Unbox.id – Meta mengungkapkan bahwa saat ini mereka juga akan memprioritaskan dan fokus pada kecerdasan buatan atau AI, kreator, dan layanan perpesanan atau perpesanan. Tentu saja, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kelanjutan proyek ambisius mereka, yang telah diubah namanya oleh perusahaan induk menjadi “Meta”, yaitu metaverse. Menanggapi hal tersebut, Pieter Lydian, Country Managing Director Meta untuk Indonesia menjelaskan bahwa Metaverse berorientasi pada bisnis dan “akan ada dalam 5 dan 10 tahun ke depan.”
Metaverse Tidak Butuh AR dan VR
Menurut Pieter, dalam temu media dengan Meta di Jakarta, Kamis (24 Maret 2023), perjalanan menuju metaverse membutuhkan banyak komponen, salah satunya pencipta. “Konteks metaverse tidak harus selalu AR (augmented reality) dan VR (virtual reality). Kami melihat fakta bahwa di masa depan pun teknologi, mungkin teknologi lain juga bisa diterapkan,” ujar Pieter.
Jika melihat konsep ini, menurut Pieter banyak hal yang harus maju, misalnya para kreator harus maju. Selain itu, juga harus dilihat dari sisi bandwidth. Dari segi perlengkapan, menurut Pieter, dengan semakin banyaknya pemain yang bergabung, ini bisa menjadi pertanda baik bagi industri Metaverse.
“Karena metaverse perlu dipromosikan oleh semua industri. Jika ada yang mendorong metaverse untuk membuat perangkat yang hanya Meta, saya sangat khawatir, itu bahkan tidak akan terjadi,” kata Pieter lebih lanjut.
Baca juga: Meta Perpanjang Durasi Reels Di Facebook Jadi 90 Detik
Metaverse Tidak Akan Terlupakan

Metaverse akan tetap jadi bagian penting bagi perusahaan Meta. (Sumber: CNET)
Menanggapi apakah fokus AI Metaverse sudah dilupakan oleh Meta, Pieter pun mencontohkan bahwa mereka belum melupakannya.
“Ini seperti siklus teknologi. Pertama kreativitas, kedua ketika meledak atau banyak dibicarakan, kemudian adopsi ketika itu akan turun dalam percakapan, tetapi adopsi akan meningkat hingga matang,” kata Pieter.
Sebelumnya di postingan terbarunya tentang efek yang akan dicapai di Meta, CEO Mark Zuckerberg juga mengungkapkan bagaimana perusahaan akan berinvestasi dan fokus pada AI. “Investasi terpenting kami adalah memanfaatkan AI dan mengintegrasikannya ke dalam semua produk kami,” tulis Zuckerberg.
“Kami memiliki infrastruktur untuk melakukan ini dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menurut saya pengalaman yang diciptakannya akan luar biasa,” kata Mark Zuckerberg.
Baca juga: Meta Luncurkan NFT Untuk Facebook Dan Instagram
Facebook Akan Fokus di AI, Kreator, dan Messenger
Meta sendiri baru saja mengungkapkan bahwa selama ini Facebook memiliki hingga dua miliar pengguna aktif harian di seluruh dunia. Dalam laporannya, di Indonesia bulan lalu saja, jumlah grup Facebook meningkat 40% dan 148 juta orang masuk melalui 10,5 juta grup Facebook aktif dalam sebulan terakhir.
Meta juga mengumumkan bahwa Facebook saat ini memiliki tiga prioritas bagi pengguna di Indonesia. Tiga prioritas tersebut adalah AI kecerdasan buatan, kreator, dan layanan perpesanan. Menurut mereka, pertumbuhan yang terjadi menunjukkan pergeseran dari preferensi pengguna Facebook dalam beberapa tahun terakhir.
“Tidak hanya untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga, tetapi juga dengan kreator dan komunitas tertentu yang mereka sayangi,” lanjut Pieter. Alhasil, Meta mengatakan Facebook akan terus menginvestasikan sumber dayanya untuk mengembangkan inovasi AI.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
