Connect with us

Hi, what are you looking for?

Apps & Games

Pria Asal Jepang Ditahan Gara-Gara Retas Game Pokemon

Pokemon Scarlet Nintendo Switch_1a
Pokemon Scarlet Nintendo Switch . (Sumber: CNET)

Unbox.id – Polisi Jepang telah menangkap seorang pria setelah terbukti memanipulasi secara ilegal data penyimpanan game Nintendo Switch Pokemon Scarlet dan Violet. Data ini kemudian digunakan untuk membuat karakter monster khusus yang kemudian dijual di pasar game online. Menurut NHK dan Asahi Shimbun, Polisi Prefektur Kochi menangkap Yoshihiro Yamakawa, 36, pada tanggal 9 April setelah petugas patroli dunia maya menemukan pria tersebut menjual karakter siap pakai secara online.

Melakukan Dengan Cara Mengubah Data Simpanan Game

Pokemon Scarlet and Violet Nintendo Switch_2b

Pokemon Scarlet and Violet Nintendo Switch. (Sumber: CNET)

Mengutip The Verge, Yamakawa menggunakan alat online untuk mengubah data simpanan game. Dia ditangkap karena diduga melanggar hukum Jepang yang dikenal sebagai Undang-Undang Pencegahan Anti-Persaingan.

Sebuah laporan polisi menyebutkan tim patroli siber polisi Jepang menangkap Yamakawa saat menjalani surat perintah. Yamakawa tertangkap basah sedang melelang monster langka dan sulit dilatih. Tempat menjual “6 Pokémon hanya dengan 30 USD (setara Rp 490.000)” di platform online yang menjual aset dan karakter dalam game.

Sebagai informasi, game Pokémon Scarlet dan Purple menawarkan layanan pertarungan dan pengumpulan monster. Tidak mengherankan jika game ini dipenuhi dengan monster Pokémon yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Pemain Gandrung Karakter Monster Langka Jadi Peluang

Dalam game ini, pemain melakukan serangan yang semakin sulit untuk menangkap monster langka. Mereka kemudian melatih, bertarung, dan membiakkan monster-monster tersebut.

Beberapa pemain yang kecanduan game ini juga rela membeli monster langka di web gelap. Karena tingginya permintaan, berbagai aktivitas ilegal dilakukan terutama oleh Yamakawa.

Namun masalah seperti ini bukan kali pertama terjadi. Pada tahun 2021, polisi Jepang menangkap seorang pria berdasarkan undang-undang serupa karena secara ilegal mengubah data penyimpanan game Pokémon Sword and Shield.

The Pokemon Company Tak Tinggal Diam

Dalam laporan mengenai kejadian tersebut, meretas dan menyimpan data game Pokémon menjadi praktik umum di antara mereka yang mendaftar pada aturan tersebut. Akibatnya, The Pokemon Company mulai menindak praktik ilegal ini.

Dari Desember 2022 hingga Maret 2023, Yamakawa dilaporkan menjual monster khusus hingga 13.000 yen setiap anak, setara dengan 85 USD.

Meskipun Yamakawa mengakuinya Dalam kesaksiannya atas tindakan tersebut ia mengaku bahwa apa yang dilakukannya adalah upaya untuk mencari nafkah. Polisi menduga total keuntungan Yamakawa mencapai jutaan yen atau setara dengan puluhan hingga ratusan ribu dolar. Kasus ini masih berlangsung.

Baca juga: Hacker Sebar Malware Berkedok Iklan Untuk Curi Data Pribadi

Apa Itu Peretas dan Seperti Apa Bahayanya?

Hacker Internet_1a

Hacker Internet. (Sumber: Times Now)

Peretas, dalam konteks teknologi informasi, adalah seseorang yang menggunakan keterampilan teknis dan pengetahuan tentang sistem komputer untuk mengakses data atau sumber daya tanpa izin atau untuk tujuan yang merugikan. Mereka dapat mencari celah keamanan dalam sistem komputer, jaringan, atau perangkat lunak untuk mencuri informasi rahasia, merusak atau mengganggu operasi sistem, atau bahkan mencuri identitas.

Peretas dapat mencuri informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, alamat, dan data sensitif lainnya untuk tujuan pencurian identitas. Hal ini bisa menyebabkan kerugian keuangan dan masalah hukum bagi korban.

Bisa merusak sistem komputer, jaringan, atau perangkat lunak dengan mengirimkan virus, malware, atau melakukan serangan DDoS (Denial of Service), yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan gangguan operasional bagi perusahaan atau organisasi yang menjadi target.

Peretas juga bisa menggunakan teknik mereka untuk mengintai komunikasi dan aktivitas online orang lain. Ini bisa mencakup pencurian informasi rahasia, seperti rencana bisnis atau data pribadi.

Peretas dapat melakukan tindakan ekstorsionis, misalnya dengan mencuri data penting dan menuntut pembayaran untuk mengembalikan akses ke data tersebut. Mereka juga dapat melakukan penipuan, misalnya dengan membuat situs palsu untuk memperoleh informasi kartu kredit.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Apps & Games

Jakarta, Unbox.id – Samsung dengan berbagai inovasinya telah merilis berbagai perangkat canggih serta aksesori yang menarik, mulai dari harga yang terjangkau hingga tertinggi. Salah...

Tech Industry

Unbox.id – Beberapa waktu lalu, YouTube DPR RI diretas sehingga memaksa saluran tersebut menayangkan acara perjudian online selama beberapa jam. Pakar keamanan siber sekaligus...

Software

Jakarta, Unbox.id – Meskipun toko-toko aplikasi telah menjamin keamanan software mereka dari ancaman malware (pihak ketiga), peretasan tetap bisa saja terjadi. Penting untuk mengetahui...

TV, Audio/Video, Permainan & Perangkat Wearable

Jakarta, Unbox.id – Penelitian tentang perangkat elektronik speaker pintar baru-baru ini menemukan fakta yang mencengangkan. Melansir laman VPN Overview, teknologi perekam suara tersebut dapat...