Jakarta, Unbox.id – Terbaru, Google akan memperbarui sistem penyimpanan awan atau Cloud dengan chip berbasis ARM untuk pemakaian server. Di mana hal tersebut akan menjadikan mereka sebagai perusahaan teranyar yang melakukan perpindahan dari chip x86 pada ARM.
Mengutip informasi dari berbagai sumber, Selasa (19/7), Transisi tersebut tentunya akan membuat Intel dan AMD semakin tertekan. Sebab, kedua penguasa chip x86 tersebut semakin kurang mendapat minat setelah transisi ini.
Sebelumnya, chip berbasis ARM ini sudah banyak dipakai untuk chip perangkat kecil seperti tablet atau ponsel pintar. Akan tetapi, tepatnya pada tahun 2018, ARM ini mulai menghadirkan teknologi chip yang dapat beroperasi di pusat data seperti Google. Yang mana teknologi tersebut saat ini masih didominasi oleh AMD dan Intel.
Baca juga: Dampak Dari Pemblokiran Kominfo Terhadap Google dan WhatsApp
Kemudian, pada empat tahun belakangan ini, ARM mulai melebarkan sayapnya ke banyak perusahaan pengelola data yang ada di seluruh dunia. Beberapa perusahaan besar yang memanfaatkan ARM antara lain, Microsoft, Alibaba, Tencent, Amazon, Baidu, serta Oracle. Luar biasa, bukan?
Kelebihan Chip Berbasis ARM
Dengan pembaruan dalam jumlah besar-besaran ini, perusahaan-perusahaan tersebut menjajakan kembali kemampuan komputasi mereka pada para penggunanya. Dengan masuknya perusahaan Google, tentunya Intel dan AMD tidak hanya tertekan, mereka juga akan gelisah karena khawatir akan tenggelam.
Bahkan perusahaan besar Alibaba serta Amazon telah membuat desain chip milik mereka sendiri dengan teknologi tersebut. Lalu, Samsung dan TSMC memproduksinya kembali.
Untuk desain dari perusahaan lain seperti Oracle, Google, Microsoft dan lain-lain, mereka memakai jasa dari Ampere Computing. Kabarnya, Google akan memakai chip terbaru dari Ampere, yakni Altra.
Baca juga: Rekomendasi Platform Mesin Pencari Pengganti Google
Baru-baru ini, ARM telah memperkenalkan GPU mobile mereka yang memiliki dukungan fitur Ray Tracing hardware. Di mana fitur tersebut dalam kesempatan sebelumnya hanya terdapat di kartu grafis PC. GPU tersebut adalah Immortals yang memiliki 10 core. Ia akan memiliki dukungan execution engine bagi smartphone Android level tinggi.
Sebenarnya, Ray Tracing ini membutuhkan kinerja komputer yang lumayan berat, sehingga penggunaannya untuk ponsel sempat mengalami penundaan. Namun, sepertinya saat ini chip mobile sudah mendukung fitur tersebut.
sumber: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.