Jakarta, Unbox.id – Langkah untuk melawan kenaikan inflasi flat terhadap Cyrpto salah satunya adalah mendiversifikasi aset tradisional yang sedang di upayakan oleh investor di seluruh dunia pada saat ini. Beberapa peneliti menyebutkan bahwa pertumbuhan adopsi Crypto mengalami pertumbuhan secara mengejutkan di seluruh Nigeria yang di dorong langsung oleh akses yang terbatas pada layanan keuangan berbasi flat yang sudah terjangkau di Afrika.
KuCoin menyatakan bahwa kebanyakan warga Nigeria telah melek teknologi baru. Salah satunya dengan menggunakan mata uang digital Cryptocurrency sebagai layanan alternatif untuk menyimpan daan mentransfer aset mereka.
Baca Juga: Dampak Pajak Pada Pertukaran Crypto Di India
Kondisi Crypto di Nigeria
Populasi di Nigeria mencapai 35% yang berusia 18 sampai 60 tahun atau bisa disebut 33,4 juta orang yang telah memiliki bahkan memperdagangkan Cryptocurrency dalam 6 bulan terakhir ini. Dari beberapa orang tersebut, hampir 17,36 juta atau 52% investor Crypto di Nigeria yang telah memberikan setengah aset dari mereka ke dalam mata uang digital (Crypto).
Alasan terbesar semua investor di seluruh dunia berlomba-lomba mendiversifikasikan aset tradisional ke dalam mata uang Crypto yaitu untuk melawan inflasi flat secara tiba-tiba di masa yang akan datang. Misalnya, pada pemilihan investor di Inggris yang telah di survei pada bulan lalu, sebagian mayoritas sudah menganggap token lebih aman dan terjamin daripada investasi tradisional seperti emas, minyak, saham dan real estate.
Baca Juga: Korelasi Antara Games Dan Metaverse Di Era Pandemi
Laporan yang Membuat Disverfikasi
Sudah jelas pada laporan tersebut bahwa sementara ini mayoritas investor Crypto di Nigeria telah memulai perjalanannya selama bertahun-tahun. Kira-kira ada 26% yang memulai investasi dalam Cryptocurrency pada 6 bulan yang lalu. Karena berlangsungnya bull run 2021, harga BTC secara singkat melewati nilai angka $69.000.
Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari secara resmi memperkenalkan mata uang digital bank sentral kepada warga negara Nigeria. Banyak respon positif dari berbagai penuru dunia, salah satunya adalah banyaknya pemerintah pada seluruh dunia berlomba-lomba untuk menggunakan CBDC sebagai pengganti flat digital untuk mengurangi biaya operasional dan mempercepat pembayaran lintas batas. Untuk sementara, India, Brasil dan Hong Kong memilki peringkat tertinggal dalam adopsi mata uang digital atau Cryptocurrency dengan lebih dari 50% responden.
Sumber: Cointelegraph
Sumber Foto: Unsplash
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.