Connect with us

Hi, what are you looking for?

Artikel

Plus Minus Penerapan Internet of Things di Indonesia

internet of things di indonesia
OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Seminar Indonesia Forum Technology kembali digelar. Mengangkat tema penerapan Internet of Things di Indonesia. Sejumlah pakar terkait menuangkan pandangannya.

Era komunikasi data berbasis seluler membawa konsekuensi baru berupa tumbuhnya inovasi. Salah satu yang akan menonjol ke depan adalah penerapan IoT (internet of things) yang memungkinkan beragam benda dapat ‘berkomunikasi’ antar mereka termasuk diakses melalui perangkat smartphone.

Tetapi masalahnya, ekosistem IOT harus disikapi dengan cermat. Saat ini ada perangkat IOT yang mengarah menggunakan frekuensi unlicenced  919 – 923 Mhz, berdekatan dengan frekuensi operator. Dampaknya tentu dapat diperkirakan seperti interferensi dengan jaringan yang sudah ada. Belum lagi soal jaminan layanan atau SLA (service level agreement) dan perlindungan data keamanan konsumen. Ini tentu memberi dampak yang tidak diinginkan ke depan.

“Kita harus adaptif terhadap perkembangan teknologi termasuk IOT dari sisi regulasi sehingga masyarakat nantinya tidak dirugikan,” kata Rudiantara, Menkominfo saat menjadi keynote speaker seminar yang diadakan oleh ITF (Indonesia Technology Forum) 16 Oktober 2017 di Jakarta.

IOT akan berdampak terhadap proses pertumbuhan ekonomi dan kehidupan masyarakat. Berbagai lembaga riset memaparkan data bahwa  IOT tumbuh sejak  2014-2020, dan angkanya luar biasa besar, menurut Gartner sekitar 300 milyar dollar, sedangkan menurut data IDC mencapai 1.7 triliun.

Seminar ini juga dihadiri oleh pembicara dari pihak Dirjen SDPPI, Bapak Ismail  dan pihak operator selular, Indosat Ooredoo yang diwakili oleh Budiharto, Group Head Business Product Indosat Ooredoo.  Budiharto memberikan pandangannya mengenai IOT yang akan terus tumbuh membesar di masa depan. “Sejumlah riset menunjukkan memang IOT akan menjadi salah satu layanan yang akan tumbuh secara eksponensial seiring semakin merebaknya machine to machine communication dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan serta aplikasi.  Peran perusahaan telekomunikasi sangat penting sebagai enabler Utama dalam ekosistem IOT,” kata Budiharto.

Sementara dari sisi regulasi, menurut Agung Harsoyo, komisioner BRTI sekaligus staf pengajar STEI ITB Bandung menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan IOT saat ini dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi termasuk dampaknya bagi masyarakat luas.

“Kami melakukan antisipasi ke depan sebagai jawaban atas berkembangnya ekosistem IOT di masa depan,” kata Agung. Terlebih, perkembangan IoT sulit dibendung sehingga memang diperlukan perangkat regulasi yang mampu menjawab berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh IoT.

ITF juga menghadirkan Desmond Previn, dari perusahaan IOT Smart Home Indonesia yang sukses memasarkan produknya ke pasar Eropa dan Tiongkok. “IOT punya prospek cerah bagi Indonesia karena banyak hal bisa dikreasikan dengan IOT. Kreativitas dan keunggulan sumber daya manusia Indonesia di bidang pemrograman menyakinkan saya untuk menggeluti bisnis ini,” tambahnya.

Dari sisi industri, ruang lingkup yang luas serta pasarnya yang luar biasa membuat perusahaan sebesar GE (General Electric) pun melirik IOT sebagai salah satu solusi. “Ekosistem IOT harus dibangun secara sinergi di antara pemangku kepentingan termasuk kalangan industri,” kata Muliandy Nasution, Market Development GE Indonesia. Perusahaan besar bidang telekomunikasi dan elektronika memang banyak melirik IOT sebagai peluang besar bisnis di masa mendatang.

Dari sisi teknis, sebagai sebuah perangkat dengan standar tersendiri memang harus diperhatikan bahwa IOT juga menyimpan bom waktu yang harus diantisipasi sejak awal. “Kemungkinan-kemungkinan tersedotnya data pribadi dan sebagainya tetap dimungkinkan dari penerapan IOT,” kata Gunawan Wibisono, pengajar Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Indonesia.

Dengan kondisi tersebut, Indonesia Technology Forum (ITF) mendorong adanya regulasi dan penataan  ekosistem IOT yang sehat dan mampu membawa manfaat tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga bagi pemangku kepentingan di sektor telekomunikasi dan informatika serta memajukan keunggulan ekonomi Indonesia.

ITF juga berharap, hadirnya IOT bisa mendorong keunggulan kompetitif nasional melalui transformasi dalam era digital dengan memanfaatkan teknologi IOT. Sehingga keberadaan ekosistem IOT bisa mendorong Indonesia menjadi pemain global dan tidak hanya menjadi pangsa pasar melainkan menjadi pemain utama.

Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Tech Industry

Unbox.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie menyebut Kominfo Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi ditunjuk menggantikan Johnny G. Plate yang...

Tech Industry

Unbox.id – Industri telekomunikasi pun menyambut baik pelantikan Menteri Komunikasi dan Informatika yang baru, Budi Arie Setiadi, menggantikan Johnny G. Plate yang kini dijerat...

Software

Yukke.id – Belum lama ini, para pengguna gadget di Indonesia dikabarkan bahwa data-data milik penggunanya telah diretas. Bahkan, data-datanya tersebut juga telah diperjual belikan...

Unboxing

Last updated on 11 Agustus, 2022 Unbox.id – Kementrian Komunikasi dan Informatika (kominfo) per hari sabtu 30 juli 2022 telah melakukan pemblokiran terhadap beberapa...