Jakarta, Unbox.id – Perusahaan pengembang aplikasi Zoom, video conference ternama di dunia, saat ini telah memperbolehkan para karyawannya untuk kembali ke kantor. Hal ini adalah kali pertama perusahaan tersebut mengizinkan karyawannya kembali sejak 2020 lalu.
Tepatnya sejak pandemi Covid-19 hampir 3 tahun lalu, perusahaan Zoom tersebut telah melarang para karyawannya untuk bekerja di kantor. Melansir informasi dari berbagai sumber, karyawan bisa bekerja kembali di kantor untuk 2 kali kerja dalam 1 pekan.
Baca juga: Pilihan Smartphone Murah Dengan Stabilizer Video Paling Ok
Pemberlakuan sistem WFO (Work From Office) ini mulai sejak Agustus 2023. Para karyawan yang tinggal dalam radius 80 Km dari kantor bisa datang langsung untuk bekerja. Alasan utama pemberlakuan sistem ini adalah interaksi secara tatap muka yang lebih optimal.
Platform Zoom Sebagai Akses Utama
Menurut kepala PR Global Zoom, hal ini penting untuk menunjang hubungan antara karyawan yang tinggal di dekat kantor. Paling tidak, karyawan yang ada di radius 80 Km bisa datang untuk waktu 2 kali dalam satu pekan agar interaksinya lebih efektif.
Sementara itu, karyawan yang tinggal dalam jarak radius lebih dari 80 Km tetap diperbolehkan untuk bekerja secara WFH (Work From Home) alias kerja remote. Mereka tetap menggunakan platform perusahaan untuk interaksi dalam bekerja.
Baca juga: Nikmati Hidupmu Dengan Galaxy Z Series dan Galaxy Wearables Sekarang!
Platform yang mereka miliki terus mereka kembangkan untuk menjaga agar para staf dan tim yang ada di berbagai daerah tetap terhubung. Hal ini selain untuk meningkatkan penggunaan platform, juga untuk meningkatkan efisiensi hubungan kerja masing-masing tim.
Hanya 2 Persen Karyawan yang Bekerja di Kantor Sejak 2022
Menurut laporan terbaru saat ini, ada sekitar 8.400 karyawan perusahaan yang ada di berbagai belahan dunia. Sementara itu, kantor tempat bekerja para karyawan dari perusahaan ini terletak di San Jose, California dan Denver, Colorado, Amerika Serikat.
Tidak hanya itu, terdapat banyak kantor internasional yang ada di berbagai belahan dunia. Tercatat, hanya terdapat 2 persen karyawan yang bekerja secara offline di kantor sejak tahun 2022 lalu. Dengan kebijakan ini, persentase karyawan akan meningkat tajam.
Jika membandingkannya dengan perusahaan lain, ia tidak langsung mengizinkan para karyawan masuk lebih awal. Selain karena pandemi, alasan yang ada di balik itu adalah basis aplikasinya yang mengandalkan jaringan nirkabel sebagai mitra utama.
Sumber: Berbagai Sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.