Unbox.id – India mulai memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan keakuratan prakiraan cuaca. Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan juga bertujuan untuk mengatasi tantangan terkait kondisi cuaca ekstrem. Inisiatif ini dipimpin oleh Departemen Meteorologi India (IMD), yang merupakan pionir dalam penggunaan model berbasis AI untuk memprediksi fenomena cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan dengan lebih akurat. Mengutip Gizchina, upaya ini dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya frekuensi banjir, kekeringan, dan fenomena cuaca lainnya di negara Asia Selatan tersebut.
Direktur IMD Gunakan AI
Direktur IMD mengatakan lembaganya menggunakan AI untuk memperingatkan masyarakat tentang suhu tinggi. Pemerintah juga berencana menambah stasiun pengamatan cuaca untuk menyediakan data tingkat desa guna membuat prakiraan cuaca lebih baik.
Penerapan teknologi AI dalam prakiraan cuaca berpotensi meningkatkan keakuratan prakiraan cuaca secara signifikan. Dengan cara ini, pihak berwenang dan masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih akurat mengenai langkah-langkah kesiapsiagaan pada waktu yang tepat.
Metode prakiraan cuaca tradisional hingga saat ini masih mengandalkan perhitungan dan analisis yang kompleks terhadap berbagai variabel atmosfer.
Akurasi dan Efisiensi
Pada saat yang sama, model AI menawarkan manfaat berupa peningkatan akurasi dan efisiensi dalam memproses data dalam jumlah besar. Dengan cara ini, mereka dapat membuat prakiraan cuaca yang lebih andal.
Pemerintah India juga berharap dapat membuat prakiraan cuaca dengan mengintegrasikan AI ke dalam model tradisional. Saurabh Rathore, asisten profesor di IIT Delhi, mengatakan model AI tidak memerlukan biaya tinggi untuk menjalankan superkomputer. “Dapat dijalankan pada komputer desktop berperforma tinggi,” ujarnya.
Selain itu, IMD juga menyebut, AI dapat merevolusi prakiraan cuaca. Pasalnya, menurut laporan tersebut, lembaga cuaca di seluruh dunia kini tertarik pada AI karena dapat menekan biaya dan meningkatkan kecepatan.
India Optimalkan Praktik Pertanian Dengan AI
ketahanan iklim dan mengoptimalkan aktivitas mindfulness. Misalnya, para petani di India menggunakan sistem peringatan cuaca berbasis AI untuk membuat keputusan yang tepat mengenai pengelolaan tanaman, unsur hara, dan tanah.
Sistem ini memanfaatkan AI untuk membuat keputusan yang tepat mengenai pengelolaan tanaman, unsur hara, dan tanah. Buat prakiraan cuaca yang dipersonalisasi dan rekomendasi, yang memungkinkan petani meminimalkan dampak kondisi cuaca buruk terhadap operasi pertanian mereka.
Baca juga: Microsoft Tengah Membuat Chip AI Buatannya Sendiri
Cara Kerja AI Memprediksi Cuaca
AI dalam prakiraan cuaca menggunakan model matematika dan komputer yang kompleks untuk menganalisis data cuaca dari berbagai sumber. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam cara kerja AI untuk memprediksi cuaca:
- Data cuaca dari berbagai sumber seperti satelit, radar, stasiun cuaca darat, balon cuaca, dan model iklim digunakan sebagai input untuk model AI.
- Data cuaca yang dikumpulkan kemudian diproses dan dibersihkan untuk menghilangkan noise atau ketidakpastian. Ini melibatkan normalisasi, interpolasi, dan pengolahan lainnya agar data dapat digunakan oleh model dengan baik.
- Beberapa fitur yang paling relevan dan signifikan untuk prediksi cuaca dipilih. Ini bisa mencakup suhu udara, kelembaban, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, dan lain-lain.
- Model pembelajaran mesin, seperti jaringan saraf tiruan (neural networks), pohon keputusan, atau model lainnya, dipilih untuk menganalisis dan mempelajari pola dalam data cuaca.
- Model tersebut dilatih menggunakan data historis cuaca, di mana model mencoba untuk memahami pola dan hubungan antara berbagai variabel cuaca. Proses pelatihan ini melibatkan penyesuaian parameter model untuk meminimalkan kesalahan prediksi.
- Setelah dilatih, model diuji pada data yang tidak digunakan selama pelatihan untuk memastikan bahwa ia dapat menggeneralisasi dengan baik pada data baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.
- Setelah berhasil dilatih dan divalidasi, model dapat digunakan untuk memprediksi cuaca mendatang berdasarkan data saat ini. Model ini mungkin membutuhkan pembaruan teratur dengan data cuaca terbaru untuk tetap akurat.
- Performa model dievaluasi secara teratur dan model diperbarui atau disesuaikan sesuai kebutuhan. Ini termasuk penyesuaian terhadap perubahan dalam teknologi, pembaruan data, atau peningkatan algoritma.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.