Unbox.id – Dengan sensor baru, prosesor, sistem autofocus, dan viewfinder elektronik, tidak lain hanyalah pembaruan kecil bagi kamera terbaru dari Fujifilm. Pada tanggal 6 September, Fujifilm memulai debut kamera X-T3, kamera mirrorless yang terbaru ini merupakan peningkatan dari model X-T2, dengan quad-core X Processor 4, X-T3 adalah kamera APS-C pertama yang mampu merekam video dengan resolusi 4K dengan 60 frame per detik langsung ke kartu SD.
Inti pembaruan pada kamera X-T3 adalah yang disebut Fujifilm sebagai sensor APS-C terbaik, 26,1-megapiksel, backside iluminated (BSI) X-Trans CMOS 4 dengan ISO rendah baru 160. Seperti pada sensor X-Trans sebelumnya, X-T3 menggunakan filter warna kompleks untuk mengontrol moiré, menghilangkan ketergantungan pada filter optik low-pass untuk meningkatkan ketajaman. Tidak seperti sensor sebelumnya, sensor yang satu ini menambahkan piksel pendeteksian fase di seluruh permukaan dengan meningkatkan resolusi tanpa suara.
Menurut Fujifilm, 2,16 juta piksel merupakan bagian dari phase detection autofocus system mwmbuatnya lebih cepat dan lebih akurat. Fujifilm mengklaim sistem autofocus baru ini mampu tetap fokus pada -3 EV dalam kondisi cahaya rendah, di mana pada X-T2 terbatas dengan -1EV. Autofocus baru juga berarti peningkatan kecepatan 1,5 kali di atas X-T2 dalam autofocus dan autoexposure. Fujifilm mengatakan bahwa deteksi wajah dan mata telah meningkat pada X-T3, dengan Eye AF di autofocus dan kedua opsi ini termasuk dalam video.
X quad-core X Processor 4 tiga kali lebih cepat daripada prosesor lain yang saat ini ada di jajaran Fujifilm. Selain video 4k / 60, kecepatan ekstra itu memperkuat Color Chrome Effect baru. Mode baru ini membantu menciptakan gradasi warna yang lebih akurat dalam warna yang hidup, sebuah opsi yang diperkenalkan dalam format medium Fujifilm GFX 50S. X-T3 ini juga memiliki kecepatan hingga empat kali dari laju data dari X-T2 dan dua kali dari laju data X-H1, hingga kecepatan data 400 megabit per detik untuk 4K. Fitur video tambahan yaitu format H.264 / MPEG-4 AVC dan H.265 / HEVC, peningkatan kecepatan baca untuk mengurangi distorsi shutter, dan algoritma pengurangan suara inter-frame 4K baru.
Dalam percobaan seorang fotografer, kamera Fujifilm X-T3 dapat mengambil gambar hingga 11 fps bahkan tanpa grip Vertical Power Booster yang diperlukan untuk mencapai kecepatan tersebut pada X-T2. Buffer dapat menyimpan 142 pemotretan dalam mode JPEG, atau 42 dalam RAW – itu bukan wilayah DSLR unggulan, tetapi ketika dipasangkan dengan kartu SD berkecepatan tinggi, seharusnya cukup untuk sebagian besar pengguna. Terlebih lagi, ketika menggunakan shutter elektronik, X-T3 dapat memotret hingga 30 fps atau menggunakan mode per-shot yang mengambil frame setelah menekan setengah tombol shutter untuk fokus pada objek.
Secara alami, mode simulasi film dari Fujifilm kembali, termasuk opsi Eterna baru yang pertama kali diperkenalkan pada X-H1 yang didasarkan pada motion picture film. Konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi juga menjadi standar.
Di luar itu, kamera X-T3 membawa banyak gaya yang sama dari generasi sebelumnya dengan beberapa perubahan kecil. Namun, ada satu pembaruan besar: viewfinder elektronik dapat memotret tanpa blackout selama mengambil potret beruntun. Diopter mengunci untuk mencegah secara tidak sengaja mengubahnya, dan tombol putar atas dan kembali sedikit lebih besar.
X-T3 juga akan diluncurkan dengan grip baterai opsional baru yang menggunakan dua baterai ekstra untuk memperpanjang masa pakai baterai dari 390 hingga 1.100 exposure. Sebuah pegangan tangan logam tambahan juga akan tersedia, yang dirancang untuk menggunakan kamera dengan lensa yang lebih besar dan lebih besar.
Body X-T3 dibundel dengan EF-X8 hot shoe flash. X-T3 diluncurkan pada 20 September sekitar $ 1.500, atau sekitar $ 1.900 dengan lensa kit XF18-55mm. Angka ini berkurang $ 100 dari harga peluncuran asli hanya X-T2 dari $ 1.600. Kamera akan tersedia dengan warna hitam dan perak.
