Seiring dengan semakin berkembangnya Unmanned Aerial
Vehicle (UAV) atau lebih dikenal dengan drone di Indonesia, para produsen pun
tak ingin ketinggalan berlomba-lomba menghadirkan berbagai jenis drone bagi
para penggemarnya di tanah air.
Tim Unbox berkesempatan untuk mencicipi pengalaman
menerbangkan jajaran drone milik Parrot. Salah satunya drone yang bernama
Parrot Disco.
Tak seperti bentuk drone pada umumnya yang memiliki empat
baling-baling. Parrot Disco di desain serupa pesawat jet dengan baling-baling
yang ada dibagian belakang. Kameranya tersemat dibagian “hidung”
drone, yang mampu mengambil gambar beresolusi Full HD.
Dibangun dengan material styrofoam berlapis plastik, Parrot
Disco cukup ringan namun tetap handal ketika diterbangkan.
Saat akan lepas landas, Parrot Disco butuh bantuan orang
untuk memegangnya. Take-off nya pun dapat dikatakan serupa namun tak sama
dengan pesawat jet yang akan mulai terbang. Tidak butuh waktu lama, Parrot
Disco sudah melayang di udara. Saat awal terbang, Parrot Disco akan langsung
berputar-putar di udara dan otomatis masuk mode stand by. Saat pengguna siap
untuk mengambil alih, barulah drone ini bisa mulai dikendalikan.
Parrot Disco mampu terbang hingga durasi 45 menit penuh
dengan kondisi baterai full. Drone yang dikendalikan lewat koneksi WiFi ini mampu
dikendalikan dengan jarak sejauh 2 km.
Menariknya, tampilan dari kamera yang ada di Parrot Disco
mampu terintegrasi dan ditampilkan lewat headset virtual reality (VR). Jadi
pengguna seolah-olah merasakan terbang dengan drone tersebut. Namun yang jadi
masalah, tampilan kamera drone di VR sedikit delay. Sehingga cukup riskan untuk
melihat posisi drone saat terbang dengan headset VR.
Rencana awal kami juga akan menerbangkan perangkat drone
lain, seperti Bebop 2, Parrot Swing, dan DJI Phantom 4. Sayangnya karena
terkendala cuaca dan lain hal, rencana tersebut urung terlaksana. [Hlm/UBX]
