Jakarta, Unbox.Id – Meta merupakan induk perusahaan dari berbagai macam aplikasi yang sering kita gunakan sehari-hari, misalnya seperti Facebook dan Instagram. Sampai beberapa tahun terakhir memang Facebook sempat mendiami peringkat pertama sebagai aplikasi dengan pengguna terbanyak. Namun, hal tersebut terjadi sebelum adanya aplikasi dari Bytedance yaitu TikTok.
Akhir-akhir ini Uni Eropa atau UE sedang fokus untuk memperbaiki sistem keamanan data warganya. Termasuk penggunaan data dalam sosial media seperti Facebook dan Instagram. Sebagaimana kita tahu memang untuk menggunakan aplikasi sosial media itu tidak ada biaya sama sekali. Kita hanya membutuhkan kuota untuk mengaksesnya. Selebihnya tinggal menikmati saja semua fitur dari aplikasi tersebut. Tetapi apakah itu benar-benar gratis?
Baca Juga: Cara Menonaktifkan Akun Facebook Anda
Keamanan Data Dalam Produk Meta
UE mempunyai anggapan bahwa jika aplikasi keluaran Meta ini sebenarnya tidak benar-benar gratis. Aplikasi tersebut menukar aksesnya bukan dengan uang, namun dengan data pribadi yang diberikan pada saat pendaftaran. Entah sadar atau tidak sadar semua pengguna aplikasi sosial media telah memberikan data pribadinya. Selain itu juga semua dokumen dalam bentuk foto dan video secara tidak langsung anda berikan untuk aplikasi tersebut dan publik. Kondisi itu tidak bisa disebut sebagai “gratis”.
Undang-undang perlindungan data konsumen di UE dikenal sangat ketat. Maka dari itu adanya laporan tahunan untuk diajukan ke SEC atau Security and Exchaged Commission. Meta menganggap bahwa ada banyak kesepakatan tentang data untuk menggunakan aplikasi sosial media yang merugikannya. Jadi beberapa keputusan dari UE untuk aplikasi semacam ini merugikan pemiliknya.
Baca Juga: Fitur Facebook Messenger Bisa Mengetahui Penangkap Layar
UE diancam jika tidak ada kesepakatan yang baik maka Facebook dan Instagram sepertinya tidak bisa digunakan di wilayah tersebut. Jadi di sini memang perusahaan aplikasi hanya ingin kesepakatan yang sama-sama menguntungkan. Di sisi lain UE sendiri memiliki aturan yang sangat ketat dalam penggunaan data pribadi. Jadi hal tersebut dianggap bahwa ketika menggunakan aplikasi, warga membayarnya dengan data pribadi.
Facebook dan Instagram Terancam Hilang dari UE
Sosial media memang sejauh ini sudah membantu banyak orang untuk mendukung kegiatan manusia. Tetapi mungkin ada beberapa wilayah yang peraturannya tidak sesuai dengan adanya aplikasi tersebut. Contohnya UE yang mungkin tidak setuju dengan data pribadi yang harus diberikan pada aplikasi tersebut begitu saja.
Meta beranggapan bahwa jika ada batasan wilayah untuk transfer data pengguna, maka hal tersebut bisa menyulitkan kinerja aplikasi. Hal ini ada hubungannya dengan refernsi iklan dan konten yang pas untuk pengguna nantinya. Namun meskipun UE punya sikap seperti itu pemilik aplikasi berharap agar tahun ini mereka bisa mendapatkan kesepakatan. Selain itu pemilik aplikasi ingin jangkauan kinerjanya tidak terbatas untuk seluruh dunia termasuk UE yang sekalipun memiliki keamanan ketat untuk data pribadi.
Sumber: Ubergizmo
Foto: Freepik
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.