – Perusahaan Microsoft dikabarkan akan menghentikan aplikasi Face Recognition yang dapat memprediksi usia, jenis kelamin, rambut dan keadaan emosional seseorang. Ini merupakan langkah yang dibuat oleh perusahaan demi mendorong penggunaan sistem AI (Artificial Intelligence) yang lebih bertanggung jawab.

Langkah ini menyusul kritik keras terhadap teknologi tersebut yang telah digunakan oleh perusahaan untuk memantau pelamar kerja selama wawancara. Sistem pengenalan wajah sering dilatih pada database yang didominasi kulit putih dan laki-laki, sehingga temuan mereka dapat menjadi bias ketika digunakan pada budaya atau kelompok lain.

Microsoft mengungkapkan bahwa, pihaknya sangat menyadari reaksi yang meningkat terhadap alat pengenalan wajah tersebut, sehingga mereka memutuskan untuk menutup proyek tersebut sebagai tanggapan dari perusahaan.

Alat Artificial Intelligence (AI) ini menawarkan kerangka kerja yang dapat menciptakan potensi diskriminasi dan pelanggaran hak asasi lainnya. Ini juga menyangkut tidak adanya konsensus yang jelas mengenai definisi emosi serta tidak ada kaitannya antara emosi dengan ekspresi.

Baca juga: Microsoft Office 2021 akan Diluncurkan pada 5 Oktober

Berdasarkan laporan tersebut, pengguna masih dapat menggunakan alat pengenalan wajah otomatis ini hingga 30 Juni 2023 mendatang. Namun bagi yang baru menggunakan kerangka kerja pemrograman wajah saat ini tidak akan lagi mendapatkan akses ke fitur deteksi emosi.

Microsoft Hentikan Fitur Deteksi Emosi dan Batasi Pengenalan Wajah (sumber: news18.com)

Microsoft Hentikan Fitur Deteksi Emosi dan Batasi Pengenalan Wajah (sumber: news18.com)

Lebih lanjut, pihak perusahaan masih akan menggunakan teknologi AI Face Recognition ini ke dalam alat aksesibilitas yang lebih terkontrol, termasuk ke sistem operasi dalam aplikasi Seeing AI yang digunakan oleh orang-orang yang memiliki masalah penglihatan.

Keputusan ini juga diumumkan oleh Microsoft bersamaan dengan pedoman kerangka kerja Standar AI yang bertanggung jawab bagi publik. Pedoman ini dihadirkan oleh perusahaan untuk membuat proses pengambilan keputusan mereka tetap berfokus terhadap prinsip-prinsip seperti inklusi, privasi, dan transparansi.

Langkah ini tentu juga merupakan pembaruan besar yang menjanjikan lebih banyak keadilan dalam teknologi speech-to-text dengan kontrol yang lebih ketat dan mengesampingkan sistem pendeteksi emosi.

Microsoft juga mengatakan bahwa pengguna sekarang harus mendapatkan persetujuan untuk menggunakan layanan pengenalan wajah yang dapat memungkinkan orang untuk masuk ke situs web atau membuka pintu yang terkunci melalui pemindaian wajah.

Perusahaan meminta klien untuk menghindari situasi yang melanggar privasi atau dimana teknologi mungkin kesulitan, seperti misalnya mengidentifikasi anak di bawah umur namun tidak secara eksplisit melarang penggunaan tersebut.

Baca juga: Microsoft Hentikan Sinkronisasi Windows 7 dan 8 2022

Sebagai informasi, Microsoft bukanlah perusahaan pertama yang mengambil kebijakan untuk menutup sistem pengenalan wajah mereka. Sebelumnya, IBM juga memberhentikan proyek serupa karena khawatir alat tersebut berpotensi menghadirkan pelanggaran hak asasi manusia.

Tindakan tersebut mencerminkan upaya penyedia cloud terkemuka untuk mengendalikan teknologi sensitif mereka sendiri karena anggota parlemen di Amerika Serikat dan Eropa terus mempertimbangkan batasan hukum yang komprehensif.

 

Sumber: dari berbagai sumber

Foto: news18.com, theguardian.com

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Meningkatnya penggunaan dan penyempurnaan Generative AI (GenAI) dan Generative Adversarial Network (GAN) jelas menjadikan kejahatan dunia maya semakin memprihatinkan. Ketika penjahat dunia...

Tech Industry

Unbox.id – Meta meluncurkan versi beta dari alat pembuat gambar real-time bertenaga AI di WhatsApp. Sayangnya, hanya pengguna WhatsApp di AS yang akan mendapatkan...

Tech Industry

Unbox.id – Microsoft dikenal bermitra dengan Meta untuk memperkenalkan headset VR. Namun sepertinya headset VR ini tidak sepenuhnya merupakan hasil langsung dari kolaborasi kedua...

Tech Industry

Unbox.id – Microsoft Research Asia baru saja meluncurkan alat AI eksperimental baru yang disebut VASA-1. AI ini dapat memodifikasi gambar seseorang serta file audio...