Jakarta, Unbox.id – Salah satu media yang digunakan sebagai alat untuk bertukar pesan adalah WhatsApp.
Tentu saja dapat diakui jika media ini paling banyak dipakai masyarakat pengguna smartphone. Ketika kita melihat di Play Store, WhatsApp sudah diunduh lebih dari lima miliar pengguna.
Selain itu, Aplikasi WhatsApp dianggap sebagai layanan pesan instan yang terenkripsi. Namun bukan berarti aplikasi ini bebas dari penyadapan.
Tentu saja ketika akun disadap, peretas bisa memantau aktivitas di WhatsApp mulai dari mengawasi pesan pribadi, pola tidur, isi kontak, dan masih banyak lagi.
Bahayanya setelah pembajakan akun, maka kekhawatiran lain dari pengguna WhatsApp adalah penyadapan.
Ada kemungkinan jika penyadap hanya “nguping” percakapan. Namun ketika akun kita disadap berarti dia bisa membaca isi pesan bahkan mengirim atau membalas pesan tanpa sepengetahuan kita.
Tentu saja, apapun yang terhubung dengan dunia maya berpotensi memiliki kerentanan keamanan.
Sehingga tidak ada jaminan jika WhatsApp atau aplikasi perpesanan lainnya akan aman dari ulah hacker walaupun sudah menerapkan end-to-end encryption.
Selain itu, kemungkinan di balik peretasan akun WhatsApp adalah si peretas memiliki akses ke ponsel atau perangkat lain yang digunakan korban untuk mengakses WhatsApp.
Baca juga: Cara Mudah Save Video Facebook di Android dan Komputer
Maka dari itu, kita bisa mengetahui WA disadap dengan ciri-ciri ini:
Keadaan pesan telah terbaca padahal belum pernah dibuka
Salah satu tanda WhatsApp dibajak adalah pesan yang telah terbaca.
Hal ini akun WhatsApp pengguna disalin dengan aplikasi kloning WhatsApp menggunakan kode QR yang semestinya dipakai untuk WhatsApp Web.
Selain itu, tanda-tanda akun WhatsApp dikloning menggunakan aplikasi adalah menemukan tanda pesan sudah terbaca padahal belum pernah dibuka.
Biasanya pesan yang sudah terbaca ditandai dengan dua centang biru pada bagian kanan bawah pesan.
Namun jika tanda ini dinonaktifkan di bagian pengaturan, maka kita tak bisa melihat apakah pesan sudah terbaca atau belum.
Tiba-tiba muncul atau mendapat kiriman OTP
Jika kita mendapatkan aplikasi keluar dengan sendirinya dan pengguna mendapat kiriman kode OTP lewat SMS maupun telepon, maka lebih baik tidak menyerahkan kode enam digit kepada siapapun.
Namun ketika pengguna secara tiba-tiba menerima kode OTP dan keluar dari aplikasi dengan sendirinya, kemungkinan nomor WhatsApp sedang dikloning orang lain.
Namun, untuk melakukan kloning nomor pelaku harus memiliki akses terhadap kartu SIM korban.
Bahayanya jika pengirim pura-pura mengaku sebagai teman korban dan meminta mengirimkan kode karena mereka sulit masuk ke akun Whatsapp, ini dapat menjadi jebakan dan kemungkinan untuk meminta enam kode itu.
Tiba-tiba keluar dari akun WhatsApp
Sebenarnya, WhatsApp tak bisa digunakan pada dua ponsel secara bersamaan.
Apalagi, jika nomor yang sama digunakan pada perangkat lain, tentu saja, akun WhatsApp pengguna akan keluar dengan sendirinya.
Saat nomor yang sama didaftarkan pada perangkat lain, akan muncul peringatan pada ponsel bahwa “Nomor telepon Anda tidak lagi terdaftar di WhatsApp pada telepon.”
Namun, jika Anda tidak melakukan ini, maka verifikasi nomor telepon untuk masuk kembali ke akun.
Bahayanya jika kita mendapatkan notifikasi sementara tidak memasukkan nomor Whatsapp yang sama ke perangkat lain, maka jangan tekan oke atau sebaliknya kita harus tekan verifikasi agar akun Whatsapp tidak berpindah ke ponsel lain.
Namun kalau pemindahan memang dilakukan oleh kita sendiri, tentu saja mesti memilih supaya akun bisa digunakan di perangkat berbeda.
Itulah tadi ciri-ciri atau cara mengetahui WA disadap atau tidak. Bila Anda pernah mengalami satu dari ketiga hal ini, Anda perlu melakukan berbagai hal.
Mulai dari log out segera dari WhatsApp Web, mengaktifkan verifikasi dua faktor, meng-install ulang WA, hingga menonaktifkan akun.
Berhati-hati selalu dengan kemungkinan peretasan ataupun penyadapan! (Prs/Eve)
Sumber dan foto: berbagai sumber
