Unbox.id – Apple dikabarkan akan menambah kapasitas RAM untuk iPhone 16 yang diluncurkan tahun ini. Informasi ini berasal dari laporan analis Jeff Pu dari Haitong International Securities. Dikutip GSM Arena, dalam laporannya, Jeff mengatakan kemungkinan Apple akan menggunakan RAM 8GB di seluruh seri iPhone 16 dan iPhone 16 Pro. Ini jelas merupakan peningkatan signifikan pada iPhone 16 dan iPhone 16 Plus. Alasannya karena kedua model versi pendahulunya masih menggunakan RAM 6 GB. Selain itu, iPhone 16 varian non-Pro juga akan mendukung konektivitas Wi-Fi 6E, fitur yang sebelumnya hanya tersedia pada model iPhone 15 Pro. Selanjutnya untuk iPhone 16 Pro, kata Pu, Apple akan menggunakan modem Snapdragon X75 5G. Modem ini akan menggantikan model Snapdragon X70 yang digunakan pada seri iPhone 15.
Penggunaan Snapdragon X75
iPhone 16 Pro. (Sumber: Techno Leaks)
Namun penggunaan Snapdragon X75 hanya berlaku pada varian Pro. Sedangkan pada varian non-Pro, Apple tetap memilih menggunakan Snapdragon X70. Prediksi ini menambah daftar rumor iPhone 16 yang beredar secara online.
Sebelumnya, rumor juga menyebutkan bahwa semua model iPhone terbaru akan menggunakan chip A18. Selain itu, Apple akan mengintegrasikan sistem iOS 18 untuk seluruh seri iPhone 16. Menariknya, perusahaan asal Amerika tersebut juga akan memperkenalkan tombol baru di smartphone besutannya.
Berdasarkan beberapa rumor yang beredar, Apple akan membekali tombol baru khusus untuk merekam video atau mengambil foto. Sepertinya tombol ini disebut tombol shutter.
Penjualan Merosot 30 Persen di Tiongkok, Warga Lebih Cinta Huawei Ketimbang iPhone
Di sisi lain, analis Jefferies berpendapat bahwa ada penurunan penjualan Apple di Tiongkok dan situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2024. Penjualan seri iPhone 15 dimulai dengan baik. penurunan penjualan sebesar 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. hingga tahun lalu. per tahun.
Penjualan Apple sangat kontras dengan angka pertumbuhan Huawei yang mengesankan, didorong oleh kesuksesan penjualan seri Mate 60 di pasar Tiongkok. Bloomberg melaporkan, mengutip Gizchina, bahwa peluncuran iPhone 15 terjadi hanya dua minggu setelah pengumuman mengejutkan Huawei Mate 60 Pro.
Analis mengatakan bahwa patriotisme konsumen memotivasi mereka untuk memilih produk andalan Huawei, terutama karena produk baru tersebut. prosesor dibuat di negeri Tiongkok. Namun informasi detail mengenai prosesor ini belum diungkap secara resmi oleh Huawei.
Jefferies memperkirakan pengiriman ponsel Huawei akan mencapai 35 juta unit dan jumlah tersebut bisa lebih tinggi jika tidak ada kendala pasokan. Performa tangguh seri Mate 60 disebut-sebut berkontribusi signifikan terhadap kesuksesan Huawei di pasar domestik.
Baca juga: Apple Punya Nama Khusus Untuk Aplikasi Di Apple Vision Pro
Penurunan Penjualan Apple Akan Berlanjut hingga 2025
Apple iPhone. (Sumber: International Tech Idea)
Laporan tersebut menunjukkan penurunan dua digit penjualan iPhone bisa berlanjut tahun depan. Selama seminggu terakhir, harga iPhone yang ditawarkan untuk dijual di beberapa platform belanja online Tiongkok bahkan mengalami penurunan.
Namun penurunan harga ini tidak menyebabkan peningkatan Penjualan. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai posisi Apple di pasar negeri Tiongkok. Sementara itu, Huawei terus menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan berkat keberhasilan peluncuran produk unggulan dan kehadiran yang kuat di dalam negeri.
Pasar ponsel pintar Tiongkok tetap dinamis dan kompetitif. Preferensi dan loyalitas konsumen terhadap merek lokal memainkan peran penting dalam membentuk lanskap bisnis. Selain itu, Apple dikatakan telah memberikan kompensasi kepada beberapa pemilik iPhone lama yang terkena dampak penurunan kinerja.
Sebagai pengingat, pada tahun 2017, Apple mengaku sengaja memperlambat kinerja iPhone lama, dengan alasan bahwa tindakan ini diambil untuk melindungi baterai lithium-ion yang sudah tua. Akibatnya, beberapa pengguna merasa kinerja iPhone mereka lebih lambat.
Beberapa pengguna di Amerika Serikat juga telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Apple. Mereka menggugat perusahaan tersebut karena sengaja mengurangi kinerja iPhone lama tanpa memberikan informasi. Kasus ini dikenal juga dengan nama Batterygate.
Kemudian pada tahun 2020, Apple setuju untuk menyelesaikan gugatan tersebut dan akan membayar kompensasi. Kini, seperti dikutip MacRumors, proses kompensasi telah dimulai.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
