Connect with us

Hi, what are you looking for?

Software

Meta Dituduh Melanggar Hak Cipta atas Kumpulan Data Pelatihan AI

Meta
Mark Zuckerberg | foto: Gizmochina

Jakarta, Unbox.id – Meta Platforms, perusahaan induk dari raksasa media sosial Facebook dan Instagram, mendapat tuduhan pelanggaran hak cipta. Tuduhan tersebut menyebabkan tuntutan hukum gabungan dari penulis terkenal seperti Sarah Silverman dan Michael Chabon. 

Inti dari tuduhan ini terletak pada dugaan Meta menggunakan ribuan buku berhak cipta tanpa izin yang sesuai untuk melatih model bahasa kecerdasan buatannya, Llama. Meski ada peringatan keras, perusahaan kabarnya tetap melanjutkan kumpulan data yang kontroversial tersebut. 

Baca juga: Raytheon Rilis Proyektor PSYNER P1 Pro dengan Kecerahan 1.000 ANSI Lumens dan Resolusi 1080p

Kebingungan hukum semakin rumit ketika bukti dari log obrolan muncul, menampilkan peneliti yang berafiliasi dengan perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut. Ia adalah Tim Dettmers yang mendiskusikan pengadaan kumpulan data di server Discord.

Pro Kontra Penggunaan Data untuk Pengembangan Model AI Meta

Menurut log obrolan, Dettmers terlibat dalam percakapan dengan departemen hukum perusahaan, menyoroti kekhawatiran tentang legalitas penggunaan file buku untuk data pelatihan. Tim hukum kabarnya telah memperingatkan agar tidak segera menggunakannya.

Mereka beralasan dengan masalah terkait dengan “buku dengan hak cipta aktif”. Peserta dalam obrolan tersebut berdebat apakah pelatihan mengenai data tersebut ‘legal’ berdasarkan prinsip hukum AS yang melindungi penggunaan tertentu tanpa izin atas karya berhak cipta.

Baca juga: Tablet vs Laptop, Manakah yang Paling Cocok untuk Anda? Ketahui Perbandingannya

Berawal dari gugatan yang baru-baru ini terkonsolidasi, menggabungkan dua tindakan hukum terpisah terhadap Meta. Perkembangan terkini dalam kasus ini termasuk hakim California yang menolak sebagian gugatan Silverman bulan lalu.

Implikasi dari pertarungan hukum ini tidak hanya mencakup Meta, namun juga berpotensi berdampak pada industri AI. Keberhasilan dalam tuntutan hukum ini dapat meningkatkan biaya pengembangan model AI yang membutuhkan banyak data.

Informasi Lainnya

Perusahaan tersebut mungkin menghadapi pengawasan yang lebih ketat dan tuntutan kompensasi dari pembuat konten. Selain itu, peraturan baru di Eropa dapat memaksa perusahaan AI, untuk mengungkapkan data yang berlaku untuk melatih model mereka.

Termasuk perusahaan pengembang AI milik Mark Zuckerberg, sehingga membuat mereka menghadapi risiko hukum tambahan. Model Llama Meta, khususnya versi terbaru, Llama 2, yang meluncur pada musim panas, menjadi pusat kontroversi. 

Meskipun versi pertama mendapatkan pelatihan pada “bagian Books3 di ThePile”, detail tentang data pelatihan untuk Llama 2, yang berpotensi mengganggu pasar perangkat lunak AI generatif, tidak diungkapkan oleh Meta.

Sumber: Gizmochina

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Social Media

Jakarta, Unbox.id — WhatsApp ancam tutup layanannya di India jika terpaksa mengkompromikan enkripsi end-to-end. Perusahaan mengajukan permohonan ke Pengadilan Tinggi Delhi, menentang peraturan TI...

Tech Industry

Unbox.id – Meningkatnya penipuan menggunakan teknologi deepfake mengkhawatirkan sektor bisnis di Indonesia. Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) mengingatkan masyarakat akan pentingnya edukasi mengenai teknologi...

Tech Industry

Unbox.id – Meningkatnya penggunaan dan penyempurnaan Generative AI (GenAI) dan Generative Adversarial Network (GAN) jelas menjadikan kejahatan dunia maya semakin memprihatinkan. Ketika penjahat dunia...

Tech Industry

Unbox.id – Meta meluncurkan versi beta dari alat pembuat gambar real-time bertenaga AI di WhatsApp. Sayangnya, hanya pengguna WhatsApp di AS yang akan mendapatkan...