Connect with us

Hi, what are you looking for?

Tech Industry

Ada Malware Baru yang Mata-matai Hingga Curi Data Pengguna Android

Malware VajraSpy_1a
Malware VajraSpy. (Sumber: Pune)

Unbox.id – Pengguna Android perlu berhati-hati karena beberapa aplikasi baru ditemukan mampu melakukan spionase, yaitu melacak pengguna secara online. Aplikasi berbahaya ini bahkan bisa ditemukan di Google Play Store. Seperti dikutip Mirror, bug yang ditemukan di aplikasi tersebut adalah VajraSpy, sebuah Trojan akses jarak jauh (RAT). Jika aplikasi jahat dipasang di ponsel pengguna, peretas dapat mencuri data pribadi seperti kontak, file, catatan panggilan, dan pesan SMS. Pakar keamanan ESET meyakini bug berbahaya ini juga dapat mengekstrak pesan WhatsApp, merekam panggilan telepon, bahkan mengambil foto melalui kamera ponsel pintar tanpa sepengetahuan pengguna.

Beberapa Aplikasi Yang Terjangkit

Malware VajraSpy Google Play_2b

Malware VajraSpy Google Play. (Sumber: Times of India)

Menurut laporan, 12 aplikasi Android terinfeksi Trojan VajraSpy. Parahnya lagi, enam aplikasi tersebut dapat diunduh melalui Google Play Store.

Peneliti keamanan ESET Lukas Stefano mengatakan perusahaan keamanannya menemukan aktivitas mata-mata melalui aplikasi yang terinfeksi malware VajraSpy. Stefano menambahkan: “Beberapa aplikasi didistribusikan melalui Google Play dan yang lainnya juga ditemukan di sumber lain.”

“Spionase ini dilakukan secara diam-diam oleh tim Patchwork APT. “Stefano berkata: “Diyakini bahwa aplikasi lain android ditipu untuk mengunduh aplikasi melalui ruang obrolan romantis palsu yang dimaksudkan untuk mengelabui pengguna agar beralih ke aplikasi obrolan yang terinfeksi Trojan”.

Malware VajraSpy Telah Menyerang 1000 Pengguna Android

Sebagai informasi, hingga 1.000 pengguna Android sejauh ini telah terkena dampak Trojan VajraSpy. Mayoritas pengguna yang terkena dampak Trojan VajraSpy tinggal di Pakistan.

Meskipun jumlah orang yang terkena dampak masih sedikit, siapa pun bisa menjadi korban malware ini, jadi pengguna harus berhati-hati. “Berdasarkan data yang tersedia saat ini, jumlah total unduhan aplikasi berbahaya yang sebelumnya tersedia di Google Play lebih dari 1.400 kali lipat,” ESET mengonfirmasi.

Salah satu hal yang dapat dilakukan pengguna agar tidak dihapus Malware ini adalah untuk menguji aplikasi sebelum menginstalnya di Android. Tim ESET menambahkan, penjahat dunia maya menggunakan rekayasa sosial untuk menipu korbannya karena metode tersebut efektif.

“Kami sangat menyarankan pengguna untuk tidak mengklik link apa pun untuk mengunduh aplikasi yang dikirim melalui chat online. “Mungkin sulit bagi pengguna untuk menolak rayuan romantis palsu dalam obrolan, namun harus selalu berhati-hati,” kata tim ESET.

Baca juga: Google Rilis Alat Deteksi Phishing Dan Malware Untuk Pengguna Android

Aplikasi Malware Berkedok Aplikasi Pinjol

Android Malware_3c

Android Malware. (Sumber: Tech Inspiring)

Sementara itu, aplikasi pinjaman online (pinjol) bernama SpyLoan ditemukan mengandung malware berbahaya. Menurut laporan keamanan siber ESET, malware ini telah diunduh 12 juta kali, namun jumlah ini bisa jadi lebih tinggi.

Malware SpyLoan memiliki kemampuan mencuri data dari pengguna ponsel pintar Ponsel pintar Android, berdasarkan informasi di perangkat, rekaman panggilan, dan akun daftar.

“Malware SpyLoan memungkinkan pelaku memperoleh informasi tentang perangkat Android, informasi kalender, pengeluaran, rincian jaringan Wi-Fi lokal, dan metadata,” tulis ESET dalam laporannya.

Aplikasi SpyLoan tampaknya merupakan aplikasi yang dapat dipercaya. pada pandangan pertama. aplikasi jasa keuangan, namun malware SpyLoan menyimpan rahasia yang dapat merugikan pengguna. Pembuat malware SpyLoan menipu korbannya agar menerima pembayaran dengan suku bunga tinggi. Jika korban tidak membayar, pelaku akan mengancam dan memerasnya.

Setelah menerima laporan tersebut, Google segera menghapus 17 aplikasi berbahaya tersebut dari Google Play Store. Unduh aplikasi melalui sumber resmi seperti Google Play Store dan Apple App Store untuk meminimalkan risiko mengunduh aplikasi berbahaya.

Sebelum menginstal aplikasi, harap baca izin yang diminta aplikasi. Jangan memberikan izin berlebihan, terutama jika permintaan izin aplikasi tidak terkait dengan pengoperasiannya.

Perbarui sistem operasi ponsel cerdas Anda dan aplikasi yang diinstal secara rutin untuk meningkatkan Keamanan dan melindungi data dari ancaman online. Berhati-hatilah terhadap tautan yang mencurigakan. Berhati-hatilah saat mengeklik tautan atau lampiran email, meskipun tampaknya berasal dari sumber yang memiliki reputasi baik.

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Cisco mengambil pendekatan baru untuk mengamankan pusat data dan cloud guna memenuhi tuntutan revolusi kecerdasan buatan (AI) yang semakin meningkat dalam infrastruktur...

Tech Industry

Unbox.id – Meningkatnya penggunaan dan penyempurnaan Generative AI (GenAI) dan Generative Adversarial Network (GAN) jelas menjadikan kejahatan dunia maya semakin memprihatinkan. Ketika penjahat dunia...

Tech Industry

Unbox.id – Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) mengungkapkan bahwa peretas yang didukung oleh pemerintah Rusia menggunakan akses ke sistem email Microsoft untuk...

Tech Industry

Unbox.id – Banyak konsumen Indonesia tahun ini yang berbelanja online untuk memenuhi kebutuhannya selama Ramadhan. Data survei YouGov menunjukkan setidaknya 70% responden berencana membeli...