Meski tehnologi digital fotografi sudah mendunia dan meninggalkan tehnologi lama yang masih menggunakan rol film atau kertas film, tapi kamera – kamera ‘vintage’ masih diminati pasar. Buktinya produsen kamera instan terbesar di dunia mengeluarkan lagi produk kamera instan yang pernah berjaya, yakni kamera ‘Polaraid’. Merek ‘Polaraid’ sudah diidentik dengan kamera instan, bisa dikatakan produk ini yang pertama kali sukses di pasar dunia.
Era 80-an kamera langsung jadi ini banyak digandrungi penyuka foto di seluruh dunia, terutama pasar awam yang kurang mengerti tehnik fotografi profesional. Pembelinya rata – rata masyarakat biasa bukan profesional fotografi, banyak digunakan untuk mengabadikan momen – momen keluarga atau di lingkungan komunitas.
Seiring dengan tehnologi fotografi digital, model kamera ini kurang mendapat sambutan pasar. Setelah kurang lebih 20 tahun, produsen Polaraid menghadirkan lagi kamera ini di pasar, ditengah sedang ‘hit’ fotografi instan dengan smartphone.
Produsen Polaroid mengkategorikan dengan sebutan ‘Polaroid Originals’ , dimana beberapa turunan produk Polaroid versi lama akan diproduksi kembali. Saat ini baru dirilis model ‘Onestep2’ dengan model cartridge film versi baru juga yang diberi kode nama ‘i-Type’.
Bagaimana cara kerja kamera ‘Polaraid Onestep2’ini, apakah menggunakan tehnologi digital atau masih mempertahankan format film kertas seperti generasi awal ?
Berikut 5 faktanya kamera instant legendaris ini
- Masih menggunakan tehnologi lama
‘Polaraid Onestep2’ masih disetting menggunakan tehnologi foto lama yang mengandalkan cahaya dan medium kertas untuk melukis gambar photo . Sengaja ‘OneStep2’ tidak menggunakan tehnologi foto digital karena memang untuk menghidupkan kembali nostalgia penggemar fanatiknya. Secara pengoperasian masih seperti model lama (vintage), mulai dari tombol on/off, view finder, yang membedakan adalah bentuk casing sudah diperbaharui sedikit dengan ornamen ornamen pelangi dan garis.
- Hanya 8 kali jepretan saja per cartridge film
Bagi pengguna smartphone jelas kalau hanya 8 kali shot tidak akan puas, ‘OneStep2’ ini hanya menyediakan 8 kali shot dalam satu pack cartridge film. Untuk Polaraid model terbaru dibuatkan cartridge tersendiri yang disebut ‘i-Type’. Cartridge film ini tidak bisa bisa digunakan untuk model vintage atau generasi awal hanya untuk kamera Polaroid seri terbaru ini.
- Kamera tetap tidak menggunakan baterai internal
Pada kamera lama tidak tersedia baterai di dalam kamera, demikian pula di kamera model baru. Baterai masih ditanamkan pada ‘cartridge film’ , dulu tehnologi ini membuat harga cartridge film Polaraid mahal. Kini tidak lagi, i-Type nama cartridge ini dijual seharga 16 Dollar As kira – kira 200 ribuan rupiah.
- Warna casing kamera masih dipertahankan
Kamera Polaraid lama atau dikenal ‘Polaraid Originals’ menggunakan warna abu – abu muda, untuk produk terbaru juga masih menggunakan warna sejenis dan ditambah varian warna putih.
- Kamera Polaraid pernah populer di era 80-an
Mungkin banyak pembaca belum lahir saat itu, pertama kali diluncurkan tahun 1977 jadi sudah 20 tahun lebih menghilang dari pasar. Lalu mengapa diproduksi lagi padahal pasar pengguna kamera sudah beralih ke tehnologi digital ? Pembangkitan produk ini tak lepas dari cara produsen Polaraid menghidupkan kembali nostalgia pengguna fanatik Polaraid pada masanya.
Model ‘Polaraid Originals’ tidak hanya satu , kurang lebih ada 9 model kamera instant dengan berbagai format, pada tahap awal ini baru diproduksi model ‘OneStep2’. Minat ?
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.