Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Terlihat Flexible, Begini Cara Kerja Layar Lipat Smartphone

Terlihat Flexible, Begini Cara Kerja Layar Lipat Smartphone (sumber: cnbcfm.com)
Terlihat Flexible, Begini Cara Kerja Layar Lipat Smartphone (sumber: cnbcfm.com)

Jakarta, Unbox.id – Apakah Anda pernah berfikir bagaimana cara kerja layar lipat yang masih tetap bisa berfungsi dan tidak pecah ketika dilipat-lipat?

Seperti diketahui, perkembangan smartphone saat ini semakin canggih sejak beberapa tahun terakhir. Dari mulai smartphone yang belum berwarna, berwarna, sentuh, lengkung hingga sekarang lipat.

Samsung dan ZTE menjadi dua produsen smartphone yang sudah mengunakan teknologi layar lipat di beberapa lini smartphone mereka. Teknologi ini tentunya membuat banyak orang bertanya-tanya. Bagaimana sebenarnya cara kerja layar lipat itu.

Oleh karena itu, berikut adalah informasi mengenai cara kerja layar lipat pada smartphone yang dapat menjadi referensi Anda.

Cara kerja layar biasa dan layar lengkung

Sebelum membahas ke teknologi layar lipat, ada baiknya kita memahami dahulu bagaimana cara kerja layar biasa. Sederhananya, terdapat jutaan pixel warna bergabung membentuk gambar yang kita lihat di layar smartphone kita.

Terdapat berbagai teknologi lain yang bisa menghasilkan berbagai tampilan yang kita lihat, termasuk LCD, OLED, dan, yang terbaru yakni micro-LED dan mini-LED.

Semua pixel warna tersebut berada di atas lapisan bahan yang disebut substrat. Substrat telah menjadi lembaran kaca tipis, kaca kaku dan rapuh yang hanya bisa kita lenturkan sebelum pecah. Kemudian selama dekade terakhir, produsen layar mulai memproduksi substrat layar yang terbuat dari plastik fleksibel yang dapat ditekuk tanpa patah.

Layar berbasis plastik tersebut yang memungkinkan pembuatan Smartphone pertama dengan layar melengkung yaitu Samsung Galaxy Note Edge pada tahun 2014 lalu. Seiring majunya teknologi, produsen layar mulai menemukan cara untuk meningkatkan tingkat kelenturan pada layar. Di sinilah konsep layar lipat tersebut mulai muncul.

Baca juga: Keunggulan Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2022

Cara kerja layar lipat

Smartphone dengan layar lipat (sumber: stuff.tv)

Smartphone dengan layar lipat (sumber: stuff.tv)

Sebelum kita melihat masing-masing komponen pada layar lipat, perlu diketahui bahwa semua layar lipat yang kita lihat di pasaran saat ini adalah layar berjenis OLED. Layar OLED tidak memiliki lampu latar seperti halnya LCD, sebagai gantinya piksel itu sendiri memancarkan cahaya saat layar smartphone dihidupkan.

Karena itu, OLED dapat dibuat sekitar 30% lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan LCD. Meski demikian, layar lipat ini memiliki beberapa lapisan yang memiliki fungsinya masing-masing.

Produsen layar tentu juga mempertimbangkan ketahanan dari smartphone dengan layar lipat yang akan memiliki intensitas yang tinggi, dimana pengguna akan membuka tutup lipatan berkali kali.

Berikut ini adalah beberapa lapisan yang terdapat pada layar lipat:

Lapisan Substrat

Lapisan ini biasa disebut juga papan dimana ini adalah dasar layar yang mendukung semua lapisan lainnya.

Pada layar fleksibel atau lipat, substrat terbuat dari plastik atau yang lebih jarang, logam. Sebagian besar perangkat layar fleksibel saat ini menggunakan substrat yang terbuat dari plastik polimer yang disebut polimida (PI). Selain fleksibel dan isolasi, polimida memiliki kekuatan mekanik yang tinggi dan stabilitas termal.

Lapisan TFT

Lapisan ini diterapkan di atas substrat fleksibel, lapisan TFT ini mengontrol pengiriman daya ke setiap piksel. Tugas dari lapisan ini yakni adalah sebagai jaringan listrik yang menghubungkan semua piksel di layar.

Tak seperti LCD, pada layar OLED setiap pikselnya dapat dikontrol secara individual yang mana memungkinkan tingkat kontras yang tinggi dan konsumsi daya yang lebih rendah.

Lapisan OLED

Lapisan OLED adalah lapisan pemancar cahaya yang terdiri dari piksel individu, dimana masing-masingnya terdiri dari subpiksel merah, hijau, dan biru.

Setiap piksel tersebut dapat mencapai warna dan luminositas tertentu dengan memvariasikan jumlah daya yang diterima oleh subpikselnya. Piksel bergabung untuk membentuk gambar yang kita lihat pada layar. Lapisan OLED terbuat dari beberapa sub-lapisan, termasuk katoda, anoda, dan lapisan bahan pemancar cahaya organik yang diapit di antara mereka.

Baca juga: 5 Aplikasi Alternatif Untuk Lacak Nomor Selain Getcontact

Lapisan penutup

Lapisan penutup yang juga biasa disebut lapisan enkapsulasi, adalah merupakan lapisan yang menyegel dan melindungi lapisan lainnya.

Lapisan penutup merupakan lapisan yang disentuh pengguna ketika mereka berinteraksi dengan layar lipat. Dalam hal bahan, pilihan yang lebih murah adalah polimida (sama seperti substrat). Namun baru-baru ini, terdapat produsen yang sudah mengadopsi kaca ultra-tipis (UTG).

UTG sendiri lebih keras dari plastik dan terasa lebih seperti kaca biasa, namun tetap fleksibel dan bisa ditekuk.

 

Sumber: dari berbagai sumber

Foto: cnbcfm.com, stuff.tv

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Chipset Snapdragon 8 Gen 4 diperkirakan akan diluncurkan tahun ini di acara tahunan Qualcomm yakni Snapdragon Summit 2024. Snapdragon 8 Gen 4...

Hardware

Jakarta, Unbox.id — Jajaran produk tablet milik Apple, yaitu iPad, iPad mini, Air, dan Pro merupakan jenis terbaik di kelasnya. Produsen telah membekalinya dengan...

Software

Unbox.id – Browser ponsel Android seringkali menyimpan file yang tidak diperlukan. Saat menjelajahi situs web, browser mengambil banyak data dari situs web yang dikunjungi....

Tech Industry

Unbox.id – Pasar smartphone Android belakangan ini mengalami lonjakan setelah sempat mengalami penurunan penjualan sebelumnya. Peningkatan ini bahkan bisa melebihi penjualan iPhone. Menurut studi...