Tech Industry

AI Generatif Jadi Senjata Untuk Jaga Keamanan Siber

AI Generatif . (Sumber: Tech Inspiring)

Unbox.id – Kecerdasan buatan atau AI generatif dipandang sebagai senjata bagi tim keamanan siber di Indonesia, untuk membantu memperkuat pertahanan terhadap serangan. “Dalam banyak kasus serangan siber di Indonesia, sangat penting bagi organisasi untuk selalu memperhatikan keamanan datanya,” kata Roy Kosasih, presiden dan direktur IBM Indonesia. Dalam siaran persnya, IBM meyakini bahwa Indonesia sedang berjuang menghadapi tantangan keamanan siber dan meningkatnya risiko kebocoran data. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melaporkan bahwa hingga 976,5 juta serangan siber terjadi pada tahun 2022 saja.

Melindungi Data Pribadi

AI Generatif. (Sumber: Tech Info)

Banyak upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah keamanan siber dan perlindungan data pribadi.

Misalnya, pemerintah mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi pada tahun 2022, yang akan berlaku dan sah bagi bisnis lokal dan perusahaan internasional yang memproses data pelanggan Indonesia. Undang-undang ini juga bertujuan untuk melindungi data pribadi dan akan membantu meningkatkan dan menciptakan kesadaran yang lebih besar mengenai perlindungan data pribadi di Indonesia.

Ada pula Perpres Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber dan Penanganan Krisis Siber. “Pemerintah dan perusahaan swasta mempunyai kewajiban untuk melindungi data masyarakat atau pelanggannya,” kata Roy dalam pernyataannya.

“Dalam hal ini, AI akan menjadi katalis untuk meningkatkan produktivitas seiring dengan peningkatan keamanan perusahaan, mengisi kesenjangan sumber daya dalam tim keamanan siber dan meningkatkan deteksi dan respons, menjadikannya tersedia dengan cepat dan efisien.”

Penting Untuk Selalu Tetap Waspada

Kehadiran AI generatif juga dapat mendukung tim keamanan siber dan membantu mengelola keamanan, karena kemampuannya mendeteksi potensi ancaman, memitigasi serangan, dan melindungi sistem dari serangan alami dan canggih yang semakin meningkat.

IBM mengatakan penjahat dunia maya terus mengembangkan trik baru. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada, bertindak cepat, dan selangkah lebih maju dalam hal kemampuan keamanan siber. AI Generatif sendiri dibangun dari model dasar yang dilatih dengan banyak data umum dan disesuaikan dengan kebutuhan yang berbeda.

Setelah dibeli, model ini dapat dengan mudah direplikasi dalam banyak situasi dengan menggunakan titik data 10 hingga 100 kali lebih banyak dibandingkan metode sebelumnya.

Jika model AI dilatih pada jenis ransomware tertentu, model tersebut akan mampu mendeteksi berbagai tanda dan seluk-beluknya, memprediksi keberadaan ransomware di jaringan perusahaan, dan memprioritaskannya.

Namun model berbasis AI tidak perlu mendeteksi satu ransomware pun untuk mendeteksi perilaku mencurigakan dan berbahaya.

Baca juga: Kecerdasan Buatan Bisa Pecahkan Password Dalam Hitungan Detik

AI Generatif Yang Dapat Menyesuaikan Diri

AI Generatif. (Sumber: Tech Inspiring)

Foundation versi AI dapat belajar sendiri, tidak perlu dilatih dalam situasi yang berbeda, sehingga dalam hal ini akan mampu mendeteksi ancaman yang sulit dipahami dan belum pernah terlihat sebelumnya.

Menurut perusahaan, di masa depan, mengelola tugas keamanan yang sering dilakukan seperti pengumpulan dan analisis peringatan akan membuat kerja tim lebih mudah untuk memecahkan masalah penting lainnya.

AI generatif juga dapat menghasilkan konten keamanan seperti diagnostik, alur kerja, dan kebijakan lebih cepat dibandingkan manusia, sehingga memungkinkan respons yang cepat dan adaptif terhadap ancaman keamanan secara real-time.

AI generatif juga dapat mempelajari dan mengembangkan respons proaktif dari waktu ke waktu, mampu mendeteksi semua peristiwa serupa, memperbarui semua sistem yang terkena dampak, dan menambal semua kode yang rentan.

Selain itu, IBM mengungkapkan awal tahun ini, mereka juga membuka IBM Academy for Hybrid Cloud and AI di Batam, bekerja sama dengan mitra dan lembaga pendidikan.

Tujuannya adalah untuk mempercepat penggunaan kecerdasan buatan di Indonesia, dan sebagai bentuk intervensi untuk menutup kesenjangan keterampilan AI. “Pada akhirnya kita tidak bisa menghentikan penyerang siber untuk menyerang kita, tapi kita bisa tahu bahwa mereka menyerang kita, kita bisa mengambil langkah yang paling efektif dan cepat untuk menghadapinya,” kata Roy.

“AI akan menjadi cara terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas keamanan perusahaan, mengatasi hambatan manusia dalam tim manajemen keamanan dan meningkatkan kecepatan, deteksi, dan respons terhadap ancaman dunia maya.”

 

 

Sumber & Foto: Dari berbagai sumber

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Google telah merilis fitur baru untuk meningkatkan kemampuan chatbot AI miliknya, Gemini AI. Fitur tersebut diharapkan disebut Memori dan akan membantu Gemini...

Tech Industry

Unbox.id – Kecerdasan buatan (AI) dinilai telah menghantam pasar kerja global seperti tsunami. Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan AI kemungkinan...

Tech Industry

Unbox.id – OpenAI akhirnya meluncurkan model baru GPT-4, khususnya GPT-4o, yang memiliki peningkatan besar dalam kecepatan dan pengenalan teks, gambar, dan audio. Dalam pengumuman...

Tech Industry

Unbox.id – Kecerdasan buatan (AI) menjadi semakin populer di banyak perusahaan di berbagai bidang, termasuk industri kuliner. PT Esensi Solusi Buana (ESB), pionir sistem...

Copyright © 2023 RMN

Exit mobile version