Teknologi di dunia fotografi selalu berubah seiring dengan perkembangan jaman. Teknologi fotografi yang diciptakan manusia semakin modern dari masa ke masa. Demi menghadirkan kenyamanan dan kemudahan ditambah peningkatan kualitas gambar, teknologi fotografi terus dikembangkan. Namun bagaimana jadinya jika teknologi lama kembali dicintai di kalangan masyarakat?
Baru-baru ini media sosial Instagram diramaikan dengan postingan bertagar #35mmindo. Tagar ini menandakan postingan foto-foto yang diambil dengan memanfaatkan kamera yang sempat tren pada masanya, kamera analog. Mereka yang sempat menikmati masa penggunaan kamera analog sebelum banyak bermunculan kamera digital tentu sangat paham dengan jenis kamera yang satu ini. Dengan munculnya kembali gairah pecinta fotografi menggunakan kamera analog maka tak ada salahnya untuk mengulas kembali apa itu sebenarnya kamera analog.
Kamera analog biasa disebut juga kamera film. Kamera ini dapat menangkap gambar dengan medium berupa lembaran emulsi film. Lembaran emulsi film akan bereaksi ketika dipapar dengan cahaya. Reaksi inilah yang kemudian menghasilkan gambaran laten untuk kemudian diproses agar gambar bisa terlihat secara permanen. Pemprosesan gambar padakamera film ini biasa disebut dengan proses pencucian.
Pada jamannya, untuk dapat menikmati foto yang diambil menggunakan kamera analog kita perlu menunggu film melalui proses pencucian terlebih dahulu. Berbeda dengan jaman digital dimana kita bisa dengan mudah menikmati hasil foto yang diambil dengan kamera digital. Perkembangan teknologi membuat kita dengan mudahnya mengambil foto, memeriksa hasil, dan menikmati hasil foto yang kita ambil. Namun sekarang justru proses dari pencucian film untuk menghasilkan gambar permanen dari gambar laten ini malah dirindukan oleh pecinta fotografi.
Dari segi kepraktisan, penggunaan kamera analog tentu tidak bisa dibilang praktis. Hal ini jika dibandingkan dengan kamera digital atau perangkat fotografi lainnya yang ada di masa sekarang. Menggunakan kamera analog tidak memberikan kebebasan bagi pengguna untuk memeriksa hasil foto. Tidak seperti pengambilan foto dengan kamera digital atau kamera pada smartphone dimana pengguna bisa dengan bebas memeriksa hasil foto. Pengguna kamera analog perlu menunggu agar foto yang mereka ambil bisa dinikmati. Belum lagi pengguna harus memasukkan roll film terlebih dahulu sebelum mengambil gambar, berbeda dengan kamera digital yang dapat langsung digunakan.
Meskipun begitu kamera analog masih memiliki tempat di hati pecinta fotografi. Hasil foto yang tak kalah indahnya dari kamera digital juga membuat pecinta fotografi kembali menggilai kamera analog. Bahkan beberapa pecinta kamera analog berpendapat bahwa proses menunggu hasil foto yang mereka ambil menggunakan kamera analog sangat menyenangkan. Tanpa tahu akan jadi seperti apa foto yang mereka ambil menjadi sensasi tersendiri yang membuat mereka malah semakin mencintai dunia fotografi.
Seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi tentu saja kurang tepat rasanya jika kamera analog dijadikan saingan kamera-kamera digital. Bagi pecinta fotografi, kamera analog menjadi sebuah pelengkap di era digital saat ini. Hasil foto yang indah dan klasik akan menambah seni yang terkandung di dalam foto itu sendiri.
