Unbox.id – Pada Oktober 2022, miliarder Elon Musk meminta beberapa bank mendanai misinya membeli Twitter. Saat itu, Elon Musk mengakuisisi Twitter senilai $44 miliar (sekitar Rp 698 triliun). Elon Musk kemudian mengganti nama Twitter menjadi banyak pakar keuangan sebelumnya menyatakan keraguan tentang nilai pembelian Twitter oleh Musk. Kini, berita tentang platform media sosial yang memangkas harga semakin memperkuat pendapat mereka.
Program X Premium
Meski Musk telah merombak total X dan memperkenalkan strategi baru, seperti X, Elon Musk sadar bahwa tantangan ini membutuhkan lebih dari sekedar pendanaan. Baru-baru ini, karyawan banyak juga yang bertanya-tanya apakah investasi ini akan menghasilkan keuntungan dalam waktu dekat.
Selain itu, bank tentu ingin mengetahui masa depan perusahaan yang dibiayainya. Mengutip artikel di News18, Musk tampaknya memahami dengan jelas tantangan yang dihadapi X.
Ia juga berupaya mengembangkan platform dan membawanya ke tingkat berikutnya memerlukan banyak perhatian dan inovasi lebih lanjut.
Ingin Sediakan Internet Starlink untuk Dukung Misi Kemanusiaan di Gaza
Berbicara tentang Elon Musk, beredar rumor ia akan memberikan layanan internet Starlink di Gaza kepada masyarakat Palestina sesuai permintaan netizen. Penyebabnya, para eks warga Gaza, Palestina, terputusnya akses telekomunikasi ke dunia luar akibat serangan udara Israel.
Hal ini membuat sulitnya mendapatkan bantuan. Menanggapi hal ini, Elon Musk, pendiri SpaceX dan layanan internet satelit Starlink, baru-baru ini mengatakan pihaknya akan berkontribusi pada konektivitas di Gaza untuk mendukung organisasi kemanusiaan.
“Starlink akan mendukung konektivitas untuk organisasi kemanusiaan yang diakui secara internasional di Gaza,” cuit Elon Musk sebagai tanggapan. Selain itu, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi menanggapi tweet Elon Musk dengan tweet.
Ia menentang rencana Elon Musk untuk menyediakan koneksi Internet Starlink ke Gaza karena ia mencurigai Hamas ingin menggunakannya untuk tujuan teroris. “Israel akan menggunakan segala cara yang ada untuk melawan hal ini.
Hamas akan menggunakan mereka (koneksi Starlink) untuk kegiatan teroris. Tidak ada keraguan dan kami mengetahuinya, Musk mengetahuinya. Hamas adalah ISIS,” kata menteri komunikasi.
Balasan Elon Musk Soal Ancaman Israel
Dia mengancam: “Jika Elon Musk masih ingin terlibat dalam pembebasan anak, anak, dan orang tua yang diculik, maka kantor saya akan memutuskan semua hubungan dengan Starlink. “Di bawah tweet tersebut, Elon Musk kemudian memberikan jawabannya.
“Kami tidak naif, seperti yang saya tulis sebelumnya, tidak ada terminal Starlink yang mencoba untuk terhubung dari Gaza,” kata miliarder yang juga pendiri Tesla ini.
“Jika ada yang mencoba, kami akan mengambil langkah-langkah ekstra untuk memastikan bahwa itu hanya akan digunakan, hanya untuk tujuan kemanusiaan,” kata Elon Musk.
“Selain itu, kami akan melakukan pemeriksaan keamanan dengan pemerintah AS dan Israel sebelum mengaktifkan bahkan satu terminal pun.”
Baca juga: Elon Musk Ungkap 2 Paket Langganan Baru Untuk X
Internet di Gaza Lumpuh Akibat Serangan Udara Israel
Jalur Gaza mengalami krisis komunikasi akibat serangan udara Israel yang merusak infrastruktur telekomunikasi, internet, dan listrik. Menurut laporan media, semua layanan telepon dan internet di Gaza telah diputus.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh NetBlocks. Organisasi tersebut men-tweet: “Sambungan internet dan telekomunikasi terputus ketika perusahaan telekomunikasi terbesar dan terakhir di Palestina dihancurkan oleh serangan udara Israel.
Oleh karena itu, sangat sulit bagi warga Gaza untuk berkomunikasi dengan dunia luar dan mendapatkan informasi yang akurat. Satu-satunya cara mereka berkomunikasi adalah melalui pengeras suara masjid.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.