Jakarta, Unbox.id – Sebuah organisasi otonomi desentralisasi (Decentralized Autonomous Organization / DAO) bernama Spice DAO membayar $3 juta dolar Amerika untuk sebuah copy original dari adaptasi Dune. Copy ini berisi proposal adaptasi Dune yang dibuat oleh Alejandro Jodorowsky.
Tahun 1974, sebanyak 20 copy buku berisi naskah dan gambar konsep adaptasi Dune 14 jam buatan Alejandro dikeluarkan. Rencana adaptasi ini kemudian batal karena masalah biaya, tetapi buku ini menjadi barang legendaris.
Buku ini dijual dilelang Christie di Paris pada 22 November dan dibeli dengan harga hampir 100 kali estimasi harga termurahnya. Setelah itu, kelompok fans cryptocurrency ini menerbitkan sebuah cuitan yang berisi rencana mereka setelah mendapatkan buku ini. Namun hal ini justru membuat orang mengira mereka menganggap membeli buku tersebut sama dengan membeli hak ciptanya.
We won the auction for €2.66M. Now our mission is to:
1. Make the book public (to the extent permitted by law)
2. Produce an original animated limited series inspired by the book and sell it to a streaming service
3. Support derivative projects from the community pic.twitter.com/g4QnF6YZBp
— Spice DAO (🏜,🏜) (@TheSpiceDAO) January 15, 2022
Berdasarkan cuitan yang mereka bagikan, ada 3 rencana yang akan dijalankan:
- Membuat buku tersebut tersedia untuk publik (hingga batas yang diizinkan hukum).
- Membuat seri terbatas animasi original yang terinspirasi dari buku dan menjualnya ke layanan streaming.
- Mendukung proyek turunan dari komunitas.
Cuitan ini kemudian menjadi viral dengan berbagai komentar orang tentang rencana mereka. Banyak yang menertawakan mereka tidak mengerti bahwa membeli buku original tidak berarti mendapatkan hak cipta dari buku tersebut. Bahkan ada yang langsung membagikan tautan Google Book untuk buku tersebut yang sudah tersedia untuk publik.
Molly White, kontributor Wikipedia dan kritikus Web 3 mengkritik mereka dalam sebuah postingan di websitenya. “(Spice Dao) dengan cepat tahu bahwa membeli buku fisiknya tidak akan memberikan mereka hak cipta atau hak lisensi (sama seperti bagaimana membeli NFT tidak langsung memberikan Anda hak atas karya tersebut!),” tulis White dikutip oleh CoinDesk.
Baca juga: Mengenal Dunia NFT dan Cara Kerjanya
Isu Hak Cipta NFT
sumber binance
Hal ini kembali menaikkan isu hak cipta atas karya seni di NFT. CoinDesk menjelaskan bahwa NFT memiliki nilai moneter serta berguna untuk membuktikan dan melacak sumber sebuah karya seni digital. NFT bisa berupa file-file apapun yang bisa disimpan dalam hard drive. Namun NFT bukanlah media itu sendiri.
Membeli NFT tidak memberikan kepemilikan legal atas karya seni yang Anda terasosiasi dengan token tersebut. Yang Anda dapatkan saat membeli NFT adalah kunci untuk token yang unik dan tidak dapat dipertukarkan (non-fungible) itu. Token itu bisa Anda jual, pegang, atau perlihatkan di Decentraland, sedangkan file digital yang terasosiasi dengan NFT itu hanya file copy atau download.
NFT biasa memiliki nilai yang tinggi karena nilai “kelangkaan” pada objek digital yang sebelumnya bisa direduplikasi tanpa batas. Namun menurut CoinDesk, nilai kelangkaan ini hanya teratas di dunia token berbasis blockchain tersebut. Hal lain yang meningkatkan nilai NFT adalah kedekatan emosional pemiliknya.
Misalnya saat Anda membeli NFT Bored Ape, Ape tersebut adalah milik Anda secara digital, sedangkan kekayaan intelektualnya masih dimiliki oleh Bored APe Yacht Club yang membuatnya. Namun karena kedekatan emosional pembeli dengan karakternya, mereka bisa memakainya sebagai gambar profil di Twitter dan LinkedIn.
Sumber: The Verge, CoinDesk
Foto: berbagai sumber
