Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Starlink Berpotensi Lakukan Monopoli?

Starlink Indonesia_1a1
Starlink Indonesia. (Sumber: TechWeb)

Last updated on 20 Juni, 2024

Unbox.id – Kehadiran layanan internet Starlink di Indonesia di masa depan diprediksi dapat mengancam operator seluler lokal dan perusahaan satelit yang ada. Isu ini bahkan sampai ke telinga Komite Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan memanggil Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) serta seluruh pemangku kepentingan industri telekomunikasi Indonesia.

KPPU ingin mendengar penjelasan Kominfo dan kawan-kawan mengenai isu kehadiran Starlink dalam persaingan lingkungan bisnis di Indonesia melalui Group Discussion Forum (FGD).

Kominfo_3c

Kominfo. (Sumber: Kominfo)

Namun Kominfo yang diwakili Direktur Kominfo Telekomunikasi Aju Widya Sari tiba-tiba batal hadir dan tidak mengirimkan perwakilan. Pengamat telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Institut IT Indonesia Heru Sutadi menyayangkan ketidakhadiran Kominfo dalam acara yang diselenggarakan lembaga publik tersebut.

Bahkan, forum resmi KPPU bisa dijadikan tempat menjelaskan tudingan dan rumor bias Kominfo terhadap keberadaan Starlink di Indonesia. “Jika Anda memiliki niat dan visi yang baik untuk mendorong lingkungan kompetitif di sektor telekomunikasi di Indonesia, Kominfo bisa hadir untuk menjelaskan secara terbuka isu-isu negatif dan rumor yang muncul di masyarakat agar tidak muncul seperti itu. itu akan menimbulkan tuduhan-tuduhan liar lainnya,” kata Heru.

Dalam pemberitaan FGD KPPU, diketahui bahwa Starlink merupakan pemain baru, bukan pemain dominan di industri telekomunikasi, dan tidak berpotensi melakukan praktik predatory atau monopoli pricing.

Menurut Heru, sebagai pengawas persaingan usaha, KPPU tentu paham betul adanya praktik predatory pricing dan monopoli. “Jika ada yang menyatakan kehadiran Starlinik tidak mengarah pada predatory pricing dan perilaku monopoli, maka mereka tidak memahami persaingan komersial terutama di sektor telekomunikasi dan engineering,” jelasnya.

Baca juga: Paket Internet Murah Bulanan

Starlink akan Punya Banyak Satelit Melebihi Pemain Lokal

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya predatory dan monopoli pricing, beberapa parameter harus dicermati, seperti perilaku mereka di dunia internasional, kekuatan modal yang mereka miliki, teknologi yang digunakan dan akses terhadap otoritas pengatur, baik di dalam organisasi internasional maupun di dalam organisasi internasional. dalam suatu wilayah tertentu.

Saat ini, Starlink memiliki 5.402 satelit di orbit rendah. Mereka berencana menempatkan hingga 30.000 satelit ke orbit. Saat Starlink melewati wilayah Indonesia, jumlah satelit yang beroperasi tidak kurang dari 200 unit. Jumlah satelit Starlink jauh lebih besar dibandingkan jumlah yang dimiliki operator telekomunikasi Indonesia.

Lebih lanjut, Elon Musk pernah mengatakan bahwa investasi yang dikucurkan untuk perusahaan satelitnya tidak kurang dari 30 miliar USD. Berkat kekuatan finansial yang dimilikinya, Elon Musk mampu mengembangkan teknologi dan memesan satelit orbit rendah dari International Telecommunications Union (ITU).

“Jika melihat nilai investasi pinjaman dan lintasan rendah yang diusulkan untuk ITU, jumlah tersebut dinilai sangat signifikan. Dan belum ada perusahaan di bidang telekomunikasi di Indonesia yang bisa menandingi Starlink,” kata Heru.

Dengan sumber daya yang dimilikinya, lanjutnya, belum tentu Starlink tidak akan melakukan persaingan harga atau monopoli. Karena kekuatan, teknologi, dan akses mereka terhadap regulator telekomunikasi seperti CELA, mereka berpotensi dan melakukan praktik predatory pricing.

“Meskipun banyak perusahaan di sektor telekomunikasi Indonesia menghadapi kesulitan, Starlink memiliki potensi monopoli dan praktik bisnis yang tidak adil, kata Heru.

Baca juga: Elon Musk Sebut AI Akan Gantikan Pekerjaan Manusia

Layanan Direct to Cell Starlink

Starlink Indonesia_1a

Starlink Indonesia. (Sumber: Techno World Update)

Heru juga meminta agar KPPU bisa mengkaji secara jelas pasar Internet broadband satelit. Hal ini tidak serta merta membuat kehadiran Starlink langsung mendorong konsumen FTTH atau pelanggan seluler untuk beralih ke Starlink.

“Yang masih harus dilihat adalah berapa banyak konsumen broadband satelit di sana yang berhenti memberikan layanan kepada operator satelit nasional dan beralih ke Starlink,” saran Heru.

Saat ini mereka telah berhasil menciptakan smartphone yang menghubungkan langsung satelit Starlink ke konsumen. Heru meminta regulator bisa memahami teknologi dan rencana besar Elon Musk yang menghubungkan satelit ke ponsel.

“Jika ada layanan Starlink direct-to-cell, kemungkinan pelanggan Banyaknya perusahaan seluler Indonesia beralih ke Starlink sangat besar. Dampak signifikan ini akan mematikan industri telekomunikasi Indonesia,” kenangnya.

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Pendiri SpaceX Elon Musk resmi meluncurkan layanan jaringan internet satelit Starlink di Indonesia pada Minggu, 19 Mei 2024, di Puskesmas Sumerta Kelod...

Tech Industry

Last updated on 24 Juni, 2024 Unbox.id – Internet satelit Starlink yang baru diluncurkan Elon Musk di Indonesia kini telah menurunkan harga perangkat tersebut....

Tech Industry

Last updated on 27 Juni, 2024 Unbox.id – Starlink baru saja resmi beroperasi di Indonesia. Banyak orang menderita FOMO (Fear Of Missing Out) atau...

Tech Industry

Last updated on 20 Juni, 2024 Unbox.id – Starlink resmi hadir di Indonesia! Nah, layanan internet satelit besutan Elon Musk ini telah resmi diluncurkan...