Unbox.id – Microsoft telah memastikan bahwa (PHK) akan mem-PHK sejumlah karyawannya. CEO Microsoft Satya Nadella mengonfirmasi hal ini dalam memo perusahaan. Dalam memo tersebut, Nadella menulis bahwa PHK karyawan Microsoft akan memengaruhi 10.000 karyawan antara hari ini hingga akhir Maret 2023. Ini adalah jumlah karyawan tertinggi kedua setelah PHK pada tahun 2014, dan Nadella mengatakan PHK terjadi karena perusahaan perlu menyesuaikan struktur biayanya dengan pendapatan dan memenuhi permintaan konsumen. “Kita perlu berkomitmen untuk membangun bisnis yang berkelanjutan sambil melakukan investasi jangka panjang,” tulis Nadella, dikutip dari Geek Wire.
PHK Terbesar di Kantor Washington
Hanya jumlah 10.000 karyawan yang sesuai dengan sekitar 5 persen tenaga kerja Microsoft. Pada tahun 2022 Microsoft memiliki 220.000 karyawan. Menurut sebuah laporan oleh Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja AS, PHK tersebut memengaruhi 878 karyawan Microsoft di kantor Washington.
Microsoft juga mengatakan kepada investor bahwa mereka akan membelanjakan US$1,2 miliar, atau sekitar 18 miliar rupee, pada kuartal kedua tahun 2023 untuk pembayaran pesangon, perubahan portofolio perangkat keras, dan biaya konsolidasi sewa kantor akibat kepadatan penduduk.
Strategi lain bagi Microsoft adalah berinvestasi di berbagai bidang yang dianggap menjanjikan, mengalokasikan modal dan keahlian ke bidang dengan pertumbuhan signifikan dan daya saing jangka panjang, serta mengurangi aset (penjualan).
“Keputusan ini adalah salah satu yang paling sulit yang telah kami buat selama 47 tahun keberadaan kami, dan kami berusaha untuk tetap menjadi perusahaan yang berpengaruh dan terus beradaptasi dalam industri yang tak kenal ampun ini,” kata Nadella.
Baca juga: Rencana Microsoft Tambahkan OpenAI Pada Aplikasi Office
PHK Kedua Terbesar
PHK 10.000 karyawan merupakan yang terbesar kedua dalam sejarah perusahaan ini berdiri. Sebelumnya, perusahaan teknologi ini telah memangkas 18.000 pekerjaan pada 2014, hanya beberapa bulan setelah Nadella mengambil alih sebagai CEO. Pemangkasan itu memengaruhi divisi perangkat dan layanan bisnis Nokia.
Meskipun demikian, kinerja Microsoft sangat positif selama pandemi, ketika banyak perusahaan teknologi harus mengeluarkan banyak uang. Pada tahun fiskal 2022 lalu, perusahaan mempekerjakan 40.000 karyawan baru, meningkatkan jumlah karyawan menjadi 221.000. Dari total jumlah karyawan, 18.000 orang bekerja, melebihi jumlah cabang penelitian dan pengembangan produk.
Bahkan, perusahaan teknologi ini dikenal sebagai perusahaan teknologi dengan karyawan R&D terbanyak. Penambahan personel dipengaruhi oleh akuisisi beberapa perusahaan. Misalnya, Microsoft mengakuisisi Nuance Communications pada tahun 2021, menghasilkan 6.500 karyawan baru.
Kemudian akuisisi lainnya, seperti Xandr pada Desember 2021 yang menambah 1.500 karyawan. Perusahaan teknologi lain yang mengalami banyak PHK baru-baru ini adalah Amazon. Amazon melakukan pemutusan hubungan kerja massal pada awal Januari 2023.
18.000 karyawan terkena dampak pemutusan hubungan kerja. Amazon Store dan organisasi People Experience and Technology Solutions (PXT) terpengaruh.Siapa sangka? Perusahaan sebesar Microsoft bahkan mengalamai kejadian pahit yang harus diterima oleh karyawan-karyawan setianya, hingga kini karyawan-karyawan Microsoft yang terkena PHK tersebut mungkin masih mencari banyak lowongan kerja yang masih terbuka di sana.
Benar-benar tak disangka perusahaan kelas atas seperti perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut harus mau tak mau melakukan kebijakan tersebut.
Sumber & Foto: Dari berbagai sumber
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.