Unbox.id – Pembajakan masih menjadi tantangan bagi industri pembuatan konten, meski trennya sudah beralih ke video streaming. Permasalahan ini tidak lagi menjadi permasalahan di Indonesia namun juga menjadi perhatian industri global yang semakin sulit dengan pesatnya laju digitalisasi. Koalisi Melawan Pembajakan (CAP) dalam survei konsumen terbarunya menyebutkan bahwa 54% konsumen Indonesia telah mengakses layanan bajakan pada tahun 2023, yang merupakan tingkat pembajakan tertinggi keempat di kawasan ini. Namun, kesadaran akan dampak buruk pembajakan tampaknya semakin meningkat. 94% konsumen Indonesia percaya bahwa pembajakan online menimbulkan dampak negatif, dengan persentase tertinggi di wilayah ini, dampak negatif terbesar terhadap industri kreatif.
MOU Yang Mewakili Langkah Maju
Louis Boswell, CEO Asian Video Industry Association (AVIA) di Jakarta mengatakan, “Pembajakan adalah masalah terbesar yang dihadapi industri video, dan untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya multi-cabang. diperlukan pendekatan.”
Oleh karena itu, AVIA juga bekerja sama dengan Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI) untuk bersama-sama memberantas pembajakan, serta melindungi dan mempromosikan konten tersebut di Indonesia.
Kerja sama tersebut dicapai melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) pada acara Summit on Piracy tahun 2023 yang diselenggarakan di Jakarta. Nota Kesepahaman ini merupakan langkah maju yang signifikan oleh AVIA dan AVISI dalam menggabungkan sumber daya mereka untuk memerangi pembajakan online di Indonesia guna melindungi industri kreatif dan media di Indonesia.
Acara penandatanganan Nota Kesepahaman juga berlangsung di hadapan perwakilan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo), dilanjutkan dengan sesi diskusi pada Summit on Piracy yang diadakan oleh AVIA dengan dihadiri perwakilan Kementerian, Media dan Informasi dan AVISI.
Tantangan Utama
Ajeng Parameswari, Sekretaris Jenderal AVISI, mengatakan AVISI didirikan untuk menumbuhkan ekosistem industri kreatif digital yang berkembang dan selaras dengan model bisnis video streaming. Namun tantangan utama yang kita hadapi saat ini adalah maraknya ancaman pembajakan, kata Ajeng dalam kesempatan itu.
Hermawan Sutanto, Presiden AVISI, COO, Vidio mencontohkan, kasus pembajakan saat ini tidak hanya melibatkan konten on-demand tetapi juga melibatkan siaran langsung olahraga. “Kalau olahraga artinya menyiarkan pertandingan secara langsung,” kata Hermawan.
Hal ini membawa kita pada bentuk pembajakan yang lebih kompleks.” Berbeda dengan pembajakan VOD, pembajakan siaran langsung atau live streaming pertandingan olahraga harus dihilangkan sesegera mungkin, bahkan dalam hitungan menit, jika tidak maka akan mempengaruhi kelangsungan bisnis.
Oleh karena itu, diperlukan respons yang kuat dan kolektif terhadap pembajakan. Menurut Ajeng, kemitraan ini bertujuan untuk memperluas upaya anti-pembajakan yang telah melintasi batas negara dan melindungi konten tidak hanya di Indonesia tetapi juga internasional.
“Memberantas pembajakan adalah tanggung jawab bersama dan harus menjadi upaya untuk menghentikan pelakunya,” kata Ajeng. Dalam upaya ini, dukungan pemerintah sangat penting.”
Baca juga: IPhone 15 Pro Akan Punya Varian Warna Baru!
Perjuangkan Hak-Hak Pembuat Konten
Kedua belah pihak berkomitmen untuk memperkuat pertahanan, mempromosikan akses hukum terhadap konten dan memperjuangkan hak-hak pencipta, memastikan bahwa kreativitas berkembang dan mengurangi pembajakan.
Boswell juga percaya bahwa dengan AVISI, mereka dapat meraih kesuksesan dan lebih terlibat dengan industri Indonesia untuk mencari solusi bersama.
“Dan kita harus mengakui tingkat dukungan dari pemerintah serta Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo), yang telah menjadi mitra penting dalam memulihkan dan memitigasi pelanggaran,” kata Boswell.
“Berkat hubungan baru kami dengan dukungan AVISI dan Kominfo, saya semakin optimis bahwa momentum akan terus membendung gelombang pembajakan di Indonesia,” tutupnya.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.