Last updated on 1 April, 2018
Walau GoPro terlihat memimpin di pasar kamera aksi, tapi jika Anda tahu sesungguhnya, perusahaan asal Amerika tersebut sedang dirundung masalah keuangan. Sang CEO, Nick Woodman sempat mengatakan jika untuk memperketat persaingan, GoPro akan merilis produk baru yang lebih terjangkau. Nah, pertanyaan ini kini sudah terjawab dengan peluncuran GoPro Hero, kamera aksi entry-level dengan harga $ 199 atau setara dengan Rp 2,6 juta.
Secara tampilan GoPro Hero memang terlihat seperti kamera lain di jajaran Hero, terutama Hero 6, tapi tentunya tidak dalam hal spesifkasi, mengingat harganya yang terpaut jauh. GoPro Hero dapat merekam pada resolusi maksimum 1440p pada 60 frame per detik. Nah sayangnya, kamera tidak dapat merekam rekaman gerakan lambat atau video dalam resolusi 4K.
Namun ia dapat mengambil foto resolusi 10 megapiksel dan hanya menawarkan satu mode pemotretan burst yang menangkap 10 frame per detik. Ada juga pengaturan khas kamera aksi, time lapse 0,5 detik per bidikan.
Perbedaan utama lainnya dapat ditemukan di bawah kap mesin juga. Alih-alih menggunakan prosesor gambar khusus GP1 yang ditemukan pada perangkat seperti Hero 6 Black, ia meenggunakan chipset dari Ambarella. Jika Anda belum tahu, perusahaan ini adalah pemasok chip ke produsen kamera aksi lainnya seperti Xiaomi untuk Xiaomi Yi.
Walau murah, GoPro tidak meninggalkan fitur kekiniantermasuk layar touchscreen 2 inci, stabilisasi video digital, dan kontrol suara. GoPro Hero juga tahan air hingga 30 kaki atau sekitar 9 meter, langsung, tanpa tambahan cangkang khusus. Terakhir, karena ini adalah kamera aksi buatan GoPro, ia kompatibel dengan semua mount dan aksesori yang ada.
Karya yang dimuat ini adalah tanggungjawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi unbox.id.
