Unbox.id – ChatGPT menjadi semakin populer. Alasannya adalah karena ChatGPT dapat menjawab banyak pertanyaan pengguna dengan gaya manusia. Tentunya dalam hal ini, aplikasinya tersebut bisa menjadi pilihan tersendiri yang menarik dan juga unik untuk bisa digunakan dalam berbagai keperluan para penggunanya tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata ada pula beberapa aplikasi ini yang palsu dan beredar di tengah masyarakatnya. Lalu, bagaimanakah aplikasi ini yang terlihat palsu dan bisa diantisipasi oleh penggunanya? Berikut informasinya lebih lanju agar bisa membuat para penggunanya lebih berhati-hati.
Kemunculan Aplikasi Palsu
ChatGPT sendiri adalah obrolan OpenAI berbasis kecerdasan buatan (AI), tidak seperti bot biasa, dapat menjawab berbagai pertanyaan dalam bahasa yang fleksibel. Jawabannya berdasarkan informasi dari internet secara langsung.
Nah, popularitas inilah yang membuat nama “ChatGPT” menjadi salah kaprah. Aplikasi palsu yang mengatasnamakan ChatGPT beredar di Apple App Store dan Google Play Store. Karena palsu, alat ini dianggap mengancam keamanan pengguna.
Obrolan ini tersedia gratis di toko aplikasi Google dan Apple. Pihak yang membuat klon ChatGPT ini membuat aplikasi palsu menggunakan ikon dan nama yang sama persis dengan ChatGPT. Hal ini memang dilakukan agar ditunjukkan bagi masyarakatnya yang memang kurang was-was akibatadanya aplikasi palsunya tersebut.
Baca juga: Google Search Ingin Dikalahkan Lewat Microsoft AI ChatGPT
Ketahui Seperti apa ChatGPT palsu itu
Salah satu program ChatGPT palsu yang teridentifikasi disebut “ChatGPT Chat GPT AI With GPT-3”. Aplikasi ini juga tersedia gratis di App Store dan telah diunduh lebih dari 100.000 kali dari Play Store. Aplikasi palsu itu juga merupakan salah satu aplikasi gratis terpopuler dalam kategori Produktivitas di App Store dan kini telah menghilang.
Kemudian, ChatGPT Chat GPT AI With GPT-3 menjadi aplikasi terpopuler ke-5 di App Store. Awalnya, aplikasi ini tersedia secara gratis, tetapi setelah tiga hari digunakan secara gratis, aplikasi ini dikenai biaya mingguan sebesar $7,99 (Rs. 123.000).
Aplikasi palsu ini juga membebankan biaya bulanan sebesar $49,99 (Rp771.000), yang merupakan biaya mingguan kumulatif selama lebih dari empat minggu. Saat dijalankan, aplikasi ChatGPT palsu akan menghadirkan antarmuka seperti ChatGPT asli.
Berbeda dengan ChatGPT asli yang bisa menjawab dengan akurat, ChatGPT palsu malah memberikan jawaban yang tidak berhubungan dengan pertanyaan yang diajukan. Namun kini aplikasi palsu tersebut telah dihapus dan tidak lagi tersedia di Apple App Store, aplikasi clone ChatGPT itu juga tidak tersedia lagi di play store.
Karena fenomena ini, Departemen Pendidikan Kota New York telah melarang penggunaan ChatGPT pada perangkat dan jaringannya untuk meminimalkan dampak negatif pada pembelajaran siswa, keamanan, dan akurasi konten.
OpenAI sebagai perusahaan pengembang ChatGPT sedang menyiapkan aplikasi ChatGPT versi iOS. Saat ini aplikasi tersebut hanya tersedia sebagai versi beta yang disusun oleh MobileSyrup.
Baca juga: Ketahui Cara Kirim Folder Lewat E-Mail Di Google Mail
Diisukan Bisa Mengganti Platform Google
ChatGPT populer sejak akhir tahun lalu karena mampu menjawab berbagai pertanyaan dengan bahasa yang fleksibel. Disebut fleksibel karena ChatGPT dapat memahami percakapan dan menjawab pertanyaan tergantung konteksnya, tanpa memberikan kesan kaku seperti biasanya bot.
Meski fungsinya mirip dengan pencarian Google, sebenarnya ChatGPT memiliki cara kerja yang berbeda. Ketika pengguna perlu menggulir hasil pencarian halaman Google untuk menemukan apa yang mereka cari, ChatGPT memberikan informasi yang mereka cari langsung melalui narasi atau bahasa yang cukup mudah dipahami pengguna.
Menariknya, ChatGPT tidak menampilkan iklan kepada penggunanya sementara pencarian biasanya penuh dengan iklan. Fitur ChatGPT membuat Google mengkhawatirkan keberadaan chat tersebut karena bisa membahayakan bisnis Google Search Disusun oleh NYTimes KompasTekno di masa mendatang.
Google sendiri sepertinya tidak tinggal diam. Akhir tahun lalu, CEO Google Sundar Pichai diketahui mulai “bergerak” mengantisipasi kehadiran dari platform aplikasi ChatGPT tersebut.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.