Connect with us

Hi, what are you looking for?

Software

Google, Meta, OpenAI, dan Raksasa Teknologi Lainnya Teken Pakta Melawan Deepfake

Deepfake AI_1a
Deepfake AI. (Sumber: Decrypt)

Unbox.id – Google, Meta, OpenAI, dan beberapa perusahaan teknologi terkemuka lainnya telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam upaya memerangi misinformasi dan manipulasi informasi menjelang pemilu AS tahun 2024. Secara total, 20 raksasa teknologi menandatangani perjanjian untuk memerangi operasi deepfake menjelang pemilu Amerika Serikat tahun 2024. Pemilu negara bagian (AS) Dijuluki “Perjanjian Teknologi untuk Memerangi Penggunaan AI yang Menipu pada Pemilu 2024” 2024”, perjanjian ini mencakup perusahaan yang membuat dan mendistribusikan model AI. Selain itu, ada juga platform media sosial yang kemungkinan besar akan muncul deepfake.

Langkah Strategis

Deepfake AI_3c

Deepfake AI. (Sumber: Pune News)

Selain Google, Meta, OpenAI, perusahaan seperti Adobe, Amazon, Anthropic, Arm, ElevenLabs, IBM, Inflection AI, LinkedIn, McAfee, Microsoft, Nota, Snap Inc., Stability AI, TikTok, Trend Micro, Truepic dan (sebelumnya Twitter) juga menandatangani perjanjian tersebut.

Deepfake adalah teknologi yang mampu memanipulasi video dan audio untuk meniru wajah dan suara seseorang, dan terdapat kekhawatiran bahwa teknologi tersebut dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan merusak reputasi kandidat politik.

Mengutip Engadget, berikut isi pakta tersebut yang berfokus pada beberapa langkah strategis untuk mengatasi penyebaran deepfake pada pemilu AS tahun 2024.

  • Mengembangkan dan menerapkan teknologi untuk memitigasi risiko terkait konten AI Pemilu yang menipu, termasuk alat sumber terbuka jika diperlukan.
  • Menilai model-model dalam cakupan perjanjian ini untuk memahami risiko yang mungkin ditimbulkan terkait Konten Pemilu AI yang menipu.
  • Berusaha mendeteksi distribusi konten ini di platform mereka.
  • Berusaha untuk mengatasi dengan tepat konten yang terdeteksi di platform mereka.
  • Menumbuhkan ketahanan lintas industri terhadap konten pemilu AI yang menipu.
  • Memberikan transparansi kepada masyarakat mengenai cara perusahaan menyikapinya.
  • Terus terlibat dengan beragam organisasi masyarakat sipil global, akademisi.
  • Mendukung upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat, literasi media, dan ketahanan seluruh masyarakat.

Kesepakatan ini berlaku untuk audio, video, dan gambar yang dihasilkan beragam tool AI, baik itu buatan OpenAI, Google, atau perusahaan teknologi lainnya.

Dampak Besar Deepfake di Pemilu AS 2024

Kebijakan ini menangani konten yang “dapat menyesatkan, menyesatkan, atau salah menggambarkan penampilan, suara, atau tindakan kandidat politik, pejabat pemilu, dan pemangku kepentingan utama lainnya dalam pemilu demokratis”.

Selain itu, kebijakan ini mencakup “memberikan informasi palsu ” kepada para pemilih sehingga mereka mengetahui kapan, di mana, dan bagaimana mereka dapat memilih. Ke-20 perusahaan teknologi tersebut juga sepakat bahwa mereka akan berkolaborasi untuk membuat dan berbagi alat guna mendeteksi dan memerangi penyebaran deepfake secara online.

Selain itu, mereka berencana untuk melakukan hal tersebut menyebarkan kampanye pendidikan dan “memastikan transparansi” bagi pengguna. Deepfake telah menjadi ancaman serius bagi demokrasi karena dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik dan merusak kepercayaan terhadap proses pemilu.

Dengan melawan deepfake, perusahaan teknologi dapat membantu melindungi demokrasi dan menjamin pemilu yang adil dan transparan.

Baca juga: Aplikasi Google Gemini Perluas Cakupan, Jangkau Lebih Banyak Negara

Dukungan dari Berbagai Pihak

Deepfake AI_2b

Deepfake AI. (Sumber: Openpedia)

Perjanjian ini disambut baik oleh banyak pihak, termasuk pakar teknologi, politisi, dan organisasi masyarakat sipil.

“Kami berkomitmen untuk melindungi integritas pemilu dengan menegakkan kebijakan yang mencegah penyalahgunaan dan meningkatkan transparansi seputar konten yang dihasilkan AI,” tulis Anna Makanju, Wakil Presiden Urusan Global di OpenAI.

Ia juga berkata: ” Kami berharap dapat bekerja sama dengan mitra industri, pemimpin masyarakat sipil, dan pemerintah di seluruh dunia untuk membantu melindungi pemilu dari penggunaan AI yang curang.”

Lewat adanya langkah ini, tentunya berbagai hal negatif lewat adanya Deepfake ini dapat diatasi dengan baik dimana keamanan para pengguna internetnya menjadi hal yang sangat penting untuk dilindungi keamanannya.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Social Media

Jakarta, Unbox.id — WhatsApp ancam tutup layanannya di India jika terpaksa mengkompromikan enkripsi end-to-end. Perusahaan mengajukan permohonan ke Pengadilan Tinggi Delhi, menentang peraturan TI...

Tech Industry

Unbox.id – Meningkatnya penipuan menggunakan teknologi deepfake mengkhawatirkan sektor bisnis di Indonesia. Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) mengingatkan masyarakat akan pentingnya edukasi mengenai teknologi...

Tech Industry

Unbox.id – Meningkatnya penggunaan dan penyempurnaan Generative AI (GenAI) dan Generative Adversarial Network (GAN) jelas menjadikan kejahatan dunia maya semakin memprihatinkan. Ketika penjahat dunia...

Tech Industry

Unbox.id – Meta meluncurkan versi beta dari alat pembuat gambar real-time bertenaga AI di WhatsApp. Sayangnya, hanya pengguna WhatsApp di AS yang akan mendapatkan...