Jakarta, Unbox.id – Merilis TechCrunch, game Roblox dikabarkan menutup aplikasi iOS dan Android versi China yang juga dikenal sebagai LuoBuLeSi, lima bulan setelah dirilis di negara tersebut.
Aplikasi yang diluncurkan sebagai uji coba dalam kemitraan dengan perusahaan game China Tencent, akan dibangun kembali dan berpotensi dirilis ulang di negara tersebut di kemudian hari.
Baca juga: Perilisan Monster Hunter Rise Di PC Tambahkan Fitur Unik
KELUAR DARI TOKO
Bloxk Hunt
Roblox secara resmi dikeluarkan dari toko aplikasi pada 8 Desember 2021, seperti yang diumumkan pada versi terjemahan situs web Roblox China.
Postingan tersebut berterima kasih kepada para pemain karena telah menguji aplikasi, dan mengatakan bahwa pengembang akan “terus mengoptimalkan produk.”
Disebutkan bahwa sejumlah tindakan transitory penting diperlukan sebagai bagian dari re-build dari aplikasi.
Juru bicara Roblox, James Kay mengungkapkab bahwa tahun lalu, mereka meluncurkan Roblox China yang juga dikenal sebagai LuoBuLeSi. Visi mereka adalah membangun dunia virtual pengalaman 3D yang imersif di China, dan telah melalui uji coba.
Lebih lanjut Kay mengungkapkan bahwa saat ini melakukan investasi yang diperlukan adalah hal penting dalam arsitektur data untuk mewujudkan visi jangka panjang untuk LuoBuLeSi.
Mengenai mengapa aplikasi Roblox dihapus? Kay mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tindakan sementara namun penting untuk dilakukan, ketika platform bersiap untuk membangun versi aplikasi yang lain.
Kay juga tidak membagikan detail tambahan tentang kapan versi baru akan dirilis, namun disebutkan bahwa perusahaan akan membuat informasi publik ketika saatnya tiba.
DEBUT SINGKAT
Roblox
Debut singkat Roblox di negeri Tiongkok tidak lepas dari adanya tantangan.
Salah satunya yang dilaporkan Financial Times bahwa platform tersebut tampaknya berjuang melawan pesaing Tiongkok.
Diketahui pesaing berat Roblox di Tiongkok adalah Reworld milik ByteDance yang merupakan game serupa.
Tantanga besar Roblox lainnya adalah China sendiri. Financial Times mencatat bahwa Roblox tunduk pada standar peraturan China.
Meskipun memasarkan dirinya sebagai game edukasi, namun peraturan di China membuat beberapa fitur Roblox harus mengalami sensor.
Baca juga: DJI Mini 2 Akan Segera Mendapatkan Aplikasi Pelacakan Subyek
SEMENTARA
Meski disebutkan sebagai upaya penutupan sementara Roblox China, namun ini juga berdampak pada game populer lainnya di negara tersebut.
Salah satunya di bulan November, Epic Games menutup pengujian Fortnite di China tanpa banyak penjelasan.
Meskipun game tersebut memiliki modifikasi berat untuk mematuhi aturan konten ketat China, namun Fornite harus dihentikan.
Yang lebih mengejutkan, versi global Steam tampaknya dilarang di China pada akhir Desember. Mungkin ini dimaksudkan untuk menggantikan layanan dengan versi China yang jauh lebih terbatas.
Terkait dengan penghentian game ini, regulator China membandingkan video game dengan “candu spiritual”. Bahkan Tiongkok mulai membatasi waktu layar anak-anak hanya tiga jam per Minggu.
Ini merupakan tambahan dari jam malam yang melarang anak-anak bermain game antara pukul 10 malam dan 8 pagi. Upaya ini menjadi salah satu hal untuk memerangi kecanduan video game.
Bagaimana menurut kalian? Setuju dengan upaya memerangi kecanduan video game? (Eli/Eve)
Sumber dan foto: dari berbagai sumber
