Connect with us

Hi, what are you looking for?

Apps & Games

Google Play Store Akan Hadirkan Fitur Baru!

Google Play Store_1a
Google Play Store. (Sumber: Chrome Unboxed)

Unbox.id – Play Store memiliki fitur instalasi jarak jauh yang memungkinkan pengguna menginstal aplikasi di perangkat lain yang masuk ke akun Google yang sama. Jika beberapa perangkat terhubung ke akun Google yang sama, tombol “Instal” di Play Store akan memungkinkan Anda memilih salah satu perangkat ini sebagai target instalasi. Dan kini, selain dapat menginstal aplikasi, pengguna juga dapat menghapus instalannya dari jarak jauh di perangkat apa pun. Seperti dilansir Ars Technica, tanda pertama dari fitur ini dapat ditemukan di patch note Android terbaru dengan teks berikut: “Fitur baru membantu Anda menghapus aplikasi di perangkat yang terhubung.” menghubungkan”.

Belum Diaktifkan Secara Global

Google Play Store_2b

Google Play Store. (Sumber: 9to5Google)

Perlu diketahui, fitur ini belum diaktifkan di Play Store global atau untuk semua pengguna Android di semua negara di dunia. Namun dilansir TheSpAndroid, tampilan fitur ini hampir mirip dengan fitur instalasi jarak jauh.

Dengan membuka fitur ini, maka akan muncul daftar perangkat yang terhubung menggunakan akun Google. Sedangkan semua instalasi dari Play Store dilakukan melalui sistem push notifikasi Android. Secara default, jika pengguna mengetuk tombol instal di Play Store, Google akan otomatis mengirimkan notifikasi aplikasi ke perangkat pengguna saat ini.

Namun, Perangkat target untuk menginstal Penempatan aplikasi jarak jauh tidak perlu diaktifkan dan telah dibuka kuncinya. Hal yang sama berlaku untuk fitur uninstall jarak jauh. Fitur ini bekerja menggunakan sistem notifikasi push.

Namun, dengan pemasangan jarak jauh, Google dapat mengaktifkan fungsi pencopotan pemasangan jarak jauh tanpa izin pengguna. Google terkadang menggunakan fitur ini untuk mencopot pemasangan malware secara massal dari semua perangkat Play Store.

Siapkan UI Baru Play Store Untuk Tingkatkan Keamanan Pengguna Android

Sebelumnya, Google disebut-sebut telah mengembangkan antarmuka pengguna baru untuk Play Store guna menghadapi bahaya malware dan ancaman keamanan lainnya. Seperti dilansir Android Police, perubahan ini berfokus pada verifikasi identitas pengguna dan metode pembayaran saat mengunduh aplikasi.

Pengguna akan diminta untuk menyetel setelan ini, sehingga mengurangi risiko mengunduh aplikasi berbayar atau yang berpotensi mengandung malware secara tidak sengaja. Meskipun UI baru ini masih dalam versi beta dan belum memiliki tanggal peluncuran resmi, langkah-langkah keamanan lainnya telah diterapkan.

Misalnya, Google Play Protect sedang diperbarui untuk melindungi perangkat dari malware dengan melakukan pemindaian APK secara real-time. Pengguna juga dapat mengaktifkan Penjelajahan Aman di Android, sebuah fitur yang memperingatkan ancaman saat menjelajah web.

Saat ini, belum ada garis waktu spesifik untuk peluncuran Store UI Play yang baru namun pengguna dapat mengambil tindakan pencegahan. Di pengaturan Play Store Anda, pastikansemua pembelian memerlukan otentikasi.

Google Play Protect versi terbaru juga dapat memindai aplikasi di perangkat secara berkala. Melalui upaya ini, Google mencoba membuat pengaturan privasi lebih mudah diakses, sehingga memungkinkan pengguna Android melindungi data dan perangkat mereka dengan lebih baik.

Baca juga: Google Akan Tambahkan Fitur Private Space Di Android

Kebanjiran Aplikasi Bahaya

Google Play Store_3c

Google Play Store. (Sumber: CNET)

Berita mengenai meningkatnya aplikasi berbahaya di Play Store memang menjadi perhatian utama. Menurut catatan Kaspersky, aplikasi berbahaya ini telah diunduh sebanyak 600 juta kali.

Menurut laporan Phone Arena, Kaspersky menemukan bahwa pembuat aplikasi berbahaya ini menggunakan teknik baru dan lebih cerdas untuk mengelabui analisis keamanan Google. Salah satu studi kasus yang dicatat oleh Kaspersky terkait dengan aplikasi iRecorder. Aplikasi ini awalnya tampak seperti aplikasi biasa ketika ditambahkan ke Play Store pada September 2021.

Namun, setelah 11 bulan, pembaruan diluncurkan yang menambahkan kode Trojan AhMyth. Kode ini memungkinkan aplikasi merekam audio setiap 15 menit dari mikrofon ponsel dan mengirimkannya ke server pembuat aplikasi.

Meskipun iRecorder dianggap malware pada Mei 2023, aplikasinya telah diunduh 50.000 kali sebelum ditemukan. Penjahat dunia maya juga menggunakan strategi membuka banyak akun pengembang di Google. Dengan cara ini, jika Google menghapus aplikasi berbahaya, aplikasi serupa dapat diunggah ke Play Store menggunakan akun pengembang lain.

Contohnya adalah tiga aplikasi Android, seperti Beauty Minceur Photo Editor, Photo Effect Editor, dan GIF Camera Editor Pro, mencatat 620.000 instalasi dan diketahui menjadi host Trojan registrasi Fleckpe.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Ada kabar buruk bagi mereka yang menggunakan layanan VPN yang disertakan dengan Google One. Dalam email yang dibagikan kepada beberapa pengguna, Google...

Apps & Games

Unbox.id – Google Workspace mengumumkan sejumlah pembaruan fitur pada acara Google Cloud Next 2024. Seperti tema besar acara tahunan ini, kecerdasan buatan (AI) menjadi...

Tech Industry

Unbox.id – CEO perusahaan induk Google, Alphabet, Sundar Pichai pun mengucapkan selamat Idul Fitri melalui media sosial. Bos Google memposting tweet online tentang kebahagiaan...

Tech Industry

Unbox.id – Google Maps telah memantapkan dirinya sebagai aplikasi navigasi yang paling banyak digunakan di perangkat Android, menawarkan serangkaian fitur komprehensif yang memenuhi kebutuhan...