Unbox.id – Pesatnya perkembangan artificial intelligence (AI) menjadi perbincangan, khususnya di kalangan penggiat teknologi, termasuk baik buruknya teknologi ini. Menurut Dharma Simorangkir, Presiden dan CEO Microsoft Indonesia, terobosan AI baru-baru ini menunjukkan potensinya untuk berdampak besar pada semua lapisan masyarakat. Dharma mengatakan dalam pernyataan yang diterima pada Kamis (13 April 2023) bahwa proyeksi McKinsey menunjukkan bahwa AI berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi global sebesar $13 triliun pada tahun 2030. Karena otomasi merupakan bagian penting dari AI, otomatisasi juga harus mampu menciptakan antara 4 dan 23 juta pekerjaan bersih baru di tahun yang sama.
Bos Microsoft Memberikan Spekulasi
Bos Microsoft Indonesia ini juga mengatakan tidak heran jika banyak negara yang tertarik menggunakan AI untuk menuju masa depan yang lebih baik.
“Karena AI tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas, tetapi juga berpotensi meningkatkan efisiensi dan mendorong pertumbuhan,” imbuhnya.
Dharma juga mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang bercita-cita melakukan modernisasi berkat kecerdasan buatan. Apalagi, ketika negara ini memiliki kemauan yang lebih maju dan modern di tahun 2045, di usia satu abad.
Oleh karena itu, talenta-talenta muda yang kreatif dan melek digital menjadi prasyarat wajib untuk mewujudkan masa depan tersebut, didukung oleh tumbuhnya UMKM dan komunitas startup. “Di sinilah AI menghadirkan peluang emas,” kata Dharma.
Menurutnya, AI dapat meng-upgrade perangkat yang sudah digunakan oleh talenta digital seperti mesin pencari, browser, sistem operasi, dan aplikasi produktivitas lainnya.
Teknologi AI juga dipandang memiliki potensi untuk meningkatkan cara mereka menerapkan keterampilan dan pengetahuan untuk bekerja.
AI Juga Bisa Jadi Kopilot

Tidak menutup kemungkinan jika AI akan bisa menerbangkan pesawat di waktu mendatang. (Sumber: The Drive)
Dharma juga percaya bahwa bakat digital dan semua orang dapat menggunakan AI sebagai co-pilot tepercaya, dengan manusia atau pengguna sebagai penggerak utamanya. “Sebagai pilot, kami memiliki kendali penuh dan bertanggung jawab untuk:
untuk mengecek ulang, memastikan fakta dan fakta, serta menyesuaikan input co-pilot berdasarkan pengetahuan dan penilaian kami,” kata Dharma. Dia menambahkan: “Tidak ada yang bisa menggantikan sentuhan manusia yang unik.
Lebih lanjut, Dharma percaya bahwa agar AI dapat menjadi pendamping yang dapat memberikan dampak besar, hal pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan solusi kreatif untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Dengan AI sebagai co-driver, peneliti dapat melakukan pekerjaan yang sama dalam waktu yang jauh lebih singkat. Perkembangan ini juga dapat mendorong banyak inovasi baru dalam dunia medis, bahkan menandai tonggak baru dalam ilmu pengetahuan. Kesuksesan ini kemudian dapat diterapkan di bidang lain seperti teknologi, hukum, konstruksi dan lain-lain.
“Selain kemudahan penggunaan alat AI, pada akhirnya menggunakan perangkat ini tidak lagi membutuhkan pengetahuan teknis yang ketat,” ujar Dharma. “Siapa pun bisa berinovasi dengannya, asalkan memiliki keterampilan digital dasar,” tambahnya.
Baca juga: Kecerdasan Buatan Bisa Pecahkan Password Dalam Hitungan Detik
Pemanfaatan AI Lainnya
Kedua, Dharma mengatakan penting untuk menciptakan dan meningkatkan nilai perusahaan. Bisnis besar dan kecil dapat memanfaatkan AI untuk mendorong nilai bisnis dengan membuka potensi aliran pendapatan baru dan/atau mengurangi biaya.
Penciptaan aliran pendapatan baru dapat terjadi melalui inovasi produk dan peningkatan keterlibatan pelanggan. Selain itu, ada kebutuhan untuk membuat proses pembelajaran lebih personal dan inklusif.
Dharma mengatakan setiap siswa itu unik, termasuk gaya mereka dalam berinteraksi, bersosialisasi dan menyerap ilmu. Terlebih, mayoritas pelajar saat ini juga berasal dari generasi digital yang terbiasa dengan kemudahan dan kecepatan dalam banyak aspek kehidupan lainnya.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
