Last updated on 13 Juli, 2019
Unbox.id – Twitter menerapkan kebijakan baru sejak Selasa (9/7) kemarin. Kebijakan ini berupa larangan mengunggah komentar tidak manusiawi terkait agama.
INTI KEBIJAKAN
Twitter akan melarang komentar yang membandingkan kelompok agama tertentu dengan hewan. Ataupun berbagai opini kebencian terhadap kelompok agama.
Kebijakan ini juga berlaku untuk unggahan lama jika ada pengguna yang melaporkannya. Twitter akan menghapus unggahan terdahulu bila menyalahi kebijakan ini.
Ke depannya, akun yang menyalahi aturan kemungkinan akan ditangguhkan.
Baca juga:Saingi Instagram dan Snapchat, Twitter Luncurkan Kamera Aplikasi
POTENSI KEKERASAN
Sebelum adanya kebijakan ini, Twitter tidak menghapus komentar yang menyerang kelompok agama tertentu. Kebijakan Twitter saat itu hanya meliputi ancaman spesifik terhadap individu atau potensi kekerasan.
Lewat blog resminya, Twitter mengungkapkan kebijakan ini lahir demi mencegah terjadinya kekerasan di dunia nyata.
Dengan mempertimbangkan beberapa riset yang menunjukkan bahasa yang tidak manusiawi, meningkatkan risiko kekerasan tersebut.
Selain berbekal riset, Twitter juga meminta feedback dari penggunanya. Tahun lalu, Twitter menerima 8 ribu respons dari pengguna di lebih dari 30 negara.
Kebanyakan pengguna meminta adanya kebijakan dengan definisi yang jelas. Tak hanya itu, para pengguna juga mendorong Twitter konsisten menjalankan kebijakan ini.
Kepala Kebijakan Keamanan Twitter, Jerrel Peterson mengatakan kebijakan ini harus tepat bagi 350 juta pengguna. Sambil mempertimbangkan norma budaya dan hukum setempat.
Jutaan pengguna ini sangat heterogen dan menggunakan lebih dari 43 bahasa.
“Sungguh sulit membuat kebijakan ini dan kami tidak bisa melakukannya sendirian. Kami sadar kami harus sangat spesifik,” ujar Jerrel Peterson.
Baca juga:Ingin Hemat Kuota Saat Akses Instagram? Begini Caranya
KEBIJAKAN LAIN
Setelah kebijakan ini, Twitter bertekad terus memperluas cakupan komentar yang tidak manusiawi.
“Kami memang memulai dari isu agama, namun target kami selalu dan akan terus mencakup semua kategori yang dilindungi,” ucap Jerrel Peterson.
Twitter mengaku tengah mempelajari beberapa poin lebih lanjut. Di antaranya, cara melindungi pengguna yang berkomunikasi dalam berbagai kelompok marginal.
Twitter juga masih mencari formula yang tepat agar kebijakan tersebut sesuai konteks dan proporsional. Twitter berharap sanksi dari pelanggaran kebijakan nantinya sebanding dengan kerugian yang timbul.
Baca juga: Panduan Membuat Komputer Terbaik 1
Ingin Hapus VPN Di Google Chrome? Ini Caranya
Foto: berbagai sumber
Sumber: berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.