Canon 5D Mark IV ini sebenarnya telah dirilis Canon pada September 2016 lalu. Meskipun sudah dirilis lebih setahun yang lalu, tentu masih banyak juga yang belum mengetahui tentang apa saja yang ditawarkan kamera besutan Canon ini lebih jauh lagi. Ya, kamera Canon ini rupanya menawarkan upgrade banyak fitur sehingga bisa menghasilkan performa baru yang jauh lebih baik meskipun kamera DSLR ini tetap menjaga hal-hal sederhana yang cukup akrab dengan desainnya yang serupa dengan pendahulunya namun telah mengalami penyempurnaan. Langsung simak saja gambaran singkat spesifikasi dari kamera Canon yang berdesain sederhana namun bisa serbaguna ini di bawah ini;
Basic Specifications | |
Full model name: | Canon EOS 5D Mark IV |
Resolution: | 30.40 Megapixels |
Sensor size: | 35mm (36.0mm x 24.0mm) |
Kit Lens: | n/a |
Viewfinder: | Optical / LCD |
Native ISO: | 100 – 32,000 |
Extended ISO: | 50 – 102,400 |
Shutter: | 1/8000 – 30 seconds |
Dimensions: | 5.9 x 4.6 x 3.0 in. (151 x 116 x 76 mm) |
Weight: | 31.4 oz (890 g) includes batteries |
Availability: | 09/2016 |
Manufacturer: | Canon |
Berdasarkan spesifikasi di atas, produk turunan keempat dari generasi populer Canon 5D ini dibekali oleh lensa dengan sensor baru yang lebih tinggi, sistem prosesor yang lebih cepat, antarmuka layar sentuh yang full, konektivitas nirkabel built-in dan perekaman video Cinema 4K. Ini berarti, kamera DSLR besutan Canon ini lebih diperuntukan atau lebih disarankan digunakan untuk para profesional dan penggemar dunia fotografi tingkat lanjut. Hal tersebut juga dikarenakan Canon 5D Mark IV ini menawarkan fitur dan kinerja untuk berbagai materi pelajaran, keduanya masih dalam lingkup dunia fotografi dan videografi. Oleh karena itulah, kamera DSLR ini memang dirancang oleh Canon dengan baik dan sangat serbaguna juga sangat bagus perfomanya di kelasnya.
Berikut gambaran perfoma dalam menyalakan dan membidik kamera Canon 5D Mark IV;
Startup/Play to Record | ||
Power on to first shot |
~0.5 second | Time it takes to turn on and capture a shot. |
Play to Record, first shot |
~0.2 second | Time until first shot is captured. |
Berdasarkan bagan di atas, untuk menyalakan dan mulai membidik hanya butuh 0,5 detik saja. Memindahkan mode ke record hanya berkisra 0.2 detik saja. Berlanjut ke perfoma AF, yakni dibawah ini;
Shutter Response (Lag Time) | ||
Optical Viewfinder | ||
Full Autofocus Single-point (center) AF |
0.165 second | Time from fully pressing shutter button to image capture. All AF timing measured with a Canon 50mm f/1.8 STM lens. |
Full Autofocus Single-point AF TTL flash enabled |
N/A | Time to capture while forcing flash to fire. Preflash metering pulses from flash often slow shutter response. |
Manual Focus | 0.077 second | For most cameras, shutter lag is less in manual focus than autofocus, but usually not as fast as when the camera is “prefocused”. |
Prefocused | 0.057 second | Time to capture, after half-pressing and holding shutter button. |
Live View | ||
Prefocused
Live View |
0.057 second | Time to capture, after half-pressing and holding shutter button. |
Dari bagan tersebut diatas, kita bisa mengetahui bahwa kamera Canon 5D Mark IV mampu menentukan tentang fokusnya tepat saat memotret target yang sama beberapa kali (tanpa perubahan pengaturan fokus antara iterasinya, untuk menghilangkan dampak kecepatan AF lensa). Selain itu, respons rana autofocus sepenuhnya bagus untuk sebuah kamera pro DSLR karena kamera ini dibekali dengan bidik optik dengan lensa 50mm f/1.8 STM. Semenatar fitu Shutter lag yang menggunakan fokus manual bekerja cukup baik pada 77 milidetik. Begitupun dengan perfoma fitur lainnya yang tercantum pada bagan di atas.
Perfoma pengambilan Foto dan Video
Cycle Time (shot to shot) | ||
Single Shot mode Large/Fine JPEG |
0.37 second | Time per shot, averaged over a few frames. |
Single Shot mode RAW + L/F JPEG |
0.37 second | Time per shot, averaged over a few frames. |
Early shutter penalty? |
No | Some cameras don’t snap another shot if you release and press the shutter too quickly in Single Shot mode, making “No” the preferred answer. |
Continuous High Large/Fine JPEG |
0.14 second (7.0 frames per second); unlimited frames; 2 seconds to clear* |
Time per shot, averaged over 174 shots with no signs of slowing (we’ll call that unlimited). |
Continuous High RAW |
0.14 second (7.0 frames per second); 19 frames total; 5 seconds to clear* |
Time per shot, averaged over 19 shot buffer capacity, then slowed to an average of 0.36s or 2.8 fps when buffer was full. |
Continuous High RAW + L/F JPEG |
0.14 second (7.0 frames per second); 12 frames total; 8 seconds to clear* |
Time per shot, averaged over 12 shot buffer capacity, then slowed to an average of 0.71s or 1.4 fps when buffer was full. |
Continuous High Dual Pixel RAW |
0.20 second (5.0 frames per second); 7 frames total; 4 seconds to clear* |
Time per shot, averaged over 7 shot buffer capacity, then slowed to an average of 0.69s or 1.5 fps when buffer was full. |
Continuous High Dual Pixel RAW + L/F JPEG |
0.24 second (4.2 frames per second); 6 frames total; 5 seconds to clear* |
Time per shot, averaged over 6 shot buffer capacity, then slowed to an average of 0.84s or 1.2 fps when buffer was full. |
Flash recycling | N/A | Flash at maximum output. |
* Catatan: Waktu kliring penyangga diukur dengan kartu CompactFlash Lexar Professional 1066x UDMA 7 64GB. Kartu yang lebih lambat bisa menghasilkan waktu kliring yang lebih lambat. Kartu yang lambat ini juga dapat membatasi panjang luasan jepretan dalam mode kontinyu. Pengaturan sensitivitas dan pengurangan noise ISO juga dapat mempengaruhi waktu siklus dan mode burst di kamera DSLR Canon Mark IV 5D ini. |
Berikut hasil Video oleh kamera Canon 5D Mark IV ;
Sementara untuk Perfoma Baterai di kamera DSLR berdesain sederhana ini termasuk bagus dikelasnya, karena dibekali Lithium-ion LP-E6N rechargeable. Dengan bateria tersebut, pemotretan dan perkaman video kamera Canon 5d Mark IV ini bisa berjalan dengan baik pula, dengan catatan hingga sampai 900 shoot per charge.
Nilai Plus
– Kualitas gambar yang luar biasa dari file RAW
– Peningkatan jangkauan dinamis
– Kinerja ISO tinggi yang sangat baik
– Tingkat shooting cepat 7fps dengan buffer JPEG tak terbatas
– Video 4K berkualitas tinggi
– Built-in Wi-Fi
– Dual Pixel CMOS AF-nya sangat bagus.
Minusnya
– File JPEG terlihat lemah teksturnya pada pengaturan default
– Sinkronisasi flash masih 1/ 200s
– Codec video 4K tidak praktis
Harga
Sejak dipasarkan pada September 2016 lalu, kamera Canon 5D Mark IV tersedia dalam tiga konfigurasi: yang pertama seharga US $ 3.500 atau sekitar Rp 4,7 juta untuk body only, US $ 4.400 atau setara Rp 59,7 juta untuk paket kit yang mencakup lensa EF 24-70mm f/4 L dan kit varian kedua dipasangkan dengan lensa EF 24-105mm f/4L IS II USM yang telah diperbarui seharga sekitar US $ 4.600 atau Rp 62,4 juta.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.