Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Pabrikan Memory Fokus ke AI, Harga Meradang!

Unbox.id – Dalam beberapa bulan terakhir, pasar komponen komputer global alami guncangan pasar. Bukan shortage melainkan permintaan akan memori penyimpanan (Storage) kali ini meledak sangat besar sekali!

Pasalnya, biang kerok dari permintaan besar ini adalah Data Centre dan Infrastruktur AI lagi gencar sekali butuhkan memori skala besar. Mulai dari DRAM, HBM sampai NAND flash.

Bahkan beberapa produsen besar seperti Micron, SKHynix dan Samsung pun malah lakukan serangkaian strategi untuk memenuhi keinginan dari para Data Centre tersebut. Kini, Micron umumkan kalau mereka lebih memilih produksi untuk kebutuhan Data Centre dan AI ketimbang retail. Dengan alasan permintaan yang sedang tinggi-tinggi-nya otomatis banyak yang mulai mengeluh akan masalah ini. Alhasil, stok RAM untuk PC Desktop semakin tipis dan harga yang mereka patok kini semakin mahal.

Jikalau kondisi seperti ini terus berlanjut, maka konsumen retail akan jadi korban dan efeknya berimbas ke penggunaan AI itu sendiri. Bahkan banyak yang sudah berhitung ulang dengan kondisi sekarang ini. Lantas apa yang terjadi sebenarnya? Dan seberapa banyak kenaikannya kali ini?

Seberapa Drastis Kenaikannya?

Memory

Kalau bicara angka sendiri, rasanya kita bisa kasih contoh saja dari DRAM. Dari laporan yang beredar, per kuartal ketiga tahun 2025 saja, harga kontrak DRAM sendiri melonjak 178%! Hal ini malah membuat harga DDR5 pun naik dua kali lipat dari normalnya.

Contohnya deh, satu kit RAM DDR5 mainstream saja di awal tahun 2025 sendiri banderol mulai dari US$ 90 atau Rp1,4 Juta. Namun di bulan Desember ini bisa mencapai US$ 200 atau Rp3,3 Juta. Malah ukuran yang lebih besar, yaitu RAM DDR5 64GB pun juga alami lonjakan ekstrem. Di Ecommerce lokal sendiri sudah mencapai angka Rp28 jutaan untuk dua RAM DDR5 64GB.

Namun, bukan DDR5 saja, sampai DDR4 dan GDDR pun kena tumbal karena pasokannya berkurang banyak. Otomatis masalah ini turut kerek harga dari pasokan dari memori kali ini.

Perhatian Tujukan ke Data Center sampai Produsen PC

Dampak terbesar dari naiknya harga Memory adalah Server AI tersebut. Permintaan yang besar satu sisi juga penggunaan yang beneran bikin memory selalu bertambah karena ini. Alhasil, permintaan modul desktop konsumen pun selalu saja jadi korbannya.

Bahkan pabrikan PC dan Laptop ternama pun bisa jadi korban dari Enterprise AI satu ini. Alhasil, mereka memilih menunda launching produk atau naikkan harga. Dua hal yang sebenarnya bisa jadi masalah di kemudian hari. Malah biaya VRAM pun juga terkerek naik dan berimbas ke salah satu produk mereka juga.

Di sisi konsumen, rasanya kini pilihan menyakitkan: membeli sekarang dengan harga tinggi, atau menunggu dengan harapan pasokan membaik — meskipun banyak analis memperingatkan bahwa krisis ini kemungkinan bertahan hingga 2026 atau lebih!

Atau bisa bilang ini sudah masuk era kegelapan Desktop seperti era FOMO-nya Crypto kemarin. Atau adakah peluang akan kembali normal?

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga